20

5.9K 237 5
                                    

" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji'uun'. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ".
(QS. Al-Baqaroh : 155-157).

•••

Keluarga Syakila berlari-lari di lorong Rumah Sakit. Terbesit rasa khawatir dan rasa bersalah yang besar. Mereka berfikir, jika saja tidak membuat kejutan seperti ini, Syakila tidak akan kecelakaan. Tapi apa guna menyesal? Tidak ada.

Apabila sebuah penyesalan merupakan sebuah pengalaman, maka hikmah adalah sebuah hal besar yang terkandung didalamnya.

Kini, keluarga Angkasa telah sampai didepan pintu ruangan Syakila. Dokter yang menangani Syakila belum keluar. Angkasa mengusap wajah kasar. Sedangkan, keluarganya dan Syakila menatap Angkasa dengan kasihan.
Tidak. Mereka tidak akan menyalakan Angkasa dengan kejadian ini. Tidak menyalakan Syakila juga. Karena, didunia ini tidak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah diatur oleh Allah.

"Sa, Papah tau apa yang kamu rasakan sekarang. Kamu tenang. Berdoa. Minta sama Allah supaya menyembuhkan istrimu. Penyesalan tidak ada gunanya" ucap Papah Angkasa.

"Baik Pah" Angkasa mengangguk. Kemudian duduk di kursi panjang bersama Papah dan Mamahnya.

Tidak lama kemudian, pintu berdecit. Menandakan seseorang keluar dari ruangan Syakila. Dokter yang menangani Syakila berjalan pelan ke arah kursi panjang tersebut. Dokter tersebut adalah Galang. Sahabat Angkasa.

Angkasa langsung berdiri, "Gimana keadaan istriku?"

Galang menarik nafas pelan, "Gegar otak"

Deg.

"Disertai Vertigo" lanjutnya

"Lo ga bohong kan Lang?" Ucap Angkasa memastikan

"Ga berani bohong masalah ginian Sa. Untuk sementara waktu, dia dirawat disini dulu. Istri lo bisa sembuh kok. Cuma butuh waktu yang tepat aja" ucap Galang

Angkasa hanya diam. Dia tidak menyangka bahwa istrinya akan mengalami seperti ini. Disaat dia berulang tahun, harusnya ia mendapatkan hadiah spesial dari orang terdekatnya, malah dia mengalami seperti ini.

"Jangan lupa kalo udah sadar, kabarin gue. Gue duluan. Lo yang sabar. Percaya sama gue" ucap Galang sambil menepuk pundak Angkasa pelan, dan ia pun berlalu menuju ruangannya.

"Bagaimana Sa? Apa yang terjadi?" Ucap Bunda Syakila.

"Syakila mengalami Gegar otak bun. Itu karena Angkasa" Angkasa menitihkan air matanya.

Semua yang diruangan terkejut.

"Coba lo ceritain deh Sa, gue ga ngrrti" Ucap Nafi

"Gini, Syakila mengalami Gegar otak. Gegar otak tuh trauma kepala yang ga disertai kerusakan jaringan otak dan menyebabkan pingsan selama tidak lebih dari 10 menit. Gegar otak bisa diikuti dengan Vertigo / Amnesia. Syakila mengalami Vertigo juga. Vertigo ini adalah salah satu bentuk sakit kepala di mana penderita mengalami persepsi gerakan yang tidak semestinya (biasanya gerakan berputar atau melayang) yang disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular. Vertigo sering kali dengan gejala mual dan muntah serta ketidakmampuan penderita menjaga keseimbangan badan, yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan berdiri atau berjalan" jelas Angkasa

"Lo sabar. Ini bukan salah lo. Kita masuk aja"

Angkasa mengangguk. Kemudian mendahului untuk masuk ke ruangan Syakila.

Pintu pun dibuka lebar oleh Angkasa. Nampaklah istri cantiknya yang terbaring lemah di brankar rumah sakit. Berbagai alat medis menancap di tubuhnya. Angkasa miris melihat keadaan istrinya seperti ini. Apalagi penyebab istrinya seperti ini adalah dia.

Dia berjalan ke samping brankar Syakila. Dia mengamati wajah Syakila yang pucat pasi itu. Kemudian tangannya terulur untuk membelai pipi Syakila yang lembut itu dan membisikkan sesuatu,

Maafin aku.

•••

BRAKKK..

"Bego lo! Apa-apaan lo buat dia kecelakaan hah?! Jawab!" Ucap seorang pria dengan kilatan marah dimatanya.

Mata pria itu begitu tajam menatap lawan bicaranya itu. Dia menatapnya penuh dengan rasa marah yang luar biasa. Dia tidak terima, jika Syakila masuk rumah sakit. Apa lagi penyebabnya wanita didepannya. Karena, pria ini mencintai Syakila dari awal mereka bertemu.

Wanita itu menundukkan kepalanya. Tubuhnya bergetar. Menahan air mata. Dia tidak berani menatap pria didepannya. Dia tau, bahwa dia salah. Dia tau, pria didepannya ini telah kecewa padanya.

"Gu-gue min-ta maaf. Gu-gue.."

"Lo bego!" Potong pria tersebut.

"Gue gamau tau, lo harus sembuhin dia. Apapun caranya, gue terima. Asal lo jangan sakiti dia!" Lanjutnya

"I-iy-iya"

•••

Mungkin yang ini pendek ya hehe. Maap.

Mau minta votenya sama komen sebanyak-banyaknya boleh?:))

SyakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang