03 | First Ride

11.6K 1.3K 82
                                    

Pagi ini Busan lebih dingin dari biasanya. Hujan mengguyur sedari malam hingga subuh tadi. Jalanan masih basah ketika Jungkook, Sehun, dan Yeobo (nama motor Sehun) melaju membelah jalanan yang sepi.

Tak ada pembicaraan antara dua Jeon di sepanjang perjalanan, hanya Yeobo yang bersuara. Jungkook menikmati angin pagi kota Busan dan Sehun menahan dingin udara yang terasa menembus jaket kulitnya. Hingga tak terasa mereka sudah sampai di tujuan.

Jungkook turun dari motor. "Terima kasih."

Sehun hanya berdeham. Baru saja Jungkook akan melangkah masuk, Sehun memanggil. "Kook?"

"Hm?"

"Tumben banyak diam? Biasa ngomong terus kayak kembang api malam tahun baruan?"

Jungkook berdecak. "Kak Sehun yang kenapa banyak diam? Biasa berisik kayak knalpot motornya."

"Kamu diam aja, jadi aku ikutan diam. Mana tau kamu lagi datang bulan, kan?"

"Kak, aku laki-laki!"

"Masa, sih? Tapi kenapa cantik dan imut begini, hm?" Sehun mencubit sekilas pipi Jungkook.

"Kak! Aku punya otot! Nih," kata Jungkook sembari memperlihatkan otot lengannya.

"Pajangan aja sombong."

"Sudah, sana! Tadi katanya ada tugas, kan?" Pipi Jungkook memerah. Entah karena menahan marah atau malu setelah dipuji kakaknya atau bisa juga karena udara dingin setelah hujan.

Sehun terkekeh dan mengacak surai adiknya gemas. "Dah, adik laki-laki Sehun yang cantik."

Jungkook mendecak kesal dan berjalan meninggalkan yang lebih tua. Sedikit malas membalas perkataan kakaknya karena pasti akan berujung perdebatan dan cuaca sedang tidak mendukung sekarang. Makanya ia ingin lekas menuju kelas saja.

Sehun kembali berteriak. "Belajar yang bener, Boots!"

Jungkook hanya melambai-lambaikan tangan. Lalu suara khas knalpot Yeobo mengudara. Semakin terdengar jauh dan samar.

Sekarang masih jam enam lewat lima belas. Pagi sekali Jungkook berangkat sekolah. Permintaan dari si tukang antar yang katanya ada tugas dadakan dari dosen sialan yang Jungkook lupa namanya.

Omong-omong bukan Jungkook yang mengatai dosen itu sialan, tetapi Sehun sendiri yang bilang, Jungkook hanya meniru kakaknya.

Sekolah masih sepi, tentu saja. Di kelas pun hanya ada Jungkook seorang. Dan baru saja Jungkook ingin membaca komiknya, sebuah desisan terdengar.

"Pst.. pstt!"

Jungkook mengedarkan pandangan ke seisi kelas, tak ada siapa-siapa. Ketika Jungkook akan membaca komiknya lagi, desisan itu kembali terdengar. Jungkook menghela napas, memilih bangkit dan mencari sumber suara. Ia berkeliling kelas dan tak menemukan apa-apa yang kiranya menghasilkan desisan, ular contohnya.

Jungkook pun kembali ke bangkunya. Sedikit lagi bokong Jungkook mendarat pada kursi, tiba-tiba sebuah kepala menyembul di luar jendela samping tempat duduknya beserta suara 'DOR' yang keluar dari mulut si pemilik kepala. Kim Taehyung, dan itu sukses membuat Jungkook terkejut.

"Astaga, Taehyung!" Jungkook menghela napas lega lalu mendelik pada si pemuda Kim. "Ingin mati, huh?"

Taehyung membolakan matanya. Bukan ekspresi terkejut atas ucapan si manis Jungkook tapi lebih seperti ekspresi memuja. Manik Taehyung berbinar.

"Kamu cenayang, ya? Kok, tau, sih?!"

Jungkook mengernyit, benaknya mengiyakan perkatan Sejeong kemarin tentang Kim Taehyung bahwa lelaki itu memang gila. Lantas Jungkook hanya geleng-geleng tak perduli dan mendudukkan dirinya. Kembali membaca komiknya yang sempat tertunda.

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now