Chapter 36

3.9K 307 34
                                    

Previous chapter :

   "Ayo!"

Selama berlari, Sakura melihat tangannya yang digandeng erat oleh Sasuke. Ia tersenyum lalu membalas genggaman Sasuke.

Sasuke sedikit terkejut, namun ekspresinya itu tentu saja dengan cepat kembali datar. Bibirnya terangkat sedikit sehingga seulas senyum sangat tipis tercipta di sana.

OoO

Terlihat seorang gadis berambut indigo bersama seorang pemuda berambut jabrik tengah berlari memasuki daerah belakang markas musuh.

Sang gadis berlari terlebih dahulu, sementara sang pemuda di belakang untuk melindungi sang gadis. Mereka sesekali menyerang musuh yang mendekat dan tentu saja musuh tersebut langsung tewas karena mereka berhadapan dengan pewaris Hyuuga serta Uzumaki.

   "Hinata-chan, kau yakin jalannya lewat sini-ttebayo?" tanya Naruto.

   "Tentu. Aku dibesarkan di sini dan apa yang tak kuketahui?" balas Hinata.

Tiba-tiba ribuan kertas menghalangi pemandangan mereka. Naruto menarik Hinata untuk berhenti. Mereka saling memunggungi seraya menatap sekitar. Aura kertas itu sangat familiar bagi mereka.

   "Jika kau tetap tak menunjukkan dirimu, maka aku akan merobek setiap inci dirimu, Konan," ucap Naruto dingin.

Seketika terlihat seorang gadis berambut ungu dengan origami mawar di kepalanya muncul. Ia menatap dua temannya itu.

   "Ah lama sekali tak bertemu, bukan?" tanya sang gadis.

   "Kau mengecewakan," kata Hinata seraya menatap tajam Konan.

   "Huh? Kau pengkhianat. Bagaimana bisa kau mengkhianati keluargamu sendiri, Hyuuga Hinata?"

Hinata tertawa. "Lalu apa bedanya dengan dirimu yang mengkhianati dua sahabatmu? Jika aku menjadi mereka dan tahu kalau kau seperti ini, maka aku tak akan menolongmu dari awal."

Konan menatap tajam Hinata. "HINATA-CHAN!" teriak Naruto. Hinata mundur tiga langkah karena tiga shuriken kertas mengarah kepadanya. Untung saja dari tiga shuriken itu tak ada satu pun yang mengenai dirinya.

Berani sekali kelinci kecil ini mengatakan hal seperti itu kepada dirinya. Memang dia tahu apa tentang hidupnya? Konan menghela napas berat dan menatap dingin dua orang yang ada di depannya.

   "Aku tak punya pilihan lagi," ucapnya lalu kertas-kertas yang mengelilingi Naruto dan Hinata bergerak membentuk sayap di tubuh Konan.

Gadis itu terbang dan ia menelengkan kepalanya sedikit melihat tatapan takut di mata Hinata. Naruto yang melihat arah pandangan Konan langsung membelalakkan mata.

   "Kami Shigure."

SETTT SETTT SETT

Ratusan pisau ketas yang tajam ke arah Hinata.

Ratusan pisau ketas yang tajam ke arah Hinata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Blood, Wounds, and Tears | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now