14. ADEK

4.5K 520 33
                                    

Hujan turun dengan sangat deras saat Miki dan Samudra masih berada di rumah pohon itu. Karena rumah pohon itu sudah tua, bocor karena air hujan pun tidak bisa di hindari. Samudra mengajak Miki sedikit menyingkir dari bocoran itu.

" Dingin nggak?" tanya Samudra perhatian.

Miki menggeleng pelan. Lantas Samudra mendekati Miki dan menyentuh tangannya. Tangan Miki terasa dingin sekali.

" Nggak usah bohong. Kak Sam tau Adek kedinginan," kata Samudra.

Samudra melepas jaketnya dan memakaikannya pada Miki.

" Adek duduk nyender di dinding dulu. Kak Sam mau benahin atapnya sebentar. Soalnya kalau nggak dibenahin, bahaya ini," kata Samudra sambil menahan atap rumah pohon itu.

Atapnya yang sudah tua terlihat sedikit bergeser satu sama lain. Akibatnya cucuran air hujan masuk ke dalam rumah pohon itu. Kalau tidak segera dibenahi, bisa-bisa dia dan Miki basah dan akan terjadi banjir di dalamnya.

Samudra juga khawatir karena rumah pohon itu sudah rapuh. Kalau terlalu banyak menampung air hujan bisa-bisa roboh.

Miki menurut. Dia bergeser ke belakang dan menyenderkan tubuhnya di dinding. Dia memperhatikan kesibukan Samudra membenahi atap itu sendirian dari dalam rumah pohon. Sesekali terlihat wajah tampan Samudra terpercik air dari atas. Miki merasa kasihan sekali. Andai Miki bisa membantunya.

Samudra sudah bisa menyelesaikannya sekitar hampir setengah jam lamanya. Dia bernafas lega karena air sudah mengalir sebagaimana mestinya dan tidak memasuki rumah pohon lagi. Namun sepertinya hujan masih belum mau mereda. Samudra dan Miki mungkin akan terperangkap di dalam rumah pohon dalam waktu yang lama.

Samudra menoleh ke arah Miki. Sudah menjadi hal biasa jika adik manisnya itu jarang bersuara. Miki memang pendiam, tidak seperti dua saudara kembarnya. Maka Samudra tidak merasakan hal aneh terjadi pada Miki jika sedari tadi dia membenahi atap tidak mendengar suara Miki sama sekali. Samudra baru menyadari jika Miki tertidur setelah dia mendekatinya.

 Samudra baru menyadari jika Miki tertidur setelah dia mendekatinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Samudra mengulurkan tangan pelan berniat ingin membangunkannya. Namun urung. Miki terlihat sangat polos sekali saat tertidur. Dia bahkan tidak bergeser dari tempatnya dan nyaman saja dalam keadaan menyender.

Samudra tidak tega. Dia mengambil alih Miki hingga Miki sekarang menyender di dadanya yang bidang. Samudra tidak mungkin merebahkannya karena sebagian lantai rumah pohon sudah basah akibat bocoran air yang menggenang dimana-mana. Samudra merapatkan pelukannya dan sesekali menatap wajah manis Miki yang tertidur pulas. Dia tak henti-hentinya tersenyum mengingat perubahan Miki sedari bayi sampai sebesar ini. Dulu Miki yang tampak merah dan sangat kecil sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan dan manis. Masih ingat saja Samudra bagaimana tulang iga Miki terlihat jelas saat masih bayi. Pada waktu itu, menyentuhnya saja Samudra tidak berani.

Kini Miki terlihat sangat manis. Bahkan saat tidur pun dia masih saja manis. Samudra mencubit hidung Miki iseng hingga Miki menggeliat kecil.

" Dasar bayi besar," katanya sambil tak henti menatap Miki.

ANGEL'S TRIPLET [END]Where stories live. Discover now