10

8.1K 377 2
                                    

Kemudian..

Ada seorang wanita cantik yang pernah aku temui, dia mendekat kearah mamah papah Kak Angkasa. Kemudian menyalaminya.

Wajah Kak Angkasa, mamah dan papah menunjukkan keterkejutan. Aku sendiri dibuat bingung, siapa dia sebenarnya?

"Halo mah pah?" Ucapnya tersenyum manis kearah mereka dan kemudian menggandeng tangan Kak Angkasa dengan mesra.

Dia menatap bunda, ayah, Dan kakak kakakku.

"Dia siapa mah?" Ucapnya menunjuk keluargaku.

"Harusnya saya yang tanya. Kamu siapa?" Ucap ayah tegas.

"Loh? Om, saya tuh calon istri Angkasa. Lah kalian siapa?"

"A-apa!?" Ucap kami serempak.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Kak Angkasa sambil melepaskan lengan dia.

"Apasih yang? Kan emang bener gitu?"

Mendengar suaranya aku ingin muntah! Jijik banget. Hanya calon kan? Aku sudah sah menjadi istrinya. Sombong banget.

"Aku kecewa padamu Sa!" Ucap Kak Andre dengan tegas.

"Kak. Aku bisa jelasin"

"Tenang ndre. Kita dengarkan penjelasan dia" ucap ayah dengan tatapan tajam mengarah pada Kak Angkasa.

Kak Angkasa menggenggam tanganku lembut. Kemudian tersenyum tulus padaku.

"Hey. Itu bukannya saudaramu yang kemarin tak sopan padaku?"

"Jaga ucapan anda! Aku istrinya Kak Angkasa! Gausah ganggu hubungan kami tante!" Ucapku tegas.

"A-apa?! Ga mungkin! Kamu tuh gadis SMA labil! Ga mungkin nikah sama calonku!"

"Kamu calonnya. Aku istri sah nya!"

"Dasar gadis tak punya sopan santun!" Ucapnya tegas kemudian menarik infus ditanganku.

Srrtttt...

"Arrgh!"

-

Angkasa POV

Aku kagum pada istri mungilku, yang melawan Jessica. Dia bilang Jessica tante tante? Seketika aku ingin ngakak dibuatnya.

Srrtttt...

"Arrgh!"

Darah segar mengalir ditangannya.
Dia merintih kesakitan.

"Apa yang kau lakukan!" Ucap Nafi berteriak.

"Dokk dokterr!" Ucap Kak Andre berteriak dengan keras.

"Sya kamu bertahan ya. Tahan sakitnya sebentar. Kamu harus kuat"

"Ssh, sakit Kak"

"Kamu bertahan. Harus. Kakak janji ga akan ulangi kesalahan kakak lagi. Kakak akan jaga kamu. Kakak ga akan lalai menjaga kamu lagi. Tapi kamu harus kuat ya?" Ucapku membelai wajahnya lembut.

Aku menguatkannya, dengan mengelus tangannya lembut. Aku bisikan kata istighfar padanya.

Kemudian dokter datang. Mengecek kembali tangan istriku yang terluka.
Ku lihat dipojok ruangan Jessica menatap keluarga kami penuh kebencian. Aku tak peduli padanya. Karena dia bukan mahramku.

Sekarang aku sadar. Hanya istriku lah, wanita yang harus kujaga sampai nanti.

Syafakillah Syakila..

•••

"Aaaa.. buka mulutnya dong"

"Udah ih Kak. Udah kenyang tau" ucapnya dengan mulut maju.

"Idih, kek bimoli tau"

"Bimoli? Minyak goreng ya? Mukaku berminyak ya Kak? Bisa buat goreng? Aduuh" ucapnya kemudian mencari hp untuk bercermin.

Aku tertawa terbahak bahak melihat aksinya. Benar benar gadis polos.

"Bukan itu sayang"

"I-ih apaan sayang sayang" ucapnya dengan pipi merah merona.

"Sayang" ucapku menggodanya. Aku sengaja memajukan wajahku kearahnya.

Kemudian dia membuang muka kearah lain dengan pipi yang merah.

Aku tertawa lagi dibuatnya.

"Ih kakak! Udah dong!" Ucapnya ngambek.

"Oke oke. Udah berhenti nih"

"Jadi, bimoli itu apa?"

"Bibir monyong lima centi"

Dia melotot kemudian mencubit keras perutku.

"Aduuh. Sakit syaaa. Kdrt nih" ucapku mengelus perut bekas cubitannya.

"Biarin. Kakak sih nakal!" Ucapnya.

"Yaudah iya. Kakak minta maaf"

"Iya Sya maafin" kemudian kami bersalaman. Dan berpelukan seperti teletubbies.
Wkwk.

•••

Assalamualaikum nih ya ukhti ya akhi.
Jadi gini, aku bakal next kalo vote udah banyak😅
Bukannya apa apa, tapi juga agak males gitu ya udah update tapi vote dikit😭
Yaudah. Itu doang sih ehehheh

SyakilaWhere stories live. Discover now