19

5.6K 222 2
                                    


Bersyukurlah,
Maka, akan bertambah nikmatmu

•••

Kini, Syakila sedang melamun. Setelah sholat ashar tadi, Angkasa dan Khanza pergi untuk jalan-jalan disekitar komplek perumahan mereka. Syakila merasa sedih. Hari ini ulang tahun-nya yang ke-21. Angkasa tidak mengucapkan selamat kepadanya. Yang dilakukannya tadi hanya mengatakan, "Kamu jaga rumah. Aku dan Khanza mau pergi jalan-jalan sebentar"
Angkasa juga seharian ini hanya bermain dengan Khanza. Tidak menemani Syakila sedikitpun.

Syakila menghembuskan nafas kesalnya. Angkasa pamit untuk pergi berjalan-jalan dari pukul 16:00. Sekarang, sudah pukul 20:00. Kini, ia yakin makan malam yang dibuatnya akan dingin.

Syakila ingin menyusul mereka. Tapi, ia ingat pesan dari Angkasa. Bahwa, "tidak baik seorang wanita yang telah bersuami, pergi keluar rumah tanpa seizin suami"

Ya! Tentu saja dia tidak berani keluar rumah tanpa seizin Angkasa. Apalagi ini sudah malam. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka handphone untuk membalas chat yang isinya mengucapkan selamat bertambah umur kepadanya dan juga membereskan kamar Khanza.

 Akhirnya ia memutuskan untuk membuka handphone untuk membalas chat yang isinya mengucapkan selamat bertambah umur kepadanya dan juga membereskan kamar Khanza

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ini kamar Khanza ya)

"Huft, Mas Angkasa kemana sih?" Gumam Syakila sambil melirik jam dinding berwarna cream yang terletak diatas

Tiba-tiba Bu Dina -- asisten rumah tangga Syakila -- datang dengan terburu-buru. Kemudian menyerahkan sesuatu

"Ini apa Bu?" Ucap Syakila bingung sambil melihat barang yang dibawa Bu Dina

"Ini apa Bu?" Ucap Syakila bingung sambil melihat barang yang dibawa Bu Dina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ini yang dibawa Bu Dina tadi)

"Ibu diparingi Pak Hadi. Jarene ki kanggo Non Syakila" ucap Bu Dina
(Ibu dikasih Pak Hadi. Katanya tuh buat Non Syakila)

Syakila menyerit bingung, "Em, ya sudah makasih ya Bu"

"Sami-sami. Ibu lanjutke kerjaan rumiyin nggeh"
(Sama-sama. Ibu lanjut pekerjaan dulu ya)

Syakila tersenyum, kemudian mengangguk.
Dia membawa bunga tersebut ke dalam kamar. Saat diletakkannya bunga tersebut dimeja, ia menemukan note kecil disana

Datang ke Cafe Tandatanya jika kamu ingin bertemu dengan suami dan anakmu.

From : X

"Apa-apaan ini?" Teriak Syakila frustasi

Air matanya keluar begitu derasnya. Dia menangis sesegukan. Kemudian tanpa berfikir panjang, dia mengambil kunci mobil.

Tanpa disadari, ada mobil yang mengikuti mobil milik Syakila. Orang didalamnya tersenyum mengejek.

Sekarang waktunya! - batin orang tersebut

Pak Hadi yang melihat Syakila mengambil kunci mobil, langsung menghubungi Angkasa.

Yap! Angkasa yang memberikan note itu. Ia ingin memberikan kejutan untuk istrinya.

"Halo Pak?"

"Mas Angkasa. Non Syakila bawa mobil sendiri. Dia menangis. Saya takut kalo ada apa-apa"

"Pak Hadi ikutin Syakila ya. Saya takut ada apa-apa. Pak Hadi ambil kunci motor saya diatas meja sebelah televisi"

"Baik Mas"

Setelah itu Pak Hadi mengambil motor dan mulai mengejar mobil milik Syakila

•••

Angkasa POV

"Gimana sa?" Ucap Andre -- kakak pertama Syakila

Angkasa menggelengkan kepala, "Syakila nangis bang. Terus ambil kunci mobil. Dia kesini sendirian. Gue takut kalo dia kenapa-kenapa"

Mereka sangat terkejut dan khawatir saat mendengar penjelasan dariku.

"Syakila, dia gadis mandiri. Pasti akan baik-baik saja" ucap Ayah Syakila

"Aku udah nyuruh Pak Hadi buat ngikutin Syakila yah. Tapi, perasaanku ga enak" ucapku dengan mendunduk

"Dia akan baik-baik saja"

Semoga.

•••

Syakila POV

Setelah membaca note dari X tersebut, aku langsung mengambil kunci mobil milikku. Aku bergegas untuk kesana. Aku tidak peduli apakah aku sudah izin dengan suamiku untuk meninggalkan rumah atau belum. Hanya satu yang difikiranku, yaitu keselamatan suami dan anakku.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan yang dibilang tidak biasa. Mobil yang ku kendarai begitu cepat membelah jalanan. Saat aku sedang fokus ke jalan raya yang sepi, seseorang berdiri tegap dihadapanku. Aku mencoba menghentikan mobil. Tapi sayang, mobil milikku bergerak ke arah kanan dan menabrak pembatas jalan.

"Argh- sa-sakit"

•••

Angkasa POV

"APA?!"

Aku membanting handphoneku ke lantai. Semua yang ada diruangan ini menatapku terkejut.

"Kamu apa-apaansi?" Ucap mamah menahan marah

"Syakila mah.. Syakila"

"Ada apa dengannya?"

"Di-dia kecelakaan"

"APA?!"

"Kita harus ke rumah sakit sekarang" ucap Ayah

Semuanya mengangguk. Kemudian bergegas masuk ke mobil masing-masing.
Mobil yang ku kendarai melesat begitu cepat membelah jalanan kota.

Ya Allah, selamatkanlah istriku.

•••

SyakilaWhere stories live. Discover now