20 | The Last Messenger

8.9K 1K 49
                                    

Seoul, 2018.

Kembali lagi pada Jungkook yang masih terjaga di tengah malam dengan riuh hujan sebagai latar suara. Kini pemuda manis itu tengah menangis sesenggukan. Jatuh terlalu dalam pada sebuah rasa bernama rindu pada sayangnyaㅡTaehyung.

Sesak. Dadanya kian menyesak. Seakan habis pasokan udara di sekitarnya.

Jeon Jungkook kesakitan.

Sebuah lagu tiba-tiba terlintas di pikirannya. Memory of The Wind yang dinyanyikan oleh penyanyi bernama NAUL dan sangat populer pada tahun itu. Tahun di mana Jungkook menangis di atas panggung sembari bertatapan dengan Taehyung yang juga menangis kala itu.

Suara merdu milik NAUL menggema ke seisi kamar Jungkook. Menemani Jungkook yang menangis pilu. Serius, Jungkook sungguh rindu.

Dengan pipi yang basah oleh air mata atau dengan ujung hidung yang memerah karena menangis terlalu keras, Jungkook membuka 'kotak keluar' pada e-mailnya. Pesan-pesan yang ia kirim pada Taehyung, tak satu pun dibaca. Jungkook menangis lagi, terdengar menyayat hati.

Sungguh, Jungkook rindu sekali.

Ke mana Taehyung pergi?

Sejak kelulusan, hanya beri kabar sekali kemudian tak ada lagi sama sekali. Menghilang bagai ditelan bumi dengan satu janji yang diingkari. Janji yang selalu Jungkook harapkan ditepati bahkan hingga kini.

"Kita masih bisa berkirim e-mail, Jungkook. Janji aku akan terus kasih kabar padamu."

Dengan tangan yang sedikit gemetar karena sesenggukan, Jungkook kembali menulis pesan. Kepada Taehyungㅡcintanyaㅡyang malam ini begitu ia rindukan. Bersama sebuah harapan, semoga kali ini Taehyung membaca pesannya.

...

Dari jeonkookie97@jimail.com

Kepada taehyungkim@jimail.com

Subjek Soal rindu.
.
.

Dear, Kim.

Kim Taehyung,

Kak Taehyung,

Taehyungnya Jungkook,

Kakak, apa kabar? Aku harap baik-baik saja, ya.

Kabarku baik dan puji syukur sangat sehat, semoga Kakak pun sama.

Omong-omong, Kakak ke mana? Hilang tanpa kabar, jejak pun tak disisakan. Kakak mau ingkar janji lagi, ya?!?!!!

Bercanda.

Tau, aku rindu ... rindu sekali! Jeon Jungkook rindu Kim Taehyung.

Rindu eksistensi seorang Kim Taehyung dengan segala afeksinya. Rindu senyum kotak bersahaja milik Kim Taehyung yang terlihat selalu rupawan. Pada intinya, aku rindu dirimu, Kak.

Adikmu saja nggak terlalu tau ke mana perginya dirimu.

Jangan-jangan kamu sudah lupa padaku dan pindah ke lain hati? Awas saja! Ku bunuh kalau ketemu nanti.

Nggak deh, bercanda lagi, Kak.

Ke mana kamu? Banyak orang-orang yang rindu padamu tauuu!

Park Jimin, Min Yoongi, Yook Sungjae, Jung Hoseok, Kim Namjoon, Kim Seokjin, Kim Sejeong, Kim Mingyu, Papa, Mama, Bunda, Ayah, Jeon Sehun, dan yang paling kangen padamu adalah Jeon Jungkook.

Kak, aku rindu saat-saat di mana aku bercerita dan kamu jadi pendengarnya. Aku rindu melihatmu yang dengan khidmat mendengarkan dan dengan sabar menungguku menyelesaikan cerita tanpa menyela. Sekali lagi, pada intinya aku rindu ketika kita sedang bersama.

Banyak sekali yang terjadi ketika dirimu nggak ada di sini, Kak.

Kak Jimin dan Kak Yoongi sudah menikah jika kamu nggak tau. Baru-baru ini mereka mengadopsi anak yang lucu-lucu. Kembar, lho, Kak!

Kak Namjoon dan Kak Seokjin pun juga sudah menikah. Dan, tau, Kak Hoseok menikah dengan perempuan asal Indonesia, namanya Kirana. Satu-satunya yang tertarik pada perempuan sepertinya hanya Kak Hoseok, ya? ...atau tidak.

Ada Kak Sungjae. Entah bagaimana ceritanya dan kapan mulainya, Kak Sungjae dan Sejeong berpacaran. Dan, ah! Kenapa nggak pulang ketika mereka bertunangan? Adikmu sendiri padahal.

Oh, ya, Kak. Mingyu dan Wonwoo pun sudah bertunangan. Dan bulan depan akan melangsungkan pernikahan. Kali ini kamu bakal datang, kan?

Hah... semua sudah bahagia dengan masing-masing cintanya, sedangkan Jeon Jungkook masih menunggu cintanya. Ayo, cintanya Jeon Jungkook kapan pulang, huh?

Aku bahkan buta kabar tentang orangnya... entah apa yang dia perbuat setahun ini setelah lulus kuliah hingga masih saja belum pulang.

Jahat sekali dia, nggak memberi kabar. Ingkar janji dia, ujar akan terus beri kabar nyatanya malah menghilang. Bahkan ratusan pesan yang ku kirim lewat e-mail pun nggak dibalas, dibaca saja nggak.

Aku berbicara tentang dirimu, Kak.

Sudahlah, mungkin kamu sibuk. Tapi aku harap kamu masih hidup, baik-baik saja, dan selalu sehat. Omong-omong, bahasaku terlalu baku, ya? Habis, lama nggak berbicara denganmu, aku jadi kaku.

Ya sudah. Itu sajalah. Balas jika kamu membaca, ya?

Dan harapanku di tengah malam yang berisik dengan rinai hujan ini adalah..

..semoga kita dipertemukan kembali, seperti dulu lagi, dan ketika sudah bersama lagiㅡkita saling memiliki.

Aku sayang padamu, Kak.

Dari rindu,

kepada rindu,

dan selalu merindu.

...

Pesan telah berhasil dikirim. Jungkook pun segera pergi meninggalkan laptopnya sendiri. Pemuda itu bergegas tidur karena harus bangun pagi nanti.

Laptop Jungkook masih menyala. E-mailnya pun belum ia keluarkan. Dan Jungkook tak tau bahwa pesan yang ia kirim telah terbaca semua, juga ia menerima satu pesan.

-

taehyungkim@jimail.com mengirim anda pesan.

Aku juga rindu padamu, sangat dan selalu. Tunggu aku pulang, mau?

-

Nyatanya, bukan hanya Jungkook yang merindu. Bukan hanya Jungkook yang ingin bertemu. Taehyung pun sama begitu, bahkan mungkin jauh lebih rindu.

 Taehyung pun sama begitu, bahkan mungkin jauh lebih rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung, yang (juga) sedang merindu.

|End|

▪▪▪

Nggak bohong.

Iya, sudah, begitu saja:))

Jangan santet aku, kawan-kawan.
.
.
.
Jadi, epilog mau besok atau tar malam?

Besok aja kali, ya. Muah-muah.

Dear, Kim | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang