00 | Epilog

12.1K 1K 63
                                    

Bunyi alarm memekakkan seisi kamar. Masih setengah sadar dan sedikit malas, Jungkook mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan mematikan alarm. Jam sembilan pas, Jungkook bangun dengan segera.

Usai mandi, Jungkook segera berpakaian dan menata rambutnya. Sungguh sangat tampan dengan kemeja berwarna putih serta warna biru sebagai garis-garisnya. Siap sudah, Jungkook segera pamit pada ayah dan bunda lalu melesat menuju tempat acara reuni diadakan.

Omong-omong, Jungkook belum membaca pesan dari Taehyung. Jungkook belum tau. Dan tadi ia tak sempat cek karena buru-buru.

Macetㅡjelas saja karena ini weekend. Di tengah kemacetan, sebuah panggilan masuk ke handphone Jungkookㅡnomor tak dikenal. Dan seperti biasa, seorang Jeon Jungkook tak akan mau menjawab panggilan masuk dari nomor yang tak ia kenal.

Sekitar lima jam berada di perjalanan dari Seoul ke Busan, akhirnya Jungkook sampai juga di tujuan. Jungkook parkirkan mobilnya di pinggir jalan. Apa kalian masih ingat kedai rooftop di dekat sekolah mereka? Nah, mereka reuni di sana.

Lama tak datang ke Busan, rupanya kedai ini telah berkembang pesat. Tempatnya menjadi tiga kali lebih luas dan besar, juga ada taman di bagian belakang. Membuat Jungkook tak henti-henti berkata 'wah' ketika memasukinya.

Sudah lumayan ramai rupanya. Orang-orang berkumpul di halaman belakang; di taman. Acara diadakan di sanaㅡgarden party, kisahnya.

"Jungkook!" Suara seorang gadis yang begitu Jungkook kenal memanggil namanya. Kim Sejeong orangnya.

"Sejeong!"

Jungkook membalas lambaian tangan gadis itu dengan senyum sumringah. Lebar-lebar Jungkook melangkah ke tempat Sejeong berada. Dan begitu sampai di hadapan, segera Jungkook memeluk gadis itu dengan erat.

"Aaaa, Jeon Jungkook!"

"Kim Sejeong!"

"Aaaa, lama nggak jumpa kamu makin cantik saja!" seru Sejeong. Mereka masih berpelukan sambil berputar-putar; Teletubies hug.

"Sialan!" Jungkook mendekap Sejeong hingga sesak napas. "Aku tampan, ya!"

Sejeong meronta-ronta di pelukan pemuda bergigi kelinci itu. "Sesak! Sesak, bajingan!"

"Bilang dulu aku tampan."

"Aku tampan!"

"Maksudku Jeon Jungkook, sialan!"

"Jeon Jungkook sialan!"

"Yak!"

Sejeong terkekeh dan sedikit terbatuk kecil. "Oke, oke! Jeon Jungkook tampan tolong lepaskan hamba!"

"Good girl." Jungkook pun melepas pelukannya.

"Sialan!"

Jungkook tertawa. "Sendirian? Mana Kak Sungjae?"

"I'm here..."

Jungkook menoleh ke belakang, ke tempat Sungjae berada. "Oh! Kak Sungjae!"

"Yo!"

Mereka pun high five ala cowok-cowok keren.

Halah, sok keren, iya.

Yaaa, tapi fakta bahwa mereka keren itu memang benar adanya.

"Apa kabar, Jeon Jungkook?"

"Baik, Kak."

"Jungkook!" sebuah suara sedikit cempreng yang agak memekakkan telinga terdengar. Suara milik lelaki kelahiran Busan, Park Jimin namanya.

"Oh, Jimin!"

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now