00 | Prolog

23.5K 1.9K 29
                                    

Seoul, 2018.

Jam dua lewat lima. Jungkook masih terjaga bersama laptopnya yang terbuka menampilkan foto-foto lama sewaktu SMA. Jungkook tersenyum sembari mengingat-ingat cerita di dalam foto yang ia lihat.

Hari ini hari rabu; hujan dan dingin. Harusnya Jungkook sudah berada di kasur setelah menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya tadi. Namun ketika matanya tak sengaja melirik sebuah folder berjudul Epoch, ia memilih untuk mampir dan berencana untuk sekedar melihat-lihat barang semenit.

Iya, sebentar, tadinya. Namun kerinduan tampak jadi pemenang dan menahan Jungkook untuk berlama-lama bernostalgia. Ia masih sangat ingat bagaimana ramainya lingkungan sekolah.

Jungkook jadi rindu riuh dan antrian panjang di kantin sekolah. Rindu suasana kelas dan seisinya. Rindu banyaknya manusia yang lalu lalang di lapangan.

Juga rindu dia; lelaki tampan dengan senyum kotak sebagai ciri khasnya.

Senyum Jungkook perlahan hilang dan jantungnya membuncah ketika melihat sebuah foto berisi dua pemuda yang tertangkap saling tertawa lebar. Jungkook menghela napas. Gurat sendu kini menghiasi paras tampannya dan tangis kian mendesak untuk pecah.

Menahan sesak di dada yang sudah hendak meluap, Jungkook masih keras kepala untuk melihat foto dua pemuda di sana; foto dirinya bersama seorang lelaki bernama Taehyung dengan Kim sebagai marganya.

Astaga, lama sekali Jungkook tak melihat senyum kotak milik pemuda itu.

Hei, apa kabarmu, Kak Taehyung? Aku rindu.

|Next or Nay?|

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now