After Story [4/4]

11K 932 106
                                    

Jungkook meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Sudah berjam-jam lamanya ia berhadapan dengan komputer dan mengedit videoㅡitu, video yang Jungkook ambil saat liburan kemarin. Sekarang, Jungkook lelah dan ia butuh istirahat.

Istirahat di dada bidang kesayangan.

Baru Jungkook hendak beranjak dari kursi, pergerakannya terhenti oleh pemuda Kim. Taehyung memeluk Jungkookㅡback hug. Manis sekali, sih, sejoli ini.

"Capek?"

Jungkook mengangguk. "Sangat."

"Mau jalan-jalan?"

"Ke mana?"

"Pantai, menjernihkan pikiran juga sekalian."

Jungkook mendongak untuk menatap Taehyung lalu mengangguk dan tersenyum. "Ayo."

Omong-omong, sudah dua hari berlalu sejak mereka pulang dari liburan. Dan saat ini mereka sedang ada di Busan. Jungkook sedang mengunjungi calon mertua, kisahnya.

Asyik.

.

.

.
Small but Definite Happiness [4/4] : Begin.
.

.

.

Tangan mereka bertaut erat, seakan-akan tak ingin lepas. Langkah sejajar dan pelan-pelan, mengnikmati setiap pijakan pada pasir pantai. Mulut mereka tak henti berbicara, saling berbagi kisah.

Deburan ombak yang menenangkan, suara kumpulan burung camar, canda tawa anak-anak; menjadi latar suara ketika Jungkook atau Taehyung sedang bercerita. Embusan angin pantai Busan yang menyejukkan, meniup pelan rambut keduanya. Tak memperdulikan itu semua, dua sejoli itu tetap asik dengan dunianyaㅡdunia mereka berdua.

Lelah berjalan, mereka memutuskan untuk duduk di tepi pantai pada akhirnya. Jungkook menselonjorkan kakinya, begitu pula dengan Taehyung. Tangan mereka bersandar ke belakang, menjadi penyangga.

"Jungkook."

"Iya, Kak?"

"Jeon Jungkook." Taehyung mencolek dagu Jungkook. "Jungkook, Jungkook, Jungkook!"

"Apa, Kak Taehyung?"

"Cuma mau bilang..." Taehyung menggantung ucapannyaㅡsengaja.

Jungkook menaikkan sebelah alis. "Apa?"

"Sayang Jungkook," bisik Taehyung dan mencuri satu kecupan di bibir Jungkook.

Jungkook tertawa hingga kepalanya mendongak. "Random banget? Cringe pula," ujarnya di sela-sela tawa.

"Tapi suka, kan?" tanya Taehyung dan Jungkook mengangguk, membuat kekehan kecil terdengar dari mulut Taehyung.

Jungkook memberi kecupan singkat di pipi sang pacar. "Sayang Taehyung juga," katanya lalu meringis geli. "Ew, cringe sekali, sih!"

Dan mereka larut dalam candaan dan tawa, kemudian larut dalam sebuah percakapan. Kembali mereka membicarakan banyak hal. Sepertinya, 'kehabisan bahan obrolan' tak pernah ada di kamus mereka.

Hening untuk beberapa saat, hanya angin yang bersuara. Sebab Jungkook dan Taehyung sibuk mengagumi senja. Senyum simpul merekah di bibir Taehyung kemudian.

Taehyung menoleh pada Jungkook, menatapnya dengan lembut. Hati-hati matanya menelisik, telak kagum pada ciptaan Tuhan yang sedang dipandangnya ini. Tangan Taehyung bergerak spontan untuk mengusak rambut yang lebih muda.

"Jungkook?"

Jungkook menoleh. "Ya, Kak? Mau bilang sayang padaku lagi?"

Taehyung terkekeh kemudian menggeleng. "Salah ih."

"Terus?"

Taehyung menghela napas sejenak sebelum akhirnya berbicara. "Kalau diingat-ingat, banyak hal yang kita lewatkan bersama di bawah langit senja, bukan?"

Jungkook mengangguk. "Mhm... sangat banyak."

"Seperti pertama kali pulang bersama, jalan-jalan, menghabiskan waktu untuk menjemput malam, berpisah, hingga kembali bersama... Dan juga, sekarang."

Jungkook angguk-angguk lalu terkekeh lucu. "Benar sekali."

"Banyak cerita yang disimpan langit senja tentang kita."

"Mhm..."

"Dan sekarang, aku mau menambah satu cerita lagi hari ini untuk langit simpan."

Jungkook memiringkan kepala tak paham. "Maksudnya?"

Taehyung tersenyum dan meraih tangan Jungkook. "Jeon Jungkook..."

"...ya?"

"Let's get married."

Hening. Suasana yang tadinya bising kini terasa sunyi. Jungkook merasa seperti bumi hanya terfokus padanya seorang diri.

"Jungkook?"

"Y-ya?"

"Nggak mau?"

"H-hah?"

"Ayo, menikah."

"Sekarang?"

Taehyung terbahak mendengarnya lalu mengusap kepala Jungkook sayang. "Inginnya disiapkan secara matang. Tapi kalau kamu sudah mau cepat-cepat, menikah sekarang boleh juga."

Jungkook merengut. "Kak, ah!"

Taehyung terkekeh. "Jadi, menerima lamaranku, nih?"

Hening lagi sebelum akhirnya Jungkook tersenyum kecil. "Memangnya aku bisa menolak?"

"Ya, nggak bisa sih."

"Nah, kalau begitu Kakak sudah tau 'kan jawabanku apa?"

Taehyung tersenyum jail. "Masih nggak tau. Apa memang?"

"Yes, let's get married!!!"

Dan seruan berani seorang Jeon Jungkook dihadiahi sebuah ciuman mesra dari Kim Taehyung. Iya, mereka berciuman di tengah keramaian pantai Busan. Pelan-pelan, saling melumat, begitu dalam dan sangat memabukkan untuk keduanyaㅡpersetan dengan orang-orang yang memandang mereka.

Seperti yang Taehyung bilang, kembali mereka membuat satu cerita. Sebuah kisah berisikan cerita tentang mereka juga cintanya. Sebuah kisah berisikan cerita tentang Jeon Jungkook dan Kim Taehyung juga cinta mereka berdua.

Tentu saja ini bukan cerita terakhir yang akan mereka simpan di bawah langit senja. Masih akan ada cerita lainnya kelak. Dan ini akan menjadi salah satu kisah yang akan mereka bagi pada anak-anak mereka pada suatu saat.

Small but Definite Happiness [4/4] : End.

▪▪▪
Sialan sekali, cringe sangat part ini.

By the way, dengan adanya part ini, maka 'benar-benar' berakhirlah cerita Dear, Kim.

Hah... Belle benar-benar nggak menyangka bisa menyelesaikan satu cerita(:

Dan untuk kesekian kalinya, Belle berucap terima kasih untuk kalian semuaㅡpara pembacaㅡbeserta dukungan yang kalian berikan!

Muah, muah.

Anyway, see you in my other fanfiction!

Dear, Kim | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang