Back to the Apocalypse

Bab 21: Kejutan

Apa pun yang dilakukan, sudah selesai. Tidak ada gunanya memikirkannya lagi. Meskipun Bai Jing kesal, marah, itu lebih mengecewakan karena tidak bisa memasuki dimensi tersembunyi. Dia merasa sedikit sedih karena uang itu hilang, tetapi hanya sedikit. Dengan lelaki tuanya yang berdiri di belakangnya, dia percaya uang sama sekali bukan masalah. Dia membenci impulsnya sendiri; seperti hal berkepala kosong dalam kiamat akan mematikan ..　

Menyeret tubuh yang kelelahan kembali ke hotel, Bai Jing telah menenangkan suasana hatinya saat ini. Sebenarnya, itu bukan masalah besar. Anggap saja ini adalah perjalanan wisata sepuluh hari. Dia sudah membuat keputusan ketika dia berada di desa Muzhu. Jika dimensi tersembunyi tidak dapat ditinggali, maka dia akan mengumpulkan lebih banyak daging, dan sekarang hanya kembali ke awal.　

Bai Jing memutuskan. Dia tidak akan pergi ke pasar perdagangan batu giok. Iklim empat musim di provinsi Y selalu seperti musim semi, dan itu juga merupakan asal makanan dan herbal. Keesokan harinya, dia meninggalkan T City dan pergi ke pedesaan. Meskipun T City memiliki pasar gandum dan minyak yang sangat besar dan bisnisnya juga sangat panas, dia telah membeli batu giok di sini. Jika dia mengumpulkan lebih banyak materi, dia pasti akan menarik perhatian orang.

Tepat ketika dia tiba di pedesaan, Bai Jing merasa malu dan merasa menyesal. Dia seharusnya tidak begitu cepat mengirim Wang Xuebing dan Cao Lei pergi. Dengan mereka, yang pertama adalah kenyamanan dalam perjalanan. Kenyamanan kedua adalah kemudahan dengan penyimpanan. Kenyamanan ketiga dengan mudah membeli barang tanpa membuang waktu. Setidaknya dia tidak harus naik taksi atau berjalan dengan kakinya. Juga, dia tidak tahu jalan, jadi dengan mereka bersamanya dia tidak akan lelah.

Dia bertanya di sekitar sebelum dia datang ke sini dan mendengar bahwa ada peternakan babi besar. Karena bau babi sangat jelas, itu dibangun di pedesaan. Tapi ini benar-benar di pedesaan. Dia tidak bertanya dengan jelas sebelumnya, hanya berpikir itu adalah kota kecil. Ketika dia keluar dari taksi, dia menyadari bahwa ini seperti tanah kosong. Selain pegunungan dan dataran bunga canola, sebenarnya tidak ada jiwa yang bisa dilihat.　

Dengan keras mengutuk sopir taksi, pria itu hanya memberi tahu Bai Jing bahwa tidak terlalu jauh dari peternakan babi. Karena baunya hebat, itu dibangun di daerah yang lebih terpencil. Ada aws hanya jalur sepeda roda tiga, dan sopir menurunkannya dari sana dan berpaling. Depresi Bai Jing dapat dengan mudah dibayangkan. 　

Dengan hati-hati melihat jalan, Bai Jing merasa sedikit frustrasi. Dia hanya bisa menyeret dirinya untuk bergerak maju. Di sini dia, dan bahkan jika dia tidak pergi ke peternakan babi, dia harus kembali dengan mobil. 　

Ada perubahan dalam waktu yang baik, dan suasana hati Bai Jing yang buruk hanya berlangsung kurang dari lima menit. 　

Melihat bunga canola, ada lebah terbang di bunga. Bai Jing bertanya-tanya tentang pohon buah di dimensinya. Mereka telah ditanam selama setengah tahun, jadi mengapa tidak ada buah; apakah itu karena tidak ada lebah untuk menyerbuki? Dalam hal ini, tampaknya bukan hanya daging, tetapi bahkan buah yang ia butuhkan untuk membeli lebih banyak. Seandainya dimensi tersembunyinya dapat dipenuhi makhluk hidup, itu akan menjadi sempurna. Jika lebah-lebah ini, lebah-lebah ini masuk ke ruang angkasa ...

Ide itu baru saja muncul, dan Bai Jing menatap, matanya terbuka lebar. Apa yang baru saja dia lihat? Seekor lebah menghilang? Tidak, tidak, Bai Jing dengan cepat bereaksi, juga dengan erat mencari lebah lain, mau ke ruang angkasa. Ide itu baru saja terjadi, dan lebah di depan matanya tiba-tiba menghilang, lebah itu benar-benar menghilang, Bai Jing menekan kegembiraannya. Dia menggunakan kekuatan batin untuk berlari di sekitar dimensi tersembunyi. Sambil menahan napas, karena dia tidak berani menghela napas, dia takut dengan harapan yang lebih besar, semakin besar kekecewaan. Seperti sebelumnya, dia sudah terlalu banyak kekecewaan.