16. HAPPY SUNDAY

4K 515 33
                                    

Sunday is the freedom day---Minggu adalah hari yang bebas. Banyak orang merasa bebas dan bahagia jika hari yang satu ini sudah tiba. Anak-anak sekolah, para pekerja, dan kadang orang yang tidak bekerja dan tidak sekolah pun menyambutnya dengan suka cita. Mereka akan berlibur, bermain dan bertemu dengan teman atau sanak saudara mereka karena mereka tidak sibuk.

Mika tentu berbeda. Dia menyambut hari minggu itu sebagai hari yang melelahkan. Dia harus mencuci bajunya yang bertumpuk-tumpuk dan mengerjakan banyak hal.

Mencuci baju pun juga termasuk baju Miki dan Samudra. Sedangkan Miko memilih mencuci bajunya sendiri. Dia selalu banyak protes jika bajunya dicucikan Mika. Bukan karena kasihan, tapi karena merasa Mika kurang bersih saat mencucinya.

Sedangkan Samudra mengerjakan semua pekerjaan utama di hari minggu. Dia baru akan membantu Mika jika pekerjaannya sendiri sudah selesai. Miki biasannya hanya akan membantu melalukan pekerjaan ringan saja jika hari minggu seperti ini. Membantu Samudra masak dan bersih-bersih semisalnya. Namun karena Miki yang terhitung lelet dan lemah lembut membuat Samudra kadang berfikir, Miki lebih pantas disebut merecoki daripada membantu. Tapi biarlah, kalau hanya dibiarkan duduk dan tidur saja, bocah itu selamanya tidak akan mengerti apa-apa. Biar pun Samudra sangat memanjakannya, tapi Miki tetaplah laki-laki. Suatu saat nanti akan jadi seorang pemimpin untuk rumahtangganya nanti.

Namun Samudra dan Miki masih belum menampakkan batang hidung mereka. Mungkin karena kelelahan, mereka masih tertidur.

Sedangkan Miko, tentu saja Minggu itu adalah hari yang sangat spesial untuk dirinya. Minggu itu adalah hari waktunya bersantai dan membaca buku. Dia tidak melakukan hal lain selain membaca buku dan bersantai. Bahkan, pagi-pagi sekali dia sudah keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar.

Mika menyambutnya dengan berkacak pinggang di depan kamar mandi. Lidahnya sudah sangat gatal ingin mengomel pada Miko karena mandi Miko yang sangat lama. Dua kaki Mika sampai kesemutan semua karena berdiri terlalu lama menungguinya. Well, Miko itu kalau mandi bisa sampai ber jam-jam, entah apa yang dibersihkannya.

" Mandi apa luluran sih? Lama amat? Mau digosok sampai kulit lo lecet juga muka lo tetep nggak berubah. Jelek tetep jelek aja deh lo," kata Mika sewot.

Jelas Mika sewot. Mika juga harus mencuci baju di kamar mandi yang sama. Mereka tidak punya mesin cuci dan tidak punya tempat khusus buat mencuci.

Miko memutar bolamata malas sambil menirukan bibir Mika saat mengomel. Mika itu jauh lebih mengerikan dari seorang Ibu tiri saat mengomel seperti ini. Miko baru menghentikan ulahnya saat Mika berhenti mengomel.

" Udah??" tanya Miko sedikit sewot. Lantas dia mendekatkan wajahnya hingga tersisa jarak beberapa senti dari wajah Mika.

Mika tidak menjawab. Dia malah merasa ingin mencakar wajah Miko yang kini tepat berada di depan wajahnya.

" Suka-suka. HAHhhh!!!!" tambah Miko. Dia menjawab pertanyaan Mika sambil iseng menghembuskan nafasnya yang segar di akhir kalimatnya. Bahkan dia membuka mulutnya sampai menganga lebar.

Mika langsung merasa bau odol menusuk lubang hidungnya. Bahkan hujan lokal sedikit menyembur hingga reflek dia mengusap wajahnya. Rasa-rasanya Mika ingin segera menyumpalkan sikat baju ke mulut Miko yang kelewat percaya diri itu.

" Minggir sono!! Awas, lo! Balik ke kamar mandi lagi. Gue ceburin kloset," kata Mika sebal.

Dia sudah siap menendang bokong Miko yang terlilit handuk. Miko dengan cekatan menyingkir sambil menjulurkan lidahnya ke arah Mika.

" Wle!!"

" Set*n lo emang. Sini lo, gue ceburin beneran."

Mika berlari mengejar Miko dengan emosi yang membuncah. Dia bahkan membawa gayung yang mungkin akan dipukulkan ke kepala Miko. Dia ingin sekali menjambak, menendang, juga melipat-lipat Miko sampai kecil-kecil dan dimasukkannya ke dalam toples. Lalu menutupnya rapat-rapat. Baginya, Miko jauh lebih menyebalkan dari setan tuyul yang sering diceritakan Safir. Emang dasar Si Mika yang suka berlebihan, Miko sendiri juga kelewat menyebalkan.

ANGEL'S TRIPLET [END]Where stories live. Discover now