12 | The Sudden Storm

8K 996 59
                                    

Pagi yang indah untuk Jungkook sebab ketika matanya terbuka, tepat di hadapannya ada kesayangan yang masih tidur. Lamat-lamat Jungkook amati wajah pemuda di depannya. Jungkook mengulas senyum dan masih saja terkagum-kagum dengan paras tampan milik Taehyung.

Berdeham kecil menyudahi senyumannya dan menaikkan selimut yang sedikit turun, setelah itu Jungkook bergerak perlahan untuk pergi dari dekapan kesayanganㅡmau mandi dia. Iya, Taehyung tidur dengan memeluk dirinya. Dan iya lagi, semalam mereka tidur berpelukan.

Tapi sekali lagi diingatkan, mereka masih belum berpacaran.

Yah, setelah berciuman semalam tidak ada lagi kelanjutan. Maksudnya, setelah itu mereka hanya membahas suatu hal yang sangat jauh dari apa yang mereka baru saja lakukan. Sedikit canggung awalnyaㅡmalu-malu setelah melakukan sesuatu.

Hei, ini pengalaman pertama mereka berciuman, guys.

Jungkook berhasil melepaskan diri dan segera pergi mandi. Sekitar lima belas menit membersihkan diri, akhirnya kelar juga kegiatan si manis. Jungkook telah siap dengan seragam sekolahnya.

Keluar dari kamar mandi, dilihatnya sudah tak ada lagi Taehyung di kasur. Baru Jungkook akan melangkah keluar, pintu kamarnya lebih dulu terbuka. Taehyung dibaliknya, sudah mandi rupanya pula telah berseragam lengkap.

"Mandi di mana?"

"Kamar Kak Sehun," jawab Taehyung. "Ayo sarapan dulu."

Setelah itu mereka pun bersama-sama turun. Menuju ruang makanㅡyang sudah lengkap keluarga Jungkook di sana. Taehyung menyapa dengan riang yang disambut riang pula dengan orang-orang yang disapanya.

...

Di sekolah ini bukan hanya murid yang didisiplin tetapi guru pun juga, bahkan lebih lagi. Sangat jarang bahkan hampir tidak pernah sama sekali ada jam kosong di sekolah ini. Jadi, begitu ada jam kosong, itu adalah sebuah keberuntungan untuk murid-murid di sini.

Seperti saat ini contohnya.

Guru-guru sedang rapat entah apa, mungkin persiapan untuk ujian semester yang sebentar lagi akan datang. Iya, minggu depan mereka akan ujian untuk kenaikan kelas. Dan hal itu disambut dengan suka cita oleh seluruh sekolah.

Jungkook memandang ke luar jendela. Senyum-senyum dan terkikik sendirian seperti orang gila. Biasa, lagi melihat Taehyungnya yang sedang bermain bola.

Halah, terserah orang-orang yang lagi kasmaran sajalah.

Mingyu melempar kotak pensil berbahan kain milik Sejeong pada Jungkook. Geli dia lihat kawannya senyum-senyum seorang memandangi sepupu tampannya. Sejeong hanya terbahak sambil memegangi perutnya ketika Jungkook memaki Mingyu habis-habisan juga memberi satu tonjokan pada wajah Mingyu.

Mampus.

Nekat, sih, memancing amarah manusia jelmaan singa.

"Lagian, senyum-senyum sendiri. Jijik, bangsat."

"Iri bilang."

"Untuk apa iri? Toh, aku sudah punya Wonuku sayang."

Iya, Mingyu dan Wonwoo telah resmi berpacaran. Jangan heran, Mingyu gerak cepat begitu sepulang latihan vokal. Supaya tak diambil orang katanya.

Jungkook berdecih. "Halah."

"Tau, deh.. yang sudah resmi," kata Sejeong.

Mingyu terkikik. "Kamu kapan, Jung?"

"Nah, itu! Kamu kapan, Jung?" timpal Sejeong.

"Bangsat!" sungut Jungkook.

"Kasar!" kata Mingyu dan Sejeong bersamaan lalu tertawa. Bahagia mereka berhasil menggoda kawan manisnya.

Dear, Kim | taekookWhere stories live. Discover now