Bagian 36 . Perintah Hayam Wuruk

3.4K 334 5
                                    

Saat awal kakinya menginjak alun-alun matanya Hayam Wuruk terus berpedar dalam pekatnya malam, berharap dapat menemukan gadis yang akhir-akhir ini selalu mengisi benaknya.

Kakinya terus melangkah dengan mantap. Sorak-sorakan pengagungan dan taburan bunga mengiringi langkahnya. Tapi, dia tidak ada di sana, diantara orang-orang itu.

''Dyah!'' Panggil Hayam Wuruk pada adiknya, yang terlihat mengamati sekitar dengan antusias.

''Ya, yang mulia.'' Sahutnya dengan kepala yang langsung menatap kakaknya.

Hayam Wuruk menarik tangan Dyah, menjauhi mbiungnya.

''Ada apa toh kangmas? Apa ada hal yang penting?'' Menarik napas pelan sebelum mengangguk. Kemudian, tangannya memberi kain yang terikat itu pada adiknya.

''Apa toh ini?'' Dyah mengambil benda itu dengan bingung. ''Berikan itu pada Ava.''

''Ava siapa? Kenapa bukan kangmas saja!'' Adiknya ini memang bawel mengalahkan ibunya. Rempong abis.

''Dengar Dyah, berikan ini pada Ava. Ingat berikan langsung padanya. Kamu bisa meminta bantuan pada Harsajaya. Aku tidak bisa memberikannya langsung karna mbiung bisa curiga, dan akupun dalam keadaan sibuk.''

''Baiklah, tapi ini apa?'' Dyah tetap ngotot ingin tahu isi kain yang ada dalam genggamannya kini.

''Barang dia yang aku temukan.''

Hayam Wuruk berharap Dyah bisa memberikannya, itu adalah jam tangan yang akan dia kembalikan saat kemenangan diperolehnya. Tapi untuk beberapa hari kedepan dia tak memiliki waktu untuk sekadar menemui gadis itu.



***

Jum'at 18 Mei 2018

Ninggalake ing Majapahit (Selesai)Where stories live. Discover now