Bagian 63 . Ava Sehat, kan?

3.1K 273 3
                                    

Ava telah rapi dengan baju identitas sekolahnya, ketika matahari baru menyapa dengan malu-malu. Gadis itu menuruni setiap anak tangga dengan langkah riang. Seolah bebannya telah benar-benar pergi dibawa semua bintang semalam.

Langkah itu berhenti ketika dia sudah sampai di meja makan. Duduk disalah satu kursi dengan tampang datar.

Ada juga dua adiknya yang masih SMP, anak kembar itu bernama Mela dan Mely, yang duduk disebelah Ava. Ada juga ayahnya yang duduk didepan mereka bertiga, juga ibunya yang tengah menatap nasi goreng kepiring.

Ava menajamkan telinganya, ketika kedua adik kembarnya itu tengah berbisik-bisik, seperti membicarakannya. Huh, Ava masih saja geer.

Tapi, kali ini dia yakin, soalnya sambil berbisik-bisik, sesekali mata mereka berdua menatap kearah Ava.

Ava mengamati penampilannya. Rapi seperti biasa, menggunakan seragam sekolah, rambutnya juga terikat rapi, ia juga memakai parfum aroma teh kesukaannya. Tak ada yang salah dengannya.

''Heh! Lo berdua ngomongin gue, ya?'' Ava menyipitkan matanya, merasa kesal lama-lama melihat kelakuan mereka.

Mereka berdua mendengus, ''iya, kenapa?'' Jawab Mely dengan sebelah alis terangkat. ''Siapa suruh kaya orang gila semalam bicara sendiri.'' Tambah Mela dengan menyeringai, kemudian ia dan Meli bertos ria.

Astaga, kenapa gue gak sadar?

Bodo ah,

Ava tak mau meladeni mereka, lebih baik makan terus berangkat sekolah, upacara, lomba, pulang.

''Ayah juga semalam denger loh waktu lewat kamar kamu, kamu kenapa sih kak? Aneh banget.''

Uhuk

Ava tersedak nasi goreng buatan Mamanya itu. Mengambil air yang tersodor didepannya, kemudian meminumnya dengan cepat.

''Kamu sehat kan, kak? Soalnya dari pulang sekolah kamu aneh banget. Gak ada yang jahilin kamu, kan?'' Kali ini Mamanya yang menimbali.

Uhuk,

Ava kembali tersedak, ketika ibunya baru saja menanyakan kewarasannya. Benar-benar menanyakan kewarasannya.

''Pelan-pelan aja dong kak!''

Aduh kok rada malu, ya? Harusnya semalam Ava berbisik aja ngomongnya, pelan-pelan. Atau lebih baik tidak bicara sendiri. Padahalkan ia bicara sama guling, gak sendiri.

''Kamu kenapa sih semalam bicara sendiri?'' Tanya Mamanya yang kelihatannya masih penasaran.

Ava menyuapkan nasi gorengnya, mencoba mengabaikan pertanyaan perempuan didepannya.

''Kakak, jawab dong!'' Ok, Ava nyerah. Menelan semua nasi dimulutnya. ''Ava semalam gak gomong sendiri.'' Bantah Ava santai.

''Terus bicara sama siapa? Sama setan!'' Sahut si kembar kompak, yang dibalas oleh tatapan tajam Ava. Kalau bukan adik, itu anak dua sudah Ava karungin, terus dibuang ke sumur. Untung adik.

''Sama guling.''


***

Jum'at, 8 Juni 2018

Hi, apa kabar kalian? Semoga sehat, ya. Jangan kaya Ava yang lagi kurang sehat. Maaf upnya late mulu;) soalnya beberapa hari terakhir gak punya kuota:')
Oh iya, mau nanya dong. Kalian ingin gak cerita ini cepet tamat? Kalau aku sih ingin, cuma bingung mau gimana namatinnya:')

Biru)

Ninggalake ing Majapahit (Selesai)Where stories live. Discover now