After Story [1/4]

8.7K 857 11
                                    

Ada banyak hal yang susah didapat ketika kita mulai beranjak dewasa dan dewasa. Seperti bermain suatu permainan, jalan-jalan, menonton film dengan seseorang, atau bahkan melupakan sebuah kebiasaan yang sangat suka kita lakukan (read : hobi). Pasti kita hanya akan memikirkan tentang masa depan yang matang hingga akhirnya hanya berpikir kerja, kerja, kerja, dan kerja.

Dan pasangan kesayangan kita semua sedang mengalami hal itu. Yah, siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook dan Kim Taehyung. Sekarang, jarang sekali mereka terlihat bersama; sudah seperti orang-orang yang tak punya waktuㅡsuper sibuk.

Maka, ketika mereka sedang bersama, benar-benar waktu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Walau hanya melakukan hal-hal kecil, itu sudah menjadi salah satu kebahagian untuk mereka. Sungguh sangat sederhana.

.

.

.

Small but Definite Happiness [1/4] : Begin.

.

.

.

Jungkook menghempaskan tubuhnya ke kasur. Letih sekali tubuhnya, sungguh. Mata Jungkook terpejam menikmati elusan di rambutnya yang diberikan oleh Taehyung.

Iya, ada Kim Taehyung di sampingnya. Duduk bersandar pada kepala ranjang. Menyalurkan afeksinya pada sang pacar lewat sebuah usapan.

"Capek, cookies?"

Jungkook berdeham malas. "Sangat!"

"Bersandar padaku, sini." Taehyung menepuk-nepuk dadanya dengan tangan yang bebas sementara tangan lainnya masih mengusap rambut kekasihnya.

Jungkook mendongak untuk melihat Taehyung, melirik sekilas ke dada bidang milik sang pacar lalu membalikkan tubuh dan merayap untuk sampai ke tujuan; dada kekasihnya. Telinga kanan Jungkook tepat menempel pada letak jantung Taehyung. Sudut bibir Jungkook terangkat ke atas ketika mendengar detak jantung Taehyung yang sedikit berantakan.

"Jangan gugup begitu, Kak."

"Siapa yang gugup?"

"Ini, jantungmu, berdetak terlalu kencang."

Taehyung tertawa. "Ketahuan, ya?"

"Iya." Jungkook ikut tertawa.

"Nyaring sekali, memang?"

"Sangat."

Taehyung terkekeh sembari mengusap kepala belakang Jungkook. "Gimana tugas akhir?"

"Selesai, dan aku sudah dapat surat panggilan untuk sidang."

"Selamat, jangan?"

"Selamat."

"Terima kasih."

Jungkook tertawa dan mencubit perut Taehyung main-main. "Harusnya Kakak yang bilang selamat ke aku."

"Selamat untuk surat panggilan sidang, sayangnya Taehyung."

Jungkook tersenyum simpul. "Terima kasih, Kak Taehyung."

"Jadi, sidangnya kapan?"

"Minggu depan."

Taehyung angguk-angguk paham. "Setelah itu liburan, dong, ya?"

"Iyap!"

"Good, karena aku juga dapat libur saat itu."

Jungkook mendongak untuk menatap Taehyung. "Serius?!"

"Iya," jawab Taehyung. "Mau jalan-jalan?"

Jungkook mengangguk antusias. "Yay!"

Taehyung tertawa, gemas total dengan pemuda di dekapannya. "Senang sekali, ya?"

"Sangat. Sudah lama kita nggak liburan, kan."

Taehyung mengangguk. "Besok hari minggu... nonton, yuk?"

"Di bioskop?"

Taehyung menggeleng. "Di sini, sekarang. Kita terjaga sampai pagi, gimana?"

Jungkook mengangguk setuju. "Kakak ada film baru?"

"Banyak. Kebetulan aku bawa hard disk."

"Sip. Aku nyalakan proyektor dulu kalau begitu," ujar Jungkook dan bangkit dari tubuh Taehyung.

Mereka dengan semangat mempersiapkan segala hal. Proyektor untuk menonton, memasak popcorn, dan keperluan menonton lainnya. Luar biasa senang perasaan mereka sekarang.

Hei, mereka sudah lama tak melakukan hal-hal manis, kawan.

...

A Walk to Remember jadi pilihan mereka. Bukan film baru, tapi film lawas. Jungkook yang memilih, katanya ingin menonton film dengan genre romansa.

Romansa, sih. Tapi juga sedih. Lihat, kan, Jungkook jadi menangis.

Tak menangis hingga sesenggukan seperti saat ia merindu Taehyung kemarin. Hanya menetes lalu dengan segera Jungkook hapus. Malu, di sebelahnya ada Taehyung.

Taehyung tersenyum kecil memperhatikan kesayangan. Sembari mendekap tubuh Jungkook erat, Taehyung menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher yang lebih muda. Mendusel, mengendus bau favoritnya.

"Kak. Ayo nonton lagi!" ujar Jungkook ketika filmnya telah usai.

"Mau apa lagi?"

"Kali ini Titanic! Ku liat ada tadi."

"Nanti nangis lagi?"

Jungkook merengut. "Nggak nangis!"

"Iya, cuman mengeluarkan air mata, kan?"

"Iya..." Jungkook menatap Taehyung.

"Kenapa ini jadi nonton film-film lama, ya?"

"Kakak nggak mau, ya?"

Taehyung tertawa dan mendekap Jungkook lebih erat. "Mau sayang. Oke, Titanic," ujarnya dan mengecup bibir Jungkook yang sedikit maju karena merengut.

Dan sembari menunggu pagi, mereka pun menonton film lagi dan lagi. Tak lupa juga dengan terus cuddling. Ah, dengan begini saja, perasaan mereka sudah senang sekali.

Small but Definite Happiness [1/4] : End.

▪▪▪

Pengen cuddling juga:(

Dear, Kim | taekookOn viuen les histories. Descobreix ara