4

9.3K 424 14
                                    

Setelah 4 hari ijin sekolah,akhirnya aku masuk sekolah seperti biasa.

Beda sekali sekolahku dengan sebelumnya. Sebelumnya berangkat, berangkat sendiri. Ada tugas ga ada yang nemenin. Pulang naik kendaraan umum. Sekolah yang bayarin bunda dan ayah.
Sekarang beda.
Berangkat dianter pulang dijemput. Kalo ada tugas ditemenin, sampe dibela belain bantu. Sekolah juga ditanggung Kak Angkasa.
Oh jadi gini rasanya nikah muda. Ga terlalu buruk. Dari pada pacaran lama lama, banyak dosa. Mendingan nikah muda,udah halal,ga dosa pula heheh.

"Dek. Udah sampe"

"Eh iya. Aku masuk dulu ya Kak" ucapku menyalami tangan suamiku. Dan dibalas mengecup keningku.

Omaygat jantungku.

"Kok pipinya merah. Jantung nya juga cepet banget" ucap Kak Angkasa menggodaku sambil mengangkat alis sebelah

"Ih apaansi. Udah ah"

Dia tertawa terbahak bahak. Sial. Dia menertawakanku. Akan ku balas nanti. Liat aja!

Aku memasuki sekolah dengan biasa.
Melangkahkan kaki ke koridor kelas 12 yang sudah cukup ramai.

"Syakila!" ucap seseorang diujung koridor sambil melambaikan tangannya kearahku.
Kulihat ada 3 orang yang sedang duduk disana.
Ya! Mereka sahabat terbaikku.

"Halo"

"Kok kamu baru berangkat sya? Kemaren kemaren kemana?" Ucap Salah satu sahabatku.

"Ish. Kakeknya Syakila kan gaada. Syaa kita turut berduka cita ya"

Biar ku kenalkan mereka.
Dia sahabat sahabatku. Yang pertama bernama Tata Ziya Famela. Orang Jakarta pindah ke Jogja. Panggil aja Tata. Yang kedua, bernama Anindia Fatwa Agustin. Orang Jogja aslii. Panggil aja Anin. Dan yang terakhir, Qonita Aliya Ramadhani. Orang Jogja juga. Panggil aja Nita.

"Uuuu. Terimakasihh semuanyaaa"

"Kaya sama siapa aja deh" cibir Nita.

"Hehe. Yuk masuk kelas. Bentar lagi Bel" ucapku bangkit dari dudukku.

"Yuk" ucap Tata

Kami ber empat berjalan beriringan menuju kelas. Sesampainya dikelas. Kami berdoa dan memulai pelajaran dengan baik.

•••

Angkasa POV

Senyuman manis tak pernah luntur dari bibirku. Entah mengapa,sejak menikah dengannya,aku jadi sering tersenyum. Mengingatnya membuatkan sarapan untukku, menyiapkan pakaianku, melayaniku selayaknya seorang istri,aku jadi ingin cepat cepat pulang dan menemuinya.

Ternyata menikah dengan seorang gadis SMA tidaklah terlalu buruk. Buktinya saja sekarang, aku sangat bahagia. Melihatnya memakai seragam putih Abu abu, menenteng tas ransel putih miliknya,itu terlihat menggemaskan.

Ah. Sepertinya aku rindu padanya.

"Woi!"

"Astaghfirullah. Ngagetin aja sih. Pergi sono ah,ganggu aja"

"Aish. Muka lu kaya lagi kasmaran aja"

"Emang iye"

"Astaghfirullah. Ternyata lu ga homo ya Sa?" Ucap gilang.

Biar ku kenalkan sedikit tentangnya. Dia gilang. Lebih tepatnga Gilang Adi Bagaskara. Dia sahabat ditempat kerja dan dimanapun. Dia sudah menikah dan akan memiliki seorang anak. Cukup sekian wkwk.

"Gila"

"Kasmaran sama siapa lu?"

"Gue kemaren baru nikah"

Dia melotot. Dan tertawa dengan keras. Sekeras batu. Eh
Tiba tiba dia berhenti tertawa sendiri. Gila kan?

"Serius?"

"Lah emang gue ngakak?"

"Wahh. Nikah ga ngundang gue lu. Durhaka emang dah"

"Itu mendadak asli. Ntar gue ceritain. Sekarang ada tugas gue" ucapku dan bangkit dari tempat duduk.

"Duluan Lang"

"Iyee sono" ucap gilang.

•••

Drrttt...drrttt...

Aku mencari keberadaan hp ku. Pasti itu dari Syakila.

"Iya halo?"

"Kak,Syakila udah pulang. Jadi jemput? Kalo ga jadi Syakila mau ikut temen aja"

"Jadi sayang. Kakak otw. Kamu tungguin disekolah. Jangan kemana mana"

"Iyaa. Assalamualaikum"

"Waalaikumusalam"

Kemudian ku cari keberadaan kunci Mobil dan langsung keluar ruangan. Sedikit tergesa gesa menjemput Syakila. Aku tidak mau membuatnya menunggu. Pasti tauu kan? Menunggu itu menyebalkan dan membosankan. Apalagi menunggu yang tak pasti.

Tapi, menunggu itu bukan tentang lama atau sebentar. Tapi tentang pasti atau tidak.

Gausah baper hehe.

Aku sampai disekolah Syakila dan mencari keberadaan gadis menggemaskan itu.
Dari jarak jauh aku melihat gadis SMA dengan kerudung putih sambil melihat jam tangan biru yang melekat di tangan manisnya.

Aku mengklakson. Dia terkejut. Kemudian aku terkekeh melihat reaksinya. Kemudian dia bangkit dan mulai berjalan kearahku.

Dia tersenyum.
Aissshh manisnyaaa..

"Kak makan dulu yuk. Aku laper hehe" Ucap Syakila

"Iyaa. Mau makan apa?" Tanyaku lembut

"Terserah"

Hah! Katakata wanitanya mulai keluar. Aku mencoba sabar dan bersikap tenang. Walaupun sebenarnya sangat malas mendengar kata *terserah*

"Mau makan seafood?"

"Gak"

"Spaghetti?"

"No"

"KFC?"

"Tidak"

"Yah terus apaa?"

"Terserah" jawab Syakila sambil membuka ponselnya

Sabarr.. sabarr..
Orang sabar disayang istri
Huh!

Ada yang tau cewek sukanya gimana?-_-

•••

SyakilaWhere stories live. Discover now