01 | Who?

19.8K 1.5K 67
                                    

Busan, 2012.

Sinar mentari masuk melalui celah-celah ventilasi. Sudah dua menit jam weker berdering dan tak Jungkook gubris sama sekali. Samar-samar, pemuda itu mendengar suara bundanya memanggil nama ia dengan suara yang melengking nyaring.

"Jungkook, bangun! Kalau Bunda ke atas dan kamu masih tidur, Bunda siram pakai air dingin, mau?!" Begitu kata Bundanya sambil berteriak.

Tak perlu waktu lama untuk Jungkook bangun saat itu juga. "Iya, iya," gumamnya yang tentu saja tak terdengar oleh sang bunda yang berada di lantai dasar.

Dengan malas Jungkook menyibak selimutnya lalu beringsut menuruni kasur. Ia pun mematikan jam weker dan merapikan tempat tidur. Kemudian Jungkook berjalan ke kamar mandi setelah mengambil handuk yang dijemur di belakang pintu.

Sekitar lima belas menit berlalu, usai sudah ritual pagi Jungkook. Pemuda itu segera mengeringkan rambut dan menatanya lalu memakai seragam dan menggantung kembali handuknya. Kemudian ia pergi ke meja belajar untuk memasukkan tiga buku tulis kosong dan kotak pensil ke dalam tas.

Oke, sudah siap.

Jungkook buru-buru keluar dari kamar. Dengan langkah riang ia menuruni tangga dan menuju ruang makan. Di tempat tujuan, keluarganya telah berkumpulㅡlengkap.

"Good morning," sapa Jungkook.

"Jangan banyak tingkah dan cepat sarapan. Kamu mau terlambat di hari pertama masuk sekolah?" Sehun, kakak laki-laki Jungkook menyahut.

"Sehun." Nyonya Jeon menggeleng kecil kepada si sulung, kemudian beralih melihat Jungkook. "Duduk di sebelah Bunda, sini."

"Meluncur!" Jungkook berlari kecil menuju kursi di sebelah Nyonya Jeon setelah sebelumnya menjulurkan lidah untuk sang kakak yang dibalas hanya dengan mata yang merotasi jengah.

"Nanti sampai sekolah jangan lupa langsung ke ruang konseling, ya? Tanya kelas," kata Nyonya Jeon, tangannya terulur untuk mengambil selai strawberry untuk diberi pada Jungkook.

Jungkook mengambil selainya dan mulai mengoleskan pada roti di tangannya. "Siap!"

"Terus pulang nanti Bunda nggak bisa jemput. Sudah tau harus naik bus nomor berapa, kan, Jungkook?"

"Sudah tau, kok, Bun." Jungkook menggigit rotinya.

"Terus ingat, jangan ke mana-mana dan langsung pulang. Mengerti?"

"Ayay, Captain!"

Nyonya Jeon tersenyum sembari mengelus rambut si bungsu. Begitulah Nyonya Jeon jika anak-anaknya akan masuk sekolah baru. Dia yang sibuk mempersiapkan ini dan itu.

Keluarga Jeon memang sering berpindah-pindah. Ini kepindahan mereka yang keempat kalinya. Pekerjaan sang kepala keluarga sebagai peneliti yang menuntut mereka tak bisa menetap lama di satu tempat.

Biasanya keluarga ini hanya menetap selama setahun atau paling lama dua setengah tahun. Namun sepertinya kepindahan mereka kali ini akan sedikit lebih lama mengingat penelitian yang ayah Jungkook lakukan kali ini merupakan proyek besar dan tentu saja memakan waktu yang panjang. Begitu pula dengan Sehun yang baru lulus sekolah dan baru memulai semester kuliahnya, sementara Jungkook juga baru saja masuk SMA.

Dear, Kim | taekookHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin