04 | Handsome Uninvited Guest

9.4K 1.1K 54
                                    

"Terima kasih, Kak," ucap Jungkook sembari turun dari motor gede Taehyung.

Taehyung membuka helmnya. "Iya, masuk sana."

Jungkook diam sebentar, terlihat berpikir. Lalu bergantian dia melihat Taehyung dan rumahnya di belakang. Jungkook berdeham.

"Nggak mau masuk dulu?"

Taehyung tersenyum. "Nggak usah. Nanti kalau hujan, bisa lama di sininya."

"Kalau lama memangnya kenapa?"

"Takutnya jadi betah dan nggak mau pulang karena mau sama kamu terus? Haha."

"Cringe," kata Jungkook dan Taehyung meringis.

"Lain kali," kata Taehyung. "Lain kali kalau mau main ke sini, nggak apa, kan?"

"Memangnya ada larangan Kim Taehyung dilarang main di sini, ya?" kata Jungkook sarkastik. Halah, Jeon Jungkook dan sok jual mahalnya. Padahal dalam hati sudah seperti ada yang latihan drum.

Taehyung terkekeh ringan, total gemas pada yang lebih muda. "Ya sudah. Aku pamit, Jungkook," katanya lalu memakai helmnya kembali.

Jungkook mengangguk. "Hati-hati di jalan."

Tepat setelah Taehyung mengusak lembut surai Jungkook, ia pun melesat pergi. Membelah jalanan perumahan Jungkook yang sepi. Lalu hilang ketika ia dan motornya berbelok ke kiri.

Jungkook menghela napas dan masuk ke dalam rumah. Mengedarkan pandang dan berjalan ke arah dapur. Sang Bunda ada di sana.

"Bunda!" Jungkook memeluk sang Bunda dari belakang.

"Astaga, cookies." Nyonya Jeon melepaskan pelukan sang anak lalu berbalik menghadapnya. "Kamu itu berat, tau?"

Jungkook mengerucutkan bibir namun berlansung sebentar saja sebab tak lama ia tersenyum lebar. "Tebak aku diantar pulang siapa?"

Nyonya Jeon mengangkat alisnya. "Siapa? Seojeong? Mingyu? ...Taehyung?"

Jungkook mengangguk. "Yang terakhir," katanya. Jangan tanya mengapa Nyonya Jeon tau tentang Taehyung sebab bercerita sepulang sekolah adalah kebiasaan Jungkook.

"Kenapa nggak disuruh masuk? Bunda, kan, mau kenalan dengan Taehyung."

"Keburu hujan katanya, kalau hujan nanti lama di sini."

"Terus kalau lama di sini, kenapa?" 

"Katanya nanti betah dan nggak mau pulang."

"Terus memangnya kenapa?" tanya Nyonya Jeon lagi, senyumnya mengembang jail.

"Terus ketabrak," kata Jungkook. "Terus mulu, hahaha."

Nyonya Jeon tertawa kecil. "Tampan, nggak?"

"Banget, Bunda. Walau masih tampanan aku, sih, ya." Jungkook tertawa kecil.

"Dih?"

Jungkook tertawa. "Tapi kata teman-teman, Taehyung itu nakal, Bun."

"Eits, kan katanya. Hayo, don't judge a book by it's cover dan katanya, dong." Nyonya Jeon menjawil hidung Jungkook.

Jungkook terkekeh. "Iya, tau."

"Sudah, sana. Ganti baju, terus ke sini lagi bantu Bunda buat kue untuk Ayah."

"Mandi dulu tapi, ya?"

"Iyaaa, sana."

...

Ini hari Minggu, waktunya Jungkook bersantai ria di rumah. Jungkook sedang bergulat dengan guling di balik selimutnya dengan laptop di hadapan dia ketika Sehun datang. Kakaknya itu datang tanpa mengetuk pintu dan masuk dengan grasak-grusuk.

Dear, Kim | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang