PROLOG

12.3K 760 67
                                    

Gumpalan permen-permen kapas lembayung senja yang berarak di langit mega membuat beberapa pasang mata tak jemu memandangnya.

Seperti pandangan mata anak adam yang sedang menginjak usia remaja ini. Wajahnya yang tampan dengan sorot mata yang teduh tak jemu-jemunya memandang tiga makhluk kecil di dalam box incubator.

Tiga makhuk kecil itu berjajar rapi dengan warna merah dan terlihat sangat kecil.

Bocah remaja itu tersenyum riang saat melihatnya. Mulai sekarang, dia akan menjadi Kakak untuk tiga makhluk kecil itu.

 Mulai sekarang, dia akan menjadi Kakak untuk tiga makhluk kecil itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pi, lucu banget ya? Kayak Mickey Mouse. Hehe," tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi.

Dia masih memakai seragam putih biru saat datang mengunjungi adik-adik barunya di rumah sakit, karena rasa tidak sabar ingin segera berjumpa bersama mereka.

Sebut saja namanya Samudra. Dia mengomentari ketiga adiknya yang baru saja hidup di dunia ini dengan suka cita.

Dia dan Reyhan yaitu Papinya, sedang menengok tiga makhluk kecil itu dari balik kaca incubator.

Samudra sangat menyukai tokoh film kartun Mickey Mouse yang menurutnya lucu dan menggemaskan itu. Saking gemasnya pada adik-adiknya, dia menyamakan adik-adiknya dengan tokoh film kartun kesukaannya itu.

Samudra sungguh tak sabaran menyentuh ketiganya yang masih tampak merah. Tiga makhluk kecil yang barusaja lahir itu memang belum boleh dijamah karena kondisinya yang masih sangat sensitif.

Beberapa kabel halus masih melilit di tubuh mereka dan ada selang oksigen juga yang masuk di lubang hidungnya. Bahkan, tulang-tulang iganya masih terlihat dengan jelas. Ketiganya lahir secara caesar dengan bobot yang masih sangat jauh dari bobot normal karena kelahirannya yang prematur.

Walau adik-adiknya sangat kecil, Samudra tidak berkecil hati. Dia tetap senang memilikinya. Di usia menginjak SMP dia baru di hadiahi saudara oleh orangtuanya setelah sekian lama merajuk. Saat usianya akan beranjak tiga belas tahun harapannya baru terkabul. Dia sangat bahagia karena do'a nya selama ini dikabulkan Tuhan.

Kenapa jarak Samudra dan adik-adiknya sangat lama, jawabannya karena memang awalnya Alya dan Reyhan hanya akan menjadikan Samudra anak tunggal. Tapi akhirnya mereka tidak tega karena Samudra selalu mengeluh kesepian. Samudra juga malu karena teman-temannya selalu meledeknya anak Papi dan Mami karena orangtuanya yang kelewat memanjakannya. Samudra berfikir, kalau dia punya adik, pasti orangtuanya tak akan memanjakannya lagi.

Bayi kembar tiga kondisi prematur mempunyai resiko kematian yang tinggi, seperti adik-adik Samudra. Kembar dua saja sudah luar biasa, apalagi kembar tiga. Bahkan nyawa sang Ibu bisa menjadi taruhannya.

Alya memang kondisi tubuhnya tidak begitu siap ketika harus hamil kembar tiga. Alhasil, dia selalu sakit-sakitan ketika mengandung si kembar.  Semakin kandungannya membesar, semakin sering Alya masuk rumah sakit karena kondisinya terus menurun. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya ketiganya harus dilahirkan secara caesar ketika masuk usia tujuh bulan demi menyelamatkan keempatnya, atau menyelamatkan Ibunya lebih tepatnya. Jelas hanya untuk menyelamatkan Ibunya karena kondisi ketiga bayi itu mengalami penurunan semenjak di keluarkan dari rahim. Bahkan terancam akan kematian.

ANGEL'S TRIPLET [END]Where stories live. Discover now