22

5.8K 247 3
                                    

Happy Holidays buat temen temen semua!
Yang dijalan hati-hati. Yang dihati kapan jalan-jalan? Heheu

Happy reading❤❤

•••

Nantinya, akan ada satu laki-laki, dimana laki-laki itu akan menyayangimu dan memperlakukanmu dengan baik.

•••

"Sudah mas. Kenyang" ucap Syakila sambil menutup mulutnya.

"Ya udah, istirahat ya. Mas mau ke rumah sakit dulu. Ngecek pasien" Ucap Angkasa kemudian memberikan segelas air kepada Syakila. Dan membereskan bekas sendok dan piring yang baru digunakan.

Syakila mengangguk, kemudian tersenyum tulus ke arah suaminya. Angkasa mengacak rambut hitam milik istirnya itu. Entah kenapa, saat Syakila tersenyum membuat hati Angkasa menghangat seketika.

"Kalo ada apa-apa, hubungi mas ya" ucap Angkasa, kemudian menyodorkan tangannya. Syakila menggapai tangan kekar Angkasa kemudian mengecup punggung tangannya, dibalas Angkasa mengecup kening istrinya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

•••

Angkasa berjalan santai di lorong rumah sakit. Matanya tajam menatap kedepan. Beberapa karyawan dan karyawati menyapanya. Angkasa hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum tipis. Kini, Angkasa sudah sampai diruangannya. Ia duduk dikursi hitam empuk itu. Kemudian membaca beberapa laporan kesehatan milik pasien. Matanya bergerak ke kiri dan kanan mengikuti tulisan yang tertera pada laporan tersebut. Beberapa kali ia memijit pelipisnya pelan. Lalu, ia mengeluarkan laptop putih dari dalam tas kerjanya. Menyalakannya, dan mulailah ia mengetikkan sesuatu disana.

Ponsel Angkasa berdering, tertera nama Arsen. Angkasa menyambar ponselnya, kemudian menggeser tombol hijau untuk menjawab telfon dari Arsen.

"Halo?" Ucap seseorang dari seberang.

"Gimana? Sudah sampai mana Sen?"

"Gue butuh lo. Takutnya malah nanti lo ga suka desain gue"

"Nanti gue telfon baik. Ada operasi pagi ini"

"Oke. Gue tunggu"

Tut.

Sambungan telfon terputus. Angkasa menyiapkan peralatan untuk operasi, kemudian mengambil jas putih kebanggannya, lalu keluar ruangan.

Disisi lain, Syakila merasa bosan dirumah. Ia rasa, untuk apa dirinya kuliah tinggi-tinggi jika ia menganggur. Ia ingin membuat usaha bisnis. Usaha bisnis kecil-kecilan yang berharap akan berkembang dengan usahanya. Ia sudah menceritakan ini pada suaminya. Tapi, suaminya masih ragu,karena Syakila masih belum sembuh sepenuhnya. Angkasa hanya mengatakan bahwa ia akan mengusahakannya.

Syakila mengambil laptop miliknya, mencari-cari referensi untuk memulai usahanya. Bagaimana jadi wirausaha yang baik. Bagaimana cara mengetahui lokasi strategis. Bagaimana cara menghadapi konsumen yang keras kepala, cerewet, usil dan lain-lain.

"Mommy..."

Khanza masuk ke dalam kamar, kemudian duduk disebelah Syakila, dan menyenderkan kepalanya ke dada Syakila. Syakila pun mengelus lembut punggung putrinya itu.

"Kenapa sayang?" Ucap Syakila lembut

"Mau tetemu Daddy,"

"Daddy kan lagi kerja sayang. Nanti aja ya, nunggu Daddy pulang" bujuk Syakila kepada gadis kecilnya itu

"Nda auu"

Khanza menangis. Dia ingin bertemu Angkasa. Syakila memeluk Khanza dengan erat. Kemudian mengambil handphone di atas meja. Syakila melakukan panggilan kepada Angkasa.

Calling My Husband..

"Assalamualaikum istriku"

"Waalaikumussalam mas. Ini, Khanza rewel. Minta ketemu sama mas. Mas bisa?"

"Bisa sayang. Tapi, kamu kan lagi sakit. Memangnya tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa mas. Untuk Khanza, apa si yang engga. Hehe"

"Hahaha. Bisa saja. Ya sudah. Minta supir untuk mengantarmu ya"

"Iya mas. Aku tutup ya. Assalamualaikum mas"

"Waalaikumussalam"

Tut.

Syakila menenangkan Khanza. Mengecup pelan kening anaknya itu.

"Udah ya, berhenti nangisnya. Kita ketemu sama Daddy"

Tangis Khanza berhenti. Kemudian dia tersenyum pada Mommy nya.
Syakila yang melihat anaknya ceria, ikut senang. Kemudian ia mengganti pakaiannya, lalu menyiapkan tas Khanza yang akan dibawa.

"Bi, saya mau pergi ketemu sama Mas Angkasa ya. Yu Khanza" ucap Syakila kepada Bibi.

"Iya non, hati-hati"

Syakila mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil.

Setibanya di Rumah Sakit, Syakila menuju ruangan Angkasa.

Tok..tok..tok..

"Masuk!" Ucap seseorang didalam sana.

Syakila membuka pintu itu pelan-pelan. Angkasa yang sedang mengetikkan sesuatu dilaptop, langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang. Saat melihat Syakila, dia beranjak dari tempat duduknya, kemudian menghampiri istri dan anaknya itu.

"Assalamualaikum mas" ucap Syakila kemudian mencium tangan suaminya.

"Waalaikumussalam sayang" ucap Angkasa sambil mengecup kening istrinya.

"Daddy!"

Khanza meloncat ke gendongan Angkasa. Kemudian Angkasa memeluknya erat.

"Halo sayang"

"Angen Daddy" ucap Khanza manja.

"Manja ih"

Khanza memeletkan lidahnya ke Syakila. Syakila menggedikan bahunya. Kemudian duduk di sofa coklat diruangannya itu.

"Yu main sayang. Biar Mommy istirahat ya"

Khanza menganggukkan kepalanya. Kemudian pergi bermain bersama Angkasa.

•••

Assalamualaikum

Hai. Saya balik lagi. Mungkin ini update terakhir di tahun 2018 ya? Hehe.
Terimakasih yang mau membaca, vote dan komen.
Maafin saya jika banyak salah ya di tahun 2018 ini.

Saya masih berfikir ulang untuk cerita ini, sebenernya pengen banget cepet update. Pengen namatin ceritanya. Tapi, ada faktor faktor tertentu yang membuat saya berfikir ulang untuk menamatkan cerita ini atau tidak.
Ya! Yang pertama saya sedih, karena yang membaca lumayan banyak, tapi yang vote dan komen sedikit. Tapi itu tidak apa-apa. Itu hak kalian. Hehe.

Oh iya, saya mau bertanya dong. Dijawab ya.

"Apa sih harapan kalian di tahun 2019 nanti?"

Jangan lupa dijawab ya.

Ya sudah. Itu saja ya yang mau saya sampaikan. Terimakasih. Semoga berjumpa lagi di tahun 2019!

Happy new year❤❤❤

SyakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang