23

6.4K 242 12
                                    


Enjoy! ❤❤

•••

Syakila POV

Aku mengucek kedua mataku. Mengerjapkan mataku beberapa kali, untuk menyesuaikan cahaya. Ruangan kerja milik suamiku. Yah! Aku ketiduran disini. Aku mengedarkan pandanganku, mencari-cari suami dan anakku.

Aku melihat mereka sedang bermain di taman. Ya, ruang kerja suamiku ini ada kaca transparan untuk melihat keadaan taman luar.

Pemandangan yang kulihat sekarang adalah pemandangan yang begitu Indah. Melihat suami dan anakku tertawa begitu lepas, membuat hatiku sejuk. Mereka adalah alasan bahagiaku.

"Mommy!"

Tiba-tiba pintu terbuka lebar. Khanza berteriak sambil tersenyum lebar. Kemudian memelukku.

"Halo sayang" ucapku membalas pelukannya.

"Kata Daddy kita bakalan ke pasal malam Mom"

"Oh ya?"

"Iya dong"

Melihatnya tersenyum lebar seperti ini, hatiku menghangat. Kemudian aku menoleh ke arah suamiku, dia tersenyum manis kepadaku.

Deg.

Jantungku selalu seperti ini jika melihatnya tersenyum.

"Ayok mommy cekalang ke pasal malemnya!" Pekik Khanza.

"Eh-eh iya sayang iya. Sebentar ya, nunggu Daddy beres-beres dulu dong" Ucapku.

Khanza mengangguk. Kemudian duduk disampingku. Menyandarkan kepalanya di bahuku, sambil menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya.

"Ya terus gitu Mommy, Mommy sih tidul. Jadi ga ikutan deh" Bibir Khanza sedikit manyun, dia kesal mungkin kepadaku. Aku hanya terkekeh menanggapinya.

"Sayang, Mommy itu masih sakit. Wajar kalo Mommy istirahat" Ucap Angkasa lembut.

"Mommy sakit?!"

Aku hanya mengangguk saja.

"Ya udah, ke pasal malemnya nunggu Mommy sembuh ya Daddy?!"

"Ga usah sayang. Sekarang juga ga papa kok. Mommy baik-baik aja"

"Kamu serius sayang?" Ucap Angkasa lembut, sambil mengelus kepalaku.

Aku mengangguk, kemudian tersenyum, "Yuk?"

"Ayo!"

•••

Malam ini keadaan pasar malam sangat ramai. Mungkin karena faktor Malam Minggu. Banyak sepasang kekasih yang bergandengan disana. Ada juga keluarga kecil, yang sedang duduk dan tertawa-tawa di warung sosis bakar. Ada juga anak-anak kecil yang berlari-lari berkejaran satu sama lain. Ada juga beberapa remaja perempuan yang sedang duduk sambil tertawa bersama temannya.

Kini, Syakila, Angkasa dan Khanza sedang mencari tempat duduk terlebih dahulu. Sebelum bermain, Angkasa memperingatkan Khanza agar makan terlebih dahulu. Kemudian, mereka berjalan ke arah Kedai Nasi Goreng. Lalu duduk di bangku yang tersedia didepan Kedai tersebut.

Seorang remaja laki-laki dengan memakai celana bahan hitam, dan kaos berwarna coklat menghampiri kami, sambil membawa kertas kecil dan pulpen hitam.

"Selamat malam Mas Mba, mau pesan apa?" Tanya remaja laki-laki itu.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Angkasa ke Syakila dengan lembut.

"Aku Nasi Goreng Spesial aja, Minumnya Jus Alpukat" ucap Syakila ke Remaja itu.

Remaja itu mengangguk, "Kalau Mas-nya?"

"Samain aja. Khanza mau apa?"

"Mii yang galing yah Daddy!"

"Mii Goreng kali sayang, bukan Mii Garing" Ucap Syakila membenarkan.

Remaja itu terkekeh, melihat Khanza.

"Minumnya mau apa Khanza?"

"Ail putih Daddy"

"Air putih?"

Khanza mengangguk, matanya fokus ke handphone milik Angkasa.

"Baik. Saya ulangi ya, Nasi Goreng Spesial 2, Jus Alpukat 2, Mii Goreng tidak pedas 1, Air putih 1. Begitu ya Mas?"

Angkasa mengangguk.

"Kalau begitu, saya permisi"

Lagi-lagi Angkasa hanya mengangguk.

"Mas?"

"Hm?"

"Kasihan ya remaja barusan. Dia keliahatan masih duduk dibangku sekolah. Tapi udah harus kerja gini"

Angkasa mengangguk, "Iya. Makanya kita harus bersyukur dengan adanya keluarga kecil kita. Kita tidak kekurangan suatu apapun"

Syakila tersenyum, "Terima kasih ya Mas. Kamu udah mau sama aku, tetep sama aku. Meski kamu tau, banyak yang suka dan sayang ke kamu. Bahkan lebih cantik dan lebih segalanya dari aku. Tapi kamu tetep pilih aku. Maaf kalo selama ini aku kurang baik ke kamu, belum bisa jadi istri dan ibu yang baik"

Angkasa tersenyum, kemudian meraih kedua tangan istrinya, "Sayang, kamu adalah wanita terhebat kedua yang pernah aku temui. Kamu sempurna dimata aku. Mereka mungkin lebih dari kamu tentang segalanya, tapi bahagiaku ya kamu. Apa gunanya sih aku dapet wanita yang cantik, pinter dan segalanya, tapi aku ga merasa bahagia? Itu percuma sayang"

"Sekarang, kamu ga perlu lirik yang lain. Kamu jodoh aku. Kamu yang ditakdirkan untuk aku. Walaupun bukan aku yang milih, tapi kalo tuhan berkehendak, manusia bisa apa? Aku malah bersyukur dapet istri seperti kamu. Kamu baik, cantik, sholihah, berhati mulia. Aku bangga sayang. Bangga sekali" sambung Angkasa.

Syakila menunduk. Kemudian tersenyum kearah suaminya.

"Kamu adalah seseorang yang menyempurnakan aku"

•••

"Gimana nih rencana lo selanjutnya?"

"Gue ga mau ikut campur lagi. Gila apa ya! Kemaren nabrak istri Angkasa gue jadi hampir dikroyok masal. Untung dapet lari cepet"

"Lo yang salah! Udah tau bukan bagian rencana. Ngapain dilaksanain?"

"Bodo ya pokonya bodo amat! Gue udah benci banget"

"Udah, susun rencana. Habis itu kita main rencana. Biar cepet. Ga mau gue Syakila terus-terusan bareng si orang itu"

"Gue juga kali!"

•••

Assalamualaikum temen-temen yang sholih dan sholihah.

Saya, mau bertanya hehe.
Sebaiknya, cerita ini tetap dilanjut atau berhenti aja ya?

Saya butuh banget banget banget banget saran dari temen-temen semuanya nih hehe.

Vote dan Komentarnya jangan lupa ya! Aku tunggu pokonya haha!

Selamat malam❤

SyakilaWhere stories live. Discover now