13 | The Hidden Truth

7.4K 1K 65
                                    

"Nah, Jungkook. Sudah, sana. Balik ke Taehyungmu, bilang kalau nggak cuman dia yang dapat restu dari orang tuamu, tapi kamu juga dapat restu dari orang tua Taehyung."

"Siap, Ma." Jungkook mengacungkan jempolnya dan terkikik. "Jungkook pamit ke kamar Kak Taehyung, ya... Ma, Pa."

Jungkook pun melangkah riang menuju kamar kesayangan. Senang sekali telah mendapat restu dia. Jungkook senyum-senyum sendiri jadinya, kan.

Karena hati yang kelewat bahagia, sampai-sampai Jungkook lupa mengetuk pintu kamar. Langsung saja Jungkook buka pintu kamar Taehyung dan betapa terkejut dia ketikaㅡ














Plak!

ㅡmelihat Taehyung menampar Sejeong.

...

Jungkook masih mematung di ambang pintu ketika Sejeong telah melewatinya dari kamar Taehyung. Masih terkejut dan agaknya bingung; Jungkook terlihat linglung. Dan Jungkook baru tersadar ketika ia mendengar isakan Taehyung yang meluruh ke lantai kamar.

Jungkook segera menghampiri; meraih tubuh Taehyung dan merengkuhnya ke dalam dekapan. Berusaha menenangkan tanpa banyak bertanya atau berbicara. Jungkook tau, Taehyung sedang merasa bersalah sekarang.

Taehyung menghentikan tangisnya dengan satu tarikan napas yang dalam dan panjang (juga terdengar sedikit bergetar) lalu mengembuskannya pelan-pelan. Tangan Taehyung yang sedari tadi Jungkook memeluk hanya terdiamㅡterkulai lemas di samping tubuhㅡkini bergerak membalas pelukan Jungkook. Mempererat pelukan mereka dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Jungkook.

Tenang. Taehyung merasa tenang. Aroma Jungkook selalu berhasil membuat dirinya tenang juga nyaman.

Aroma Jungkook itu; bau bayi yang bercampur bau buah anggur. Segar dan manis. Menenangkan untuk Taehyung.

Sedikit lama mereka berpelukan hingga sampai Taehyung menyudahinya. Menatap Jungkook lama dan tersenyum samar. Kemudian menarik Jungkook untuk berbaring di atas kasurnya.

Malam itu untuk pertama kalinya Jungkook menginap di rumah Taehyung (tentu setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya di rumah). Tak banyak yang mereka bicarakan atau lakukan. Sampai akhirnya mereka terlelap setelah dua jam lamanya hanya menatap langit-langit kamar tanpa banyak cakap seperti biasanya.

Jungkook tidak pula bertanya alasan kenapa Taehyung menampar Sejeong. Tidak untuk hari ini atau besok. Tidak juga bertanya pada Taehyung, tapi (mungkin) pada Sejeong.

Walau hati gusar dan kelewat penasaran, Jungkook hanya diam dan mengikuti Taehyung yang memejamkan mata. Sebab Jungkook hanya ingin membuat Taehyung merasa nyaman. Jadi, ketika Taehyung menghujaninya dengan kecupan di pucuk kepala, Jungkook hanya menyamankan dirinya di dekapan yang lebih tua lalu terlelap.

Ah, tak lupa pulaㅡsebelum mereka benar-benar terlelapㅡsaling melontarkan rasa sayang.

...

Seminggu telah berlalu sejak kejadian 'Taehyung menampar Sejeong', Jugkook perhatikan dan menangkap bahwa kakak-adik itu masih belum berbaikan. Niat awal 'akan bertanya pada Sejeong saja', Jungkook urungkan. Sebab Jungkook juga merasa tak nyaman untuk bertanya pada gadis itu, walau ia serius sangat penasaran.

Iya, Jungkook masih belum tau penyebab kesayangannya menampar kawan cantiknya itu.

Dan sejak kejadian itu pula, Taehyung sedikit berbeda. Lebih banyak diam dan tak ada lagi sapaan riang seperti biasanya. Bahkan Taehyung agaknya jarang main ke rumah.

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now