07 | Types of Jealousy

8.4K 1K 33
                                    

"Jungkook!" Seru Sejeong dari tempat duduknya begitu melihat Jungkook memasuki kelas. Sementara itu Jungkook hanya melambaikan tangan dan berjalan riang menuju bangkunya dengan senyum yang mengembang.

"Sudah tugas matematika?"

"Sudah dong." Jungkook segera merogoh ransel untuk mengambil buku tugas matematika miliknya untuk diberikan pada Sejeong setelah sempurna mendaratkan bokong.

"Salin, ya?" Sejeong cengengesan.

"Salin juga, ya?" Kali ini Mingyu yang berbicara.

Jungkook merotasi matanya malas. "Kalian ini..."

"Yaaa?" Ucap Sejeong dan Mingyu bersamaan.

"Yaaa," balas Jungkook kemudian mengeluarkan sebuah pensil dan sketch book.

"Moodmu lagi bagus ya, Jung? Kenapa? Habis ciuman sama Taehyung?" tanya Mingyu.

"Mulutmu, Mingyu. Tapi serius, Jung?" Sejeong mengerjap penasaran.

"Ngawur," kata Jungkook lalu kembali senyum-senyum. "Cuman senang saja, tidurku nyenyak semalam."

Iya, Jungkook sangat tidur nyenyak tadi malam. Hati terasa ringan sebab Kim Taehyung menyanyikan sebuah lullaby untuknya. Tak lupa juga dengan ucapan selamat malam yang membawa sebuah mimpi indah.

Astaga, Jungkook jadi seperti orang mabuk sekarang. Iya, dimabuk cinta. Cringe sekali, ya?

Halah. Hati-hati saja kena friendzone. Dekat lama dan bertingkah lebih dari hubungan pertemanan seharusnya tapi belum juga official.

Sejeong geleng-geleng kepala sembari mendecak seperti orang tua saja. "Dasar, remaja."

"Yang dimabuk asmara," tambah Mingyu. "Entah apa yang dibuat Taehyung sampai Jungkook seperti ini, Jeong."

Sejeong mengangguk. "Jatuh cinta sama orang gila, ya, gila juga jadinya."

"Aku dengar ya obrolan kalian," kata Jungkook sembari menghapus sedikit bagian dari sketsa yang sedang ia buat. "Omong-omong, semalam kakakmu pulang ke rumah?"

"Pulang tapi cuman sebentar. Mandi terus pamit sama Mama ke rumah Kak Jimin. Kamu yang suruh?"

"Cuman ingatkan supaya pulang atau setidaknya kasih kabar aja, kok."

"Pawang Taehyung memang berbeda," ucap Mingyu.

Sejeong tertawa mendengarnya. "Hebat, Jung."

"Hebat apanya?" Jungkook mengulum senyum.

"Iya. Kecuali Mama, kamu orang kedua yang berhasil menjinakkan Taehyung."

"Orang kedua, ya..." gumam Jungkook. "Terus yang pertama siapa?" Senyum Jungkook perlahan luntur.

"Kak Bogum," sahut Mingyu.

Total luntur sudah senyum Jungkook. "Oh...?"

"Tau?" tanya Sejeong.

"Kak Taehyung beberapa kali pernah cerita, tapi sampai sekarang nggak pernah ketemu sama orangnya."

Mingyu baru saja ingin berucap jika saja sang wali kelas belum datang untuk mengabsen murid-muridnya. Mingyu segera menghadap kembali ke depan dan anak-anak yang tadi masih berkeliaran segera duduk di bangkunya. Setelah semua berada di tempat masing-masing, barulah sang ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk menyapa sang wali kelas.

...

Bel istirahat telah berbunyi. Setelah guru sepenuhnya menghilang, buru-buru Taehyung berdiri dari tempatnya; tak betah. Taehyung meregangkan tubuhnya dan berteriak lantang seenak jidat mengagetkan seisi kelas.

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now