2

11.1K 468 18
                                    


"Syakila bagaimana keputusanmu nak?" Ucap ayah dengan lembut

Ahh. Ayah memang laki laki yang terbaik sepanjang masa,hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia *eh kok nyanyi:v

"A-aku ..."

Bismillah..

"Aku menerimanya yah. Aku akan penuhi keinginan kakek yang terakhir kalinya ini. Tapi dengan satu syarat"

"Apa nak?" ucap kakek penuh penasaran

"Kakek harus sembuh. Kakek harus melihat aku menikah nanti"

"Pasti sayang. Terimakasihh banyak" ucap kakek terharu dan memelukku

Aku bahagia saat keluargaku bahagia. Bagaimanapun juga,keluarga adalah yang terbaik. Yang selalu mendukung dan tidak meninggalkan kita bagaimanapun keadaan nya. So, kita harus menghormati keluarga kita.

Kalian harus ingat ini :
Fri (end)
Boyfri (end)
Girlfri (end)
Bestfri (end)
Semuanya akan berakhir. Tapi tidak dengan family. Ya! Keluarga.
Fam (ily) mempunyai inisial yang artinya i love you. Bukankah mengagumkan?

Kakek terlihat sangat bahagia. Dari wajahnya, sudah menunjukan bahwa dia teramat bahagia mendengar kalimat yang ku katakan tadi.

"Kakek telfon sahabat kakek dulu ya"

Aku mengangguk. Membiarkan kakek menikmati masa bahagianya. Yang harus kulakukan ialah berdoa agar calon suamiku nanti ialah suami yang dapat menuntunku ke surga-Nya. Suami yang sabar menghadapi sifat ke kanak-kanakanku karena aku masih SMA. Suami yang perhatian dan tidak galak pastinya hehe.

"Sya, 3jam lagi kamu bisa bertemu dengan calon suamimu"

"Baik kakek. Sekarang kakek istirahat. Aku mau siap siap buat ketemu"

Kakek mengangguk sambil tersenyum gembira.

***

"Syakila. Kamu yakin akan melakukan ini semua? Kalau kamu memang tidak mau, kamu boleh menolak sayang"

"Tidak bunda. Keputusan ku sudah bulat. Aku ingin buat kakek bahagia" jawabku sambil tersenyum

"Baiklah. Kamu siap siap ya. Bunda udah siapin baju kamu dikamar. Kamu pakai ya. Itu sangat spesial" ucap bunda dengan nada yang bahagia.

Aku mengangguk dan tersenyum. Kemudian ku langkahkan kakiku menuju lantai atas. Dimana letak kamarku berada.

Saat tiba dikamar. Aku segera mandi dan memakai gamis biru langit yang telah disiapkan oleh bunda.

Setelah itu aku bercermin. Kemudian memakai bedak dan liptin, lalu aku memakai jilbab yang sewarna dengan gamisku.

"Syaa. Calon suamimu sudah sampai di Ruangan kakek sayang. Cepat turun" ucap bunda berteriak

"Iyaaa bunda" Kemudian ku ambil tas kecil dan memakai high hills agar terlihat lebih dewasa kata bunda. Kemudian aku berlari menurunni tangga dan menghampiri keluargaku yang sudah siap diteras rumah.

***

Angkasa POV

"APA?!"

"Ya. Kami sudah setuju nak untuk menjodohkanmu dengan cucu sahabat kakekmu"

"Tapi pah, aku bisa cari jodohku sendiri. Tidak perlu repot repot kalian mencarikan jodohku" jawabnya tegas.

"Sa, maaf. Papah dan mamah tidak bisa berbuat lebih. Ini perjanjian yang dibuat oleh kakekmu dan sahabatnya. Sekarang,sahabat kakek kritis. Dia menagih janjinya. Sekarang,Kita harus mewujudkannya karena perjanjian itu resmi" ucap sang mamah dengan lembut.

SyakilaWhere stories live. Discover now