Bagian 3 . Ibu

7.5K 817 8
                                    

''Ndok, ibu pulang.'' Sebuah ketukan dipintu dan sahutan itu menghentikan cengkrama Ava dan Latri.

''Ibu ku wis teka.'' Ujar Latri riang, kemudian membuka pintu yang tepat berada disamping kiri ranjang yang mereka tempati, dengan senyum yang tak pernah luntur.

''Lama tenan toh ndok buka pintunya.''  Keluh ibunya, wanita setengah baya itu dengan canda yang dibalas cengiran oleh putri semata wayangnya.

''Loh iki sapa toh, ndok?'' Tanya ibunya ketika pandangannya menatap Ava, gadis dengan baju berbeda seperti yang mereka pakai.

''Oh iki Ava bu, dia tersesat.'' Balas Latri antusias, berbeda dengan Ava yang hanya tersenyum canggung.

Lagipula, Ava tak begitu mengerti dengan bahasa Jawa yang mereka gunakan. Bahasanya sedikit berbeda dengan yang disekolahnya ajarkan.

Sepertinya dia harus lebih semangat lagi, ketika pelajaran bahasa Jawa dikelas. Atau bahkan dia harus ikut les tambahan untuk mulok lokal?

''Yo wis, kamu sudah masak ndok?'' Bagai tersambar petir mendengar pertanyaan ibunya. Latri baru ingat dia belum masak, gadis itu terlalu senang mendapat teman baru dan pertamanya, hingga melupakan kewajibannya.

''Belum bu.'' Jawabnya merasa tak enak, padahal hari sudah mulai petang. Salahkan dia yang tak ingat waktu.

''Aku segera masak bu, saiki.'' Lanjutnya, kemudian menarik Ava untuk mengikutinya.

Ava hanya pasrah mengikuti Latri. Setidaknya Ava bisa sedikit tenang karena ibu Latri tidak langsung mengusirnya. Malah, kelihatan senang karena tersenyum padanya.

Jangan salahkan Ava yang ke geeran, salahkan saja ibunya yang salah ngidam ketika mengandung Ava.



***

Sabtu, 28 April 2018

Ninggalake ing Majapahit (Selesai)Where stories live. Discover now