Suasana kembali riuh, saat Panglima perang dengan seragam lengkapnya berserta prajuritnya melangkah kejalan yang tadi lalui rajanya.
''Hidup Gajah Mada!''
''Hidup Mahapatih!'
''Hidup Majapahit!''
Sorakan kembali bergemuruh saat Mahapatih kebanggaan Majapahit itu kembali dengan keadaan sehat, bahkan tanpa terluka sedikitpun. Sang Hiangwidi rupanya sangat menyayangi Gajah Mada.
Taburan bunga warna-warni berjatuhan kearah mereka, solah menggambarkan betapa gembiranya mereka memiliki Majapahit.
''Hormat hamba yang mulia.'' Gajah Mada serta prajurit dibelakangnya memberi hormat, denga cara menekuk lutut dan kepala menunduk.
''Bagunlah!''
🍋🍋🍋
''norak!'' Cibir Ava pelan saat sorak-sorakan dan kata pengagungan terdengar ditelinganya.
Kadang Ava bertanya, apa mereka juga akan seperti itu jika bertemu Jokowidodo presiden RI penguasa nusantara dizamannya?
Menurut Ava masyarakat zaman ini aneh, mereka terlalu mengagungkan rajanya, yang bahkan menganggap dirinya sebagai titisan dewa. Oh yang benar saja!
Ngomong-ngomong soal dewa, Ava jadi rindu film Mahabarata yang belum selesai ditontonnya, dan sekarang jalankan nonton, listik aja gak ada.
''Gue pengen balik!'' Gumam Ava pelan, kakinya masih terus melangkah, dari stand satu kestand berikutnya.
Hingga tanpa sadar, Ava sampai di tempat yang agak jauh dari tempatnya berpisah dengan Latri tadi.
''Aduh, kok ini gelap banget sih!'' Runtuk Ava, matanya memandang kesekitar, orang-orang sudah sibuk dengan kegiatannya kembali, dan sialnya dia tak melihat Latri sama sekali.
''Hmm!'' Ava kanget saat sebuah tangan membekap mulutnya dari belakang. Tangan Ava memukul-mukul tangan orang itu, kakinya pun ikut menendang-nendang.
Apaan sih nih orang, jangan-jangan mau nyulik gue! Gak, Ava gak mau bila diculik sama ini orang, bisa-bisa dijual.
''Diam!'' Bisikan itu membuat Ava tak berkutik, rasa takut mulai merasuki hatinya. Dengan pelan tapi pasti tubuh Ava ditarik keluar dari sana.
***
Kamis, 17 Mei 2018
Dewi
Ayo, sahur-sahur📣📣📣
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan:)) semoga puasanya lancar dan mendapat banyak pahala, Amin!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ninggalake ing Majapahit (Selesai)
Historical FictionTerbit (Book 1 : Prolog-Part/Bagian 59, luangkan 60 menit waktu anda untuk membacanya) ''Mengapa saat do'a ku terkabul, hanya luka yang kudapat? Luka karena cinta yang tak direstui semesta.'' ''Nanti, ketika kamu telah kembali keduniamu, tunggu aku...
