Part 2 .
________Raezz pov.
Raezz berjalan ke arah pokok di hadapannya dengan membawa sebuah buku novel. Dia melabuhkan punggungnya di bawah pohon yang rendang . Nyaman dan tenang . Itu yang digambarkannya .
Badannya disandarkan pada pokok tersebut . Matanya tertutup . Mengambil ketenangan untuk seketika . Langsung dia tidak mengambil peduli dengan kemesraan rakan-rakannya .
Dia membuka mata semula . Baru teringat akan buku yang dipegang. Muka surat buku itu diselak laju . Sehingga terjumpa sepotong ayat yang memberi makna mendalam . Bibirnya tersenyum puas .
Beauty is about what's inside us, loving who we are and nurturing that. Outward beauty can really blossom from there. - Connie Britton
" Biar jahat macam mana pun dia , kebaikan dalam dirinya tetap ada diselit walaupun hanya sedikit . " ujar Raezz sendirian . Kata-kata itu dimaksudkan untuk dirinya juga.
Hampir 25 minit ,dia berada di situ . Jam di tangan dikerling sebelum berdiri. Berjalan ke arah rakan-rakannya yang sedang bergembira .
+++++
" Woi , mana kau pergi . Puas aku mencari merata tempat . Ingatkan kau dah ken-- "
Terus tangan Raezz menampar tepi kepala Faris . Memang habuan untuk sesiapa mulutnya cabul . Wajah selamba ditayang apabila Faris mengaduh kepedihan .
" Itu makan dia . Padan muka . "
" Korang ni dah kenapa ? Gaduh je tahu . " sampuk Rafiq dari belakang . Tangannya melingkar pada bahu Adreana .
" Ni kawan kau sorang ni mulakan dulu . " Tunding jari Faris kepada Raezz .
" Eh . Kau yang mulakan dulu . "
" Kau . "
" Kau la .. Kau hempuk kepala aku . "
" Okay . Lepas ni , aku belasah kau puas-puas . "
Reezril yang berada di tepi sudah menepuk dahi . Faris dengan Raezz ,kalau bergabung mulut memang dah meletup lama. Di Antara mereka semua , Raezz dan Faris lah yang banyak mulut dan penghibur mereka di kala susah dan senang .
Faqiy mengetap bibir . Ingatkan pergaduhan tersebut sudah terlerai , rupanya belum . Dia berjalan di belakang mereka berdua . Tangannya diangkat sebelum menarik telinga Faris dan Raezz .
" Au Auu . Sakitlah setan . " jerit Raeez dan Faris serentak . Peritnya tidak terkata.
" Ha yelah. Setan ni jugaklah kawan kau orang . " Keluh Faqiy sebelu menjeling . Dia melepaskan tangannya daripada memiat telinga Raezz dan Faris sebelum pergi .
" Aku dengar lagi kau orang gaduh , kita orang tak akan teragak-agak nak campak korang dalam hutan ni . "
Ugutan Reezril membuatkan mereka berdua mencebik . Bagi mereka , Lelaki kalau dicampak dalam hutan pun , masih boleh hidup .
" macam berani .."
" entahnya .."
Reezril mengecilkan mata . Langkah diatur ke arah mereka tetapi baru beberapa tapak , mereka sudah berlari ketakutan .
" Sorry guys. Kami hanya bergurau ! " teriak Raezz dari jauh dan diikuti Faris yang mengangguk laju.
Reezril hanya menjeling sebelum membuat high-five bersama Rafiq di sebelahnya . Mereka ketawa kecil kerana dapat mengenakan Faris dan Raezz .
+++++
Adreana duduk bersila di tepi Rafiq yang termenung jauh. Rafiq pula masih tidak sedar dengan keberadaan Adreana .
" Raf ada masalah ke ? "
Rafiq tersentak . Mendengar pertanyaan tersebut , Rafiq berpaling ke tepi . Senyuman nipis dihadiahkan kepada Adreana.
" Tak ada apalah . Tak penting pun . "
" Sure tak nak share dengan Ad . "
Rafiq menggeleng dan Adreana mengangguk faham . Dia hanya terima balasan tersebut biarpun hatinya mahu mengetahui apa yang difikirkan lelaki di sebelahnya .
Adreana menoleh . Sisi wajah Rafiq ditatap .
" Ad nak tanya , boleh ? "
Rafiq tertawa kecil . Kening diangkat sebelah . " Tanya jelah . Selama ni selamba je tanya . Kenapa hari ni nampak sopan , ayu je . "
Adreana tidak ambil peduli . Hatinya melonjak ingin tahu apa yang bermain di fikirannya . Matanya bersinar .
" Apa jadi pada Daniel ? Lama Ad tak nampak dia . "
" Ouh . Dia mati ditembak ."
Rafiq menghela nafas . Tangannya diregangkan sejenak . Elak daripda kekejangan otot .
" Macam mana dia kena tembak ? "
" Rayyan yang tembak . Tapi kena dekat perut Daniel . Masatu aku dah hilang tenaga . Tiba-tiba ada peluru terkena pada bahu aku . Rupanya , Daniel tembak aku sebab aku halang pandangan dia untuk membalas tembakan dengan Rayyan . Itu yang lama kau tak nampak aku dekat sekolah hari tu . "
Adreana hanya mengangguk faham . Lama mereka menyepi sebelum kedua-duanya menoleh memandang antara satu sama lain . Dan ketawa mereka terhambur .
" Kau ada benda nak kata lagi ? "
" Ada . Terima kasih . "
Rafiq mengerut dahi . Pelik dengan gelagat Adreana. Terima kasih untuk apa ?
" Untuk ? "
" untuk semuanya . Tapi yang utama , sebab Rafiq sanggup tunggu Ad ."
Adreana menguntumkan senyuman indah buat Rafiq . Tiada apa mahu dikatakan kecuali terima kasih . Terima kasih dalam menghadiri dalam hidupnya yang penuh cabaran .
" Patutnya aku yang ucap macam tu . Sebab kau sanggup terima bad boy macam aku ni . "
Adreana mencebik . Matanya menjeling tajam .
" Apa ? Tak betul ke? Badboy sebelah kau ni lah yang cium kau dalam kelas waktu first day kau pindah sekolah aku . "
" Eei . Itu sebab awak tak malu dengan semua orang . "
" Well, bad boy is always being bad boy, sayang . " dengan penuh bangga Rafiq mengujarnya sambil mengangkat kening berkali-kali .
Adreana menggulingkan bebola matanya . Menyampah dengan ujaran bangga diri daripada Rafiq .
" Aku tak sabar nak tunggu hari perkahwinan kita . "
Adreana melirik ke sebelahnya . " Kenapa ? "
" yelah . Aku tak sabar nak bersweet-sweet dengan kau . "
Adreana ternganga mendengar ayat Rafiq yang tidak bertapis. Lengan Rafiq ditampar perlahan . Sebelum mereka ketawa bersama .
Tbc .
YOU ARE READING
Badboys Vs Mafia Girls | complete
Action" You know what? Badboys has the good lips . Do you wanna taste it ? " *smirk* -The 5RF ft The Scarlet Reds- " What the hell , man ! Kau baru cabul bibir aku . It's my first kiss ! Aku benci kau ." 𝑩𝒂𝒅𝒃𝒐𝒚𝒔 𝒂𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝒃𝒆𝒊𝒏𝒈...