25

5.7K 250 21
                                    

Terima kasih yang udah nyemangatin akuu hehee

Jadi ada mood nulis lagi..

Okeeee. Lanjut
Happy reading👻👻

•••

Senin.

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh, seperti biasa, Syakila mandi. Kemudian menyiapkan pakaian untuk Angkasa. Dia menggoyang-goyangkan lengan Angkasa pelan, agar suaminya bangun. Suaminya itu hanya mengangkat sebelah alisnya dengan sebelah mata terpejam.

"Ga baik tidur habis subuh Mas. Yuk bangun" ucap Syakila sambil merapikan rambut Angkasa yang kusut.

Angkasa hanya bergumam, lalu kembali menenggelamkan wajahnya ke bantal.

Syakila terkekeh, "Ya udah. Syakila turun dulu ya Mas, mau siapin sarapan. Jangan sampai telat. Jam 8 ada operasi loh".

Mendengar ucapan istrinya, Angkasa langsung terduduk. Dia mengusap wajahnya, lalu berlari ke kamar mandi.

"Pasti lupa kalo ada jadwal operasi" gumam Syakila pelan sambil menggelengkan kepalanya.

Syakila merapikan tempat tidur, lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil mereka.

30 menit kemudian
Angkasa sudah rapi, lalu turun ke bawah dengan Khanza digendongannya. Bocah balita itu mengucek kedua matanya lucu.

"Mommy!" pekiknya dengan girang.

"Sebentar, Nak. Nanti gosong" ucap Syakila kembali fokus dengan nasi goreng itu.

Angkasa duduk di meja makan sambil memperhatikan istrinya itu. Sedangkan Khanza hanya memandang Daddy-nya yang sedang melamun. Balita itu menarik-narik kerah kemeja milik Daddy-nya, yang membuat Angkasa menoleh padanya.

"Iya sayang?" tanya Angkasa.

"Atu mau oti Daddy" ucap Khanza.

"Oti? Oti itu apa, Nak?" tanya Angkasa sambil mengelus kepala balita itu.

Khanza hanya menatap Angkasa dengan tatapan polos, bahkan balita itu mengerjapkan matanya, tanda bahwa dia tidak faham apa yang Daddy-nya ucapkan.

"Mom, Oti itu apa?" tanya Angkasa kepada Istrinya. Syakila yang sudah selesai menyiapkan sarapan menatap Angkasa.

"Roti Daddy" jelas Syakila.

"Ngomong dong" ucap Angkasa sambil mengusap tengkuknya.

"Sini, Khanza sama Mommy ya, Nak. Daddy mau sarapan".

Syakila mengambil Khanza dari gendongan Angkasa, lalu berbalik, hendak meninggalkan ruangan itu. Tapi tiba-tiba Angkasa menarik lengannya pelan, membuat Syakila menoleh.
Syakila mengangkat sebelah alisnya menatap suaminya.

"Kamu gak sarapan?"

"Nanti. Mau mandiin Khanza dulu" ucap Syakila sambil mengusap punggung Khanza.

"Sarapan bareng aja sini. Mas suapin" balas Angkasa sambil menepuk kursi kosong disebelahnya.

Akhirnya Syakila menuruti ucapan suaminya, lalu duduk di kursi kosong itu kemudian menikmati sarapan bersama.
Setelah sarapan itu habis, Syakila mengantarkan Angkasa ke depan rumah.

"Mas berangkat ya. Insyaallah nanti pulang cepat, kita ke rumah Mama" jelas Angkasa sambil mengusap puncak kepala Syakila dengan lembut.

Syakila tersenyum, "Iya Mas. Hati-hati ya,"

Angkasa mengangguk, lalu menyodorkan tangannya. Syakila mengambil punggung tangan Angkasa kemudian mengecupnya, dan di balas Angkasa mengecup kening istrinya.

SyakilaWhere stories live. Discover now