9

7.5K 318 3
                                    


Syakila POV

Sudah 2 hari aku dirawat di rumah sakit. Tak ada Bunda, Ayah, Kak Andre, Kak Nafi, Kak Angkasa disini. Terasa sepi memang. Tapi aku tak mau membuat semuanya khawatir.

Kudengar kemarin Kak Angkasa datang kemari, bertanya pada resepsionis apakah aku ada disini.
Resepsionis itu menjawab tak ada, karena disini aku mengganti namaku menjadi Ina. Yah! Dari nama lengkapku, yaitu Nisrina.

Disini aku kadang merasa sepi tanpa suamiku, tanpa orang tuaku, dan tanpa saudaraku.
Tapi, dokter cantik yang ku ketahui bernama Kak Finka itu merawatku dengan baik. Benar benar dianggap seperti adiknya. Aku sungguh berterimakasih kepadanya.

Aku sedikit rindu pada Kak Angkasa.

Aku menyalakan ponselku yang tak pernah ku sentuh 2 hari ini.
Kulihat banyak Panggilan, WhatsApp, SMS, Line, dan DM.

Missed call 284 from Kak Angkasa,Bunda Cantik,Ayah ganss,Tata ({}),Anin ({}),Nita ({}),Kak Nafi my twins, and Kak Andre.

Missed call (72)
Kak Angkasa

Missed call (66)
Bunda Cantik

Missed call (42)
Ayah ganss

Missed call (7)
Tata ({})

Missed call (12)
Anin ({})

Missed call (9)
Nita ({})

Missed call (44)
Kak Nafi my twins

Missed call (32)
Kak Andre

Whatsapp messenger from Kak Angkasa,Bunda Cantik,Ayah ganss,Tata ({}),Anin ({}),Nita ({}),Kak Nafi my twins, and Kak Andre.

Kak Angkasa (25 message)
Sya?
Dimana?
Syakila
Kamu dimana?
Sayang
Udah malem. Pulang ya
Kamu dimana?
Telfon Kakak kenapa ga diangkat?
Sya?
Bunda sama ayah khawatir.
Maafin kakak syaa
Kakak Mohon pulang
Kakak minta maaf sama kamu
Nisrina Syakila Hermawan?
Pulang ya sayang?
Kamu dimana? Kakak jemput ya
Kamu kasih tau alamatnya
Sya? Kamu udah makan?
Gimana keadaan kamu?
Maafin kakak yang udah buat kamu kaya gini
Maaf
Maaf
Maaf
Kamu pulang ya?
Kamu ga kasian sama kakak? Bunda? Ayah? Kakak kamu? Sahabat kamu?

Me
Kakak ga kasian sama aku.

Kak Angkasa
Alhamdulillah kamu bales sayang.
Kamu dimana?

Me
Rumahsakit.

Kak Angkasa
Rumah Sakit mana? Biar kakak jemput ya

Me
Rumah sakit Citra Harmoni. Ruang melati nomer 22

Kak Angkasa
Kakak jalan sekarang. Kamu tetep disitu.

Bunda cantik (7 message)
Assalamualaikum nak
Kamu dimana?
Kasian suami kamu nyariin terus
Kamu pulang ya
Sya
Bunda harap kamu berbakti sama suami
Kalau ada masalah dibicarakan, jangan lari dari masalah.

Me
Iya bunda. Sya pulang sekarang.

Ayah ganss (3 message)
Sya
Ayah harap kamu tidak jadi istri durhaka Sya.
Ayah harap kamu pulang sekarang

Kak Nafi my twins (10 message)
Cah bocah. Dimana ?
Syakila my twins kamu dimana sayang
Jangan ngilang.
Jangan sok pengen dicari ah ga pantes
Syaa
Pulang
Yaallahhh bocah kagak pulang pulang
Woi
Pulang Sya
Lu gue end.

Kak Andre (8 message)
Dek,pulang
Sya
Gaboleh durhaka sama suami
Jangan lari dari masalah
Gak kamu banget
Sya, jangan gini
Kakak ga suka kamu gini
Kalau kamu pulang, kamu temui kakak dirumah.

Aku membacanya dengan perasaan campur aduk. Antara merasa bersalah, sedih dan perasaan lainnya tak bisa kuucapkan dengan kata kata.
*Wih bahasanyaa thorr

Tok..
Tok..
Tok..

Kudengar pintu diketuk.
Kemudian kudengar suara seorang laki laki mengucapkan salam. Suaranya tidak asing bagiku. Terdengar lembut.

Kemudian pintu dibuka oleh orang yang mengetuk.
Nampaklah wajah suamiku yang kurindukan, yang sudah membuatku sakit hati, yang menjadi imamku saat ini.

Dia tersenyum kepadaku.
Tapi aku? Aku berusaha datar. Tak membalas senyumnya. Bahkan tidak mempedulikannya.

Kulihat dia menutup pintu, dan berjalan kearahku. Wajahnya dihiasi oleh senyuman yang terus menerus. Kemudian dia mengecup puncak kepalaku dengan lembut.
Menatap mataku dengan pandangan teduh.

"Kenapa bisa seperti ini?" Ucapnya lembut dengan pandangan khawatir.

Aku hanya diam.

"Sya? Jelasin ke kakak. Kenapa kamu bisa seperti ini?"

Terdengar nada mengkhawatirkan memang. Rasa rasanya seperti disini diputar lagu religi tentang kematian.

Memang, sekarang keadaanku sedang buruk. Selang infus menempel ditanganku, selang lainnya menempel dihidungku.

Aku diam.

Dia menatapku lekat.

Tak lama kemudian pintu dibuka oleh Ayah. Lalu Bunda, Kak Andre, Kak Nafi masuk.

"Sayang? Kamu kenapa?" Ucap bunda dengan nada khawatir.

"Yaallahhh dek, kenapa bisa kaya gini sih?" Ucap Kak Nafi menatapku.

Aku hanya diam. Tak berniat membuka mulutku untuk berbicara.
Tatapan yang ku berikan pada mereka adalah tatapan dingin.

Mereka mengkhawatirkanku.
Dipesan yang mereka kirim padaku ialah pesan yang hanya menyalahkanku. Padahal mereka tak tau sebenarnya.

Cklek..

Pintu dibuka oleh Kak Finka. Dokter yang menjagaku selama ini.

Kak Finka tersenyum. Kemudian mendekat kearah keluargaku.

"Dok apa yang sebenarnya terjadi dengan anak saya?" Ucap ayah

"Syakila mengalami maag yang cukup parah. Dia tidak makan seharian.
Mungkin Syakila banyak masalah, dia stress. Waktu dia kesini, dia mendaftar seorang diri. Dalam keadaan yang buruk. Gamis yang basah kuyup. Wajah yang terluka. Dan pasti hatinya. Sya bercerita tentang masalahnya. Dan itu membuatku ingin mengatakan satu hal pada kalian"

"Apa?" Ucap Kak Angkasa tegas

"Sya tidak boleh kecapekan. Tidak boleh stress. Dia masih muda. Tidak seharusnya dia stress seperti ini"

Semua yang didalam ruangan menatapku khawatir.

Kemudian..

•••

Udah ya? Atau lanjut sih? :3

SyakilaWhere stories live. Discover now