18. RUMAH POHON

3.9K 449 14
                                    

Semilir angin menyapa wajah Layna dan Samudra saat mereka asik berbincang di rumah pohon. Mika, Miko dan Miki berada di dalamnya sedang asik menempelkan foto karena rumah pohon itu baru saja mereka perbaiki.

 Mika, Miko dan Miki berada di dalamnya sedang asik menempelkan foto karena rumah pohon itu baru saja mereka perbaiki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" AAaaaaa... Samudra... Ini seru banget.. Gue suka," kata Layna sesekali berteriak kegirangan.

Dia duduk ditepian lantai rumah pohon dengan satu kaki menggantung di udara.

Samudra menanggapinya dengan tersenyum. Dia berfikir ingin mendekati Layna dan duduk di sampingnya, namun masih merasa malu. Samudra memilih berdiri di pintu saja sambil sesekali mengamati tiga adiknya.

" Seneng banget. Belum pernah main ke rumah pohon, ya?" tanya Samudra menerka. Dia gemas sendiri melihat tingkah Layna. Umurnya bahkan hanya dua tahun di bawah Samudra, namun tingkahnya lucu sekali.

Samudra menatap rambut Layna yang tadinya rapi sekarang sudah berantakan di terpa angin, namun Layna tetap cantik saja.

Samudra memberanikan diri untuk mendekati Layna. Dia duduk di samping Layna dan menggantungkan kakinya di udara.

" Makasih, ya? Lay," kata Samudra.

Samudra sesekali menatap Layna yang sedang sibuk menata rambutnya yang diterpa angin.

" Untuk apa?" tanya Layna. Dia menurunkan satu kakinya lagi hingga sekarang dua kakinya menggantung di udara.

" Karena udah bantuin gue benahin rumah pohon ini," kata Samudra.

Layna menatap Samudra sambil tersenyum.

" That's okay," jawab Layna.

" Ternyata keahlian lo pegang martil dan mukul paku nggak diragukan lagi, ya? Gue juga sempet nggak percaya kalau lo bisa pakai gergaji dan bisa memotong kayu dengan rapi," puji Samudra.

Layna semakin tersipu saja. Dia itu multi talenta. Bahkan pekerjaan laki-laki pun bisa dikerjakannya dengan baik. Layna benar-benar mengamalkan perjuangan R.A. Kartini dengan baik.

" Gitu doang, kecil itu. Di rumah Kakek sama Nenek nggak ada laki-laki lain selain Kakek. Kakek gue udah tua. Jalan aja pakai tongkat. Benahin genteng bocor dan ngecat tembok gue udah biasa. Apalagi kerjaan kaya gini. Perempuan jaman sekarang memang harus seperti itu. Biar nggak diremehin laki-laki. hehe."

" Ada-ada aja," kata Samudra mengusak rambut Layna. Namun tidak sampai di situ, perlahan dia membenahi rambut berantakan Layna dengan lembut dan menyelipkan di daun telinganya.

Layna seakan berhenti bergerak. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan. Sungguh, inilah yang diinginkannya dari dulu. Belaian Samudra. Bahkan dia rela menjomblo bertahun-tahun hanya karena mencintai Samudra.

" Yang penting jangan sampai lupa tugas seorang perempuan," tambah Samudra lagi.

" Apa?" tanya Layna.

ANGEL'S TRIPLET [END]Where stories live. Discover now