Back to the Apocalypse

Bab 37

Ketika Bai Jing mencapai lobi hotel, dia menyadari bahwa kunci tebal telah ditempatkan di pintu hotel. Sejumlah segel telah terpampang di mana-mana, yang ditulis pada mereka adalah tanggal 14 Juni, yang juga terjadi pada hari ketiga setelah insiden petir.

Bai Jing sedikit kesal. Dari apa yang dia amati dari hotel, tampaknya tidak ada tanda-tanda aktivitas manusia, yang membuatnya percaya bahwa hotel telah ditutup untuk beberapa waktu. Dia benar-benar ingin tahu berapa lama dia benar-benar tidak sadar di dalam dimensi, tetapi mengetahui tidak akan membuat perbedaan.

Karena itu, alih-alih segera keluar, ia pergi berburu di hotel. Sebuah hotel bintang lima seperti ini akan memiliki banyak hal berharga yang kini telah ditinggalkan untuk disia-siakan. Akan lebih baik jika dia menggunakan mereka untuk mengisi dimensinya. Dua jam kemudian, Bai Jing tiba-tiba muncul di jalan di luar hotel bersimbah keringat dan merasa lelah.

Dia tidak menyadari bahwa pada saat yang tepat sosoknya muncul di jalan, di tempat lain seseorang berteriak dengan penuh semangat.

"Kakak laki-laki, kakak laki-laki, saya baru saja melihat tuan muda Jing. Dia berada di Fuhua Road 15 meter di depan Royal Garden Hotel. "Pria itu berteriak dengan bersemangat ketika dia menatap monitor.

Itu mungkin untuk menyimpulkan bahwa Bai Jing cukup beruntung, karena dari semua monitor di ruangan itu, sosok sendirian yang berdiri di daerah yang ditinggalkan secara alami telah menarik perhatian pengamat.

Xiao Sa bergegas seperti angin. Dia melihat bahwa Bai Jing baik-baik saja, semua anggota tubuhnya masih utuh dan bahwa dia tidak mengalami cedera. Baru kemudian hatinya dipenuhi rasa lega yang mendalam. Tanpa berhenti sejenak, dia segera berbalik untuk pergi dan berkata: "Terus pantau situasi dan laporkan perkembangan baru kembali kepada saya. Saya pergi keluar."

Pria itu menampar tangan di dadanya: "Saudara laki-laki saya beristirahat dan menyerahkan ini kepada saya. Saya pasti akan membantu Anda mendapatkan hasil yang baik mengenai situasi adik ipar. "

Baru-baru ini jelas terlihat bahwa ada sesuatu yang besar yang hilang dari kehidupan saudara mereka. Dalam beberapa hari terakhir, ketika mereka menyaksikan kakak laki-laki mereka dengan cemas bekerja tanpa henti tanpa berhenti untuk tidur atau beristirahat, mereka juga dengan tulus berharap bahwa Bai jing akan aman dan sehat.

Terlebih lagi, mereka sekarang mengerti bahwa alasan kakak mereka telah memisahkan diri dari keluarga bukan karena Bai Jing. Memang itu demi mereka bahwa ia telah menghabiskan begitu banyak uang. Bai Jing tidak bersalah, tetapi mereka secara tidak adil menempatkan semua kemarahan dan menyalahkannya. Tak satu pun dari mereka dapat melupakan bahwa itu karena alasan yang tepat bahwa mereka ingin dia pergi dan menginap di hotel. Bahkan, mereka saat ini merasa sangat bersalah.

Hal yang paling sulit untuk Han Yan untuk menanggung adalah bahwa Xiao Sa sedih masih menolak untuk mengakuinya. Dia ingin berbicara dengannya, tetapi tidak pernah bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukannya. Han Yan merasa sangat bersalah tetapi tidak berani mengatakan apa-apa kepada saudaranya dan terus menyimpan perasaan-perasaan ini di dalam hatinya. Kakak sulungnya baru saja merasa cemas itu saja. Siapa yang tahu hal-hal bisa berubah begitu cepat?

"Berbahaya untuk pergi sendirian, mengapa kamu tidak membawa kami bersamamu." Dipimpin oleh Xie Minhang beberapa pria maju ke depan.

Xiao Sa mengangguk lalu berbalik untuk segera pergi, ketika Xie Minhang dan orang-orang yang maju bergegas untuk mengikutinya.

Begitu dia pergi, mereka yang tetap di rumah menghela nafas lega; Bai Jing akhirnya ditemukan. Tekanan bahwa saudara surgawi mereka telah dipancarkan sebelumnya sangat menakutkan.

***

Bai Jing berjalan di jalan sambil dengan santai melihat sekeliling. Kota yang semula hidup ini sekarang hanya diisi dengan adegan-adegan kesedihan; Kerusakan infrastruktur bisa dilihat di mana-mana, dan bau yang memuakkan masih meresap ke udara.