14 | His Pretty Lies

7.3K 978 44
                                    

Jungkook duduk sendirian di salah satu toko kelontong yang terletak di dekat rumahnya. Tatapan mata Jungkook kosong, sedang melamun dia. Walau begitu tangannya tetap bergerak; mengaduk ramyeon di hadapan.

Jungkook paham, ia sudah tau semuanya. Sejeong telah bercerita dan dibantu Mingyu juga. Jungkook paham dan ia benar-benar sedih sekarang.

Kim Taehyung. Lelaki tampan yang selalu menebar senyuman itu punya cerita menyedihkan ternyata. Di balik senyumnya itu juga ia menyimpan ceritanya rapat-rapat.

Dan karena cerita yang ia punya dan disembunyikan rapat-rapat itu pula yang membuat seorang Kim Taehyung memiliki gangguan mental.

Skizofrenia.

...

Beberapa saat yang lalu...

Jungkook dengan sabar menanti Sejeong yang masih menangis sesenggukan. Sekitar sebelas menit, akhirnya Sejeong mulai tenang. Gadis cantik itu mulai mengatur napasnya dan Jungkook sudah siap mendengarkan (apa pun yang akan disampaikan).

"Kak Bogum sudah lama meninggal, Jung..."

Sejeong memulai ceritanya. Kembali Sejeong menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya. Jungkook menatap Sejeong lekatㅡserius, Jungkook sudah siap sangat.

Sejeong kembali bercerita. Banyak hal dan Jungkook sungguh dibuat tercengang. Dan perasaannya dibuat campur aduk selama mendengarkan.

Sejeong bercerita bahwa Bogum adalah anak sahabat papa mereka yang dititipkan ketika orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat. Saat itu Sejeong berumur tujuh tahun, Taehyung delapan tahun, dan Bogum dua belas tahun. Kata Sejeong, orang tua Bogum berpesan untuk menjadi wali Bogum hingga lelaki itu memasuki usia legal untuk mendapatkan hak warisannya.

Lalu tentang mereka yang tumbuh bersama. Tentang mereka yang menjadi teman sepermainan. Tentang mereka yang banyak melewatkan waktu bersama di rumah pohon yang mereka buat di belakang sekolah.

'Bagaimana bisa mereka membuat sebuah rumah pohon dan terlebih di belakang sekolah?'

Jawabannya, karena keluarga Kim-lah pemilik itu sekolah dan tentu bukan benar-benar mereka yang membuat rumah pohonnya. Mereka hanya meminta pada para orang tua dan simsalabim, jadilah apa yang mereka minta.

Sejeong juga bercerita awal mula Taehyung jatuh cinta pada Bogum. Katanya, berawal dari rasa kagum yang berkembang menjadi cinta tanpa disadari si pemilik rasa. Bahkan Taehyung baru sadar ketika ia mulai remaja, ketika ia telak jatuh terlalu dalam.

"Tau, Papa benar-benar marah pas mendengar pernyataan cinta Taehyung ke Kak Bogum, Jung... Papa nggak setuju dengan ide menyukai sesama jenis," kata Sejeong.

Jungkook tersentak, matanya melebar. Jika benar ucapan Sejeong barusan, lalu apa maksudnya dengan jawaban ayah mereka tentangㅡ

"Kalau semanis ini dan Taehyung pun suka, kenapa gak?"

ㅡketika Jungkook bertanya perihal restu? Hei, Jungkook gagal paham, bung.

Sejeong menjelaskan, bahwa waktu itu hubungan sesama jenis masih sangat tabu di masyarakat. Kata papa mereka, hubungan sesama jenis itu abnormal; menyalahi aturan, menyimpang dari moral. Dan papa mereka benar-benar tak suka.

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now