ANGEL'S TRIPLET [END]

11. ANAK KELINCI

Samudra meraih jaket tebalnya dan segera memakai hoodie setelah memastikan adik-adiknya tertidur pulas. Ini sudah hampir jam 11.00 malam dan dia sudah menunggunya sedari tadi. Sesekali dia melirik ke arah jam dinding untuk memastikan waktu kapan dia harus keluar agar rencananya berhasil dan berjalan mulus. Dia sudah sangat lama ingin melakukan ini, tapi selalu tertunda karena beberapa hal.

Samudra segera melesak pergi tanpa sepengetahuan tiga adiknya.

Agak jauh dari rumah Antony, dia berhenti dan menunggu saat-saat yang dinanti-nantinya. Terlihat Antony dengan semangat keluar dari rumah dengan seorang wanita cantik. Wanita itu adalah wanita yang sama seperti wanita yang ada difoto yang selalu disimpannya rapat di bawah tumpukan pakaiannya. Wanita yang sama seperti wanita yang diintip Miki dan Faiz tempo hari.

Mereka terlihat bergandengan tangan dengan mesra dari dalam rumah. Lalu mereka duduk di halaman dengan mesra.

Samudra meremat dan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia turun dari motornya dan dengan emosi yang membuncah menghampiri dua insan yang sedang dimabuk cinta itu.

Sesampainya, Samudra menarik tangan wanita itu kuat-kuat hingga terpaksa wanita itu berdiri dan terjauhkan dari Antony.

Dengan raut wajah sangat terkejut wanita itu di lepaskan Samudra dari tarikannya. Lantas Samudra menghampiri Antonny dan menarik kerah Antony.

Bugh!!

Samudra memukul wajah Antony dengan kepalan tangannya kuat-kuat.

" JAUHIN NYOKAP GUAAA!!" teriak Samudra sekencangnya. Urat-urat lehernya sampai bermunculan dengan mata yang melotot tajam.

Antony tidak membalas. Dia hanya pasrah ketika Samudra memakinya. Dia juga tidak enak hati telah memacari Ibu dari tetangganya. Ibu dari teman sekolahnya dulu.

Wanita itu adalah Alya. Ibu yang selama ini menelantarkan mereka. Ibu yang dengan teganya berpacaran dengan tetangganya sendiri dengan pria yang sebaya Samudra.

Cinta mereka sudah lama diendus Samudra, tapi baru akhir-akhir ini mereka sering mengumbar kemesraan di depan umum. Buat mereka, cinta tidak memandang usia. Jadi tidak ada salahnya mereka saling mencintai.

Yang membuat Samudra sedih, mengapa Alya selalu menghindarinya dan adik-adiknya. Mengapa Alya tidak pernah mau pulang. Padahal jelas-jelas anak-anaknya membutuhkannya. Ibu macam apa dia.

Alya tidak bersuara. Dia berjalan cepat menuju mobilnya tanpa mempedulikan Samudra. Samudra menyadari pergerakan Alya. Dia berlari mengejar Alya dan mencekal tangan Alya sehingga terpaksa Alya berhenti.

" Mami pulang, pliss.. Miki kangen sama Mami," kata Samudra memohon.

Alya tidak bergeming. Dia bahkan tidak mau menatap wajah Samudra. Kadang Samudra berfikir, ada apa dengan Maminya. Mengapa dia tidak mau sama sekali berhubungan dengannya dan adik-adiknya lagi. Apa salah mereka.