Chapter 28

3K 327 47
                                    

Setelah berlatih pedang, Sakura pergi menuju ruangan Sasori. Ia memang tak pernah akrab dengan kakaknya karena dia baru bertemu beberapa waktu yang lalu. Ia membuka pintu dan terkejut melihat Itachi berada di dalam.

   "Engg maaf mengganggu. A-aku rasa aku harus pergi," ucap Sakura.

Itachi yang melihat Sakura langsung mencegah Sakura. "Ahh tidak apa-apa. Keperluanku sudah selesai. Kau bisa berbicara dengan Sasori. Ne Sasori, aku pergi," ujar Itachi.

   "Aa," balas Sasori singkat. Itachi menuju ke arah pintu tempat Sakura berada. Ia menepuk kepala Sakura lalu pergi. Sakura masuk ke dalam dan menutup pintu. Ia merasa jika Sasori menatapnya dengan pandangan tidak suka.

   "Apa maumu?" tanya Sasori.

   "Bisakah kau sedikit lebih sopan? Aku ini adikmu!" balas Sakura kesal.

   "Kau membuang waktuku," balas Sasori dan tentu saja Sakura marah.

   "Baiklah. Aku pergi saja," kata Sakura dan hendak membuka kenop pintu. Tindakannya terhenti ketika ia melihat sebuah boneka menghalangi pintu.

   "Duduk," perintah Sasori.

Kedua tangan Sakura mengepal dan dia tak habis pikir... Apa yang ada di dalam otak boneka sialan itu?

Sakura menuruti perintah Sasori dan duduk bersebelahan dengan Sasori. Karena merasa canggung, Sakura terdiam dan orang yang ada di sebelahnya juga diam. Ia sedikit menyesal karena mengetahui sebuah fakta jika kakaknya ini orang yang dingin dan sangat iri ketika berbicara.

   "Kau mau mati di sini?" tanya Sasori. Sakura yang mendengarnya menyengir kaku. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena bingung.

   "Err aku cuma mau bilang kalau-"

ZEET

Mereka berdua melihat sebuah portal. Tak lama kemudian, terlihat seorang gadis berambut pirang bermata violet keluar dari portal tersebut. Mata Sakura membelalak lebar dan Sasori menatap tajam gadis itu.

   "Shion?!" seru Sakura syok. Gadis yang dipanggil menatap Sakura dengan senyuman.

   "Kau mengenalnya?" tanya Sasori datar tak peduli.

   "Y-ya," jawab Sakura.

   "Apakah kau yang bernama Sasori?" tanya Shion.

   "Katakan apa maumu dan pergi dari hadapanku," balas Sasori cuek.

Shion mendengus. Sakura memandang Shion dengan tatapan malu. Kakaknya ini benar-benar tak memiliki sopan santun.

   "Dia Sasori, kakakku. Ada keperluan apa kau dengan kakakku?" tanya Sakura.

   "Aku hanya ingin memberitahu dirinya jika nodachi berada di tanganku," jawab Shion. Mata Sasori membelalak lebar. Jadi, nodachi benar-benar berada di tangan klan Yamanaka?

   "Siapa kau?" tanya Sasori. Shion mendengus kesal. Apakah nama yang dipanggil Sakura tadi tak terdengar dj telinganya?

   "Yamanaka Shion," jawab Shion kesal. Sasori bangkit dan berjalan menuju Shion. Ia mengambil nodachi yang ada di tangan gadis itu.

   "Ini nodachi asli dan baru saja dipakai. Siapa yang kau bunuh, Yamanaka?" tanya Sasori. Shion dan Sakura menghela napas. Jenderal di depan mereka ini benar-benar menyebalkan!

   "Vampire liar dan kaum werewolf mulai bergerak. Mereka tadi menyerangku dan yah aku rasa informasi ini sangat penting untuk kalian," jawab Shion. Mata Sakura dan Sasori terbelalak. Mereka mulai menyerang?

Blood, Wounds, and Tears | sasusaku ✔️Where stories live. Discover now