"Egoism, anak buah Pride dinyatakan MENINGGAL. Diketahui bahwa pada saat hari kematiannya, Selfish sedang berbelanja ayammie di Indoapel. Diketahui bahwa pembunuhnya adalah seseorang yang menyebut dirinya Aequiaria. Saat ini, pembunuhnya masih dicari oleh polisi para roh. Saya, Knowledge, melaporkan dari tempat kejadian-"Televisi yang sedari tadi dinyalakan ditutup oleh Sloth.
"Berisik" kata Sloth
BAM !!
Pride menghantamkan kedua tangannya ke dinding. Dia terlihat sangat marah, "Awas kau ***, kalau kau kutemukan akan kujadikan kau sebagai makanan Canes !"
"Lebih baik jadikan dia sebagai makananku saja" kata Gluttony.
Semua saudaranya menatap Gluttony seolah-olah Gluttony adalah seorang psikopat.
Greed meneteskan air matanya, "Kasihan banget adikku yang satu ini ! Saking miskinnya, cuma mampu makan mayat"
"Makanya kasih kami uang jajan, pelit !" kata Envy
Kimi daya kimi nandayo ~ Oshiete kureta ~
Envy mengangkat ponselnya yang berderingkan lagu opening dari Your Lie in October
"Halo ?" tanya Envy
"Envy ! Aku dan saudaraku ada di depan rumahmu, cepat siap-siap !" kata Kindness
Muka Envy seketika memerah, "O-oi ! A-aku gak mau kencan sama kamu."
' Kalau ada saudaramu di sisi ' tambah Envy dalam hati
"Eh ? Kencan ? Gak kok, cuma mau membahas hal penting saja. Oh iya, suruh saudaramu juga untuk siap-siap" kata Kindness
"Jadi kalian kencan ya ? Ikut dong biar bisa liat kalian***** terus*******" kata Lust
Envy meninju Lust hingga Lust terjatuh ke lantai, "Diam hentai ! Dia gak ngajak aku kencan !" teriak Envy seperti seorang jones.
Tiba-tiba, terdengar suara yang mengatakan,
"Dasar jomblo"
Envy segera berpaling ke arah saudara-saudaranya, "Siapa yang bilang itu ?"
"Aku. Masalah ?" Kata Pride
"G-gak"
"Tinju aku lagi kak ! Hehehehe" kata Lust yang tertawa gaje
"Oh ya," kata Envy yang mengacangin Lust, "Si rubah bego dan saudara-saudaranya udah di depan pintu tuh. Katanya mau ngomong sesuatu. Dia nyuruh kita cepat siap-siap"
"Cepat siap-siap ? Memangnya mau ke acara kawinan ?" kata Wrath
"Acara kawinan ?! Pasti ada banyak makanan ! Ayo cepetan !" kata Gluttony yang segera pergi ke kamarnya secepat kura-kura ninja.
"Kalau ada makanan, dia pasti cepat" kata Envy
.
.
.
"Oi ! CEPETAN !!!!" teriak Diligence yang sedari tadi menunggu di luar pintu.
InfoKnowledge
Knowledge : Jadi, info knowledge hari ini adalah . . .
Ignorance : Bisa diam gak sih ? Selama ini kamu belum pernah buat info knowledge kan ? Gak ada yang peduli juga dengan info gak guna ini
Knowledge : Eh, aku lupa untuk memperkenalkan info knowledge. Nah, pada akhir setiap chapter, kalau ada sebuah info yang ingin thor sampaikan, tinggal disampaikan lewat infoknowledge
Knowledge : Tahukah kamu ?
Ignorance : Gak
Knowledge : Sudahlah, kacangin saja orang gak guna ini. By the way, Canes yang disebutkan oleh Pride tadi adalah nama dari anjing milik Pride. Canes sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya :
Anjing
Dan juga, nama Levi ( nama manusia Envy ) gak sembarangan dibuat. Nah, jadi gini ceritanya . . .
Thor sebenarnya mau pake bahasa Latin untuk semua nama karakter di sini, tapi pas sekali bahasa Latin Envy adalah Invidia, yang menurut thor agak feminin. Lalu thor memutuskan untuk memakai nama dari Iblis Iri Hati,
Leviathan
Entah kenapa kayaknya nama Leviathan gak cocok untuk wujud Envy, jadinya thor pakai Levi
Levi athan
Ngerti kan ?
Cukup sekian sampai di sini saja info dari Knowledge. Dah !
Ignorance : Kau belum jelaskan asal dari nama Gabriel ( nama asli Diligence )
Knowledge : Oh iya. Jadi gini, bahasa Latin dari Diligence adalah Industria dan rasanya agak gak bagus buat Diligence, jadi Thor juga memakai nama Malaikat Ketekunan, yaitu Gabriel
Ignorance & Knowledge : Cukup sampai di sini saja penjelasan kami ( maksudnya penjelasan dari Knowledge dengan Ignorance sebagai pajangan )Dah ! Kami pamit dulu !
![](https://img.wattpad.com/cover/160793732-288-k67372.jpg)
YOU ARE READING
Secret Between Us
RandomSebuah organisasi yang dibuat untuk memusnahkan seluruh roh di dunia telah dibentuk ! Roh kebajikan dan dosa terpaksa harus menyembunyikan identitas roh mereka dengan menyamar menjadi manusia biasa demi keselamatan mereka. Namun . . . Akankah selur...