Bagian 30 . Perayaan di Alun-Alun

3.4K 350 10
                                    

''Cepat Ava, kenapa kamu lama sekali sih?'' Protes Latri saat Ava tak segera keluar dari tempat peristirahatannya.

Latri, gadis itu sudah menunggu sedari tadi. Dia menggunakan kemben kuning yang terlihat sangat pas membungkus tubuhnya.

''Ava!'' Panggil latri lirih saat Ava keluar. Ava mengenakan kemben berwarna hijau gelap, rambut yang tersanggul, tanpa make up. Memang Ava harus memakai make up apa? Arang.

Dan yang perlu kalian ingat adalah, kain yang saat ini mereka pakai---semuanya pemberian dari Hayam Wuruk, catat Hayam Wuruk.

Entah apa yang merasuki Hayam Wuruk, karna sehari setelah pembahasan penting itu, Hayam Wuruk mengiriminya hadiah, melalui utusannya.

Muda-mudi yang berjalan dikiri-kanannya juga memakai pakaian yang indah, dan yang pasti mereka tetlihat sangat antusias untuk datang ke perayaan itu.

''Memang ada perayaan apa sih?'' Tanya Ava masih tak mengerti, matanya menatap sekitar. Alun-alun yang besar ini telah penuh dengan manusia.

Obor-obor dipasang di setiap tempat, cahayanya tampak menyala, dan kadang berkobar saat angin bertiup agak kencang.

Memutar mata malas, Latri tak habis pikir, kenapa Ava ini selalu pelupa? Bahkan gadis itu sudah bertanya sejak dia mengajaknya tadi.

''Ava!'' Panggil Latri dengan lelah yang hanya dibalas tatapan polos gadis itu. ''Apa?'' Tanyanya tak berdosa.

''Ini perayaan. Pe-ra-ya-an atas kemenangan yang didapat Majapahit melalui Mahapatih Gajah Mada.''

''Oh!''

Jika saja dia tak sayang sama Ava, Latri sudah pasti akan melelang Ava saat ini juga. Gadis itu sangat senang rupanya membuat dia kesal.


***

Selasa, 15 Mei 2018

Ninggalake ing Majapahit (Selesai)Kde žijí příběhy. Začni objevovat