Chapter 22

4.1K 396 54
                                    

Tsunade merasa sangat panik. Sihir medikalnya seakan-akan tak mempan terhadap luka yang ada di tubuh Sakura. Luka di tubuh Ino menghilang dan dwarf yang menangani Ino yakin jika sekarang Ino baik-baik saja.

"Sakura akan kubawa pulang. Kalian evakuasi semua orang yang ada. Aku akan memberitahu Fugaku-sama tentang penyerangan ini," ujar Tsunade.

Semua yang ada di sana setuju. Tsunade membawa Sakura pulang dan Sasuke dkk tengah mengevakuasi semuanya. Sasuke menatap sekitar dan tak menemukan pertempuran pasir sama sekali.

"Kemana penggila kertas dan si bocah pasir itu?" gumam Sasuke heran.

---

Saat malam hari tiba, Sakura baru saja sadar dan punggungnya terasa sangat sakit. Ia melihat sekitar dan ternyata ia berada di sofa ruang tamu. Ia melihat Tsunade baru selesai mandi dan tak sadar jika ia sudah sadar.

Tsunade naik ke lantai atas untuk ganti baju. Sakura menaikkan alisnya dan mencoba untuk duduk. Ia melakukannya secara paksa dan perlahan.

"Kenapa sakit sekali! Apakah setiap ghoul juga seperti ini jika mereka memaksakan kekuatan ekor mereka?" tanya Sakura entah kepada siapa.

TAP TAP

TAP TAP

Sakura menengok ke tangga dan melihat Tsunade turun. Tsunade berjalan menuju Sakura dan duduk di sebelahnya.

"Kenapa kau bangun?" tanya Tsunade dengan salah satu alisnya terangkat.

"Kau ingin aku mati?" tanya Sakura balik. Tsunade memukul pelan kepala Sakura.

"Bukan itu maksudku! Maksudku, kenapa kau duduk?" ujar Tsunade.

"Heh?! Bangun dan duduk itu beda jauh! Aw!" protes Sakura seraya menjerit kesakitan.

"Banyak bicara! Lihat? Aku rasa tak lama lagi kau memakai tongkat seperti lansia," ejek Tsunade.

"Cih!" decih Sakura tak terima.

"Sangat sakit... Bagaimana keadaan Ino dan yang lainnya?" tanya Sakura.

"Keadaan Ino dan yang lainnya mulai membaik. Ino meneleponku tadi dan Sasuke juga meneleponku. Ia terlihat khawatir. Lagipula, makhluk apa yang sudah kau lawan? Proses regenerasimu menjadi sangat lambat!" ujar Tsunade.

"Syukurlah mereka baik-baik saja. Apa?! Regenerasiku melambat?!" seru Sskura terkejut.

"Ghoul memiliki regenerasi paling cepat di antara semua kaum yang ada dan kenapa aku menemukan beberapa butih tanah atau pasir- yah aku tak peduli apa itu di lukamu?" tanya Tsunade.

'Sebenarnya dia peduli padaku tidak, hah?!' batin Sakura jengkel.

"Ino ditusuk oleh seseorang berbaju hitam. Aku tak mengenalinya, namun ia menghinaku jika aku masih lemah dan belum berkembang. Aku benar-benar panik. Ekorku mengincar orang itu dan orang itu tak melukaiku sedikit pun. Bagaimana mungkin ada pasir di lukaku?"

Tsunade bingung. "Apakah kau berkelahi sebelum sampai di Academia?" tanya Tsunade lagi. Sakura menggeleng sebagai jawabannya.

"Luka yang ada pasir atau tanahnya itu ada di tubuhku bagian mana?" tanya Sakura.

"Di punggungmu tepat di bagian ekormu muncul," jawab Tsunade.

Mereka terdiam. "Jangan-jangan benda itu muncul ketika aku berhasil menusuk perut orang itu ya?" tanya Sakura seraya menatap Tsunade.

Tsunade mengalihkan tatapannya. Mereka terdiam menyisakan keheningan di sekeliling mereka.

Tsunade bangkit dan menelepon Fugaku.

Blood, Wounds, and Tears | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now