Chapter 19 : Kiana ?!

295 35 17
                                    


               Humility menatap Pride yang sedang terbaring tidak sadarkan diri dengan tatapan penuh kasih sayang. Humility mengelus rambut Pride sembari berkata, "Jangan khawatir, kamu akan segera bangun begitu mereka membawa gadis itu kemari. Kemudian kita bisa ngobrol bareng, nonton bareng, dan kita bisa kencan ketika kamu bangun nanti"

Kindness menghampiri Humility sambil membawa sepiring nasi goreng, "Makan dulu, kak. Dari tadi kakak gak makan, kan ?"

Humility mengambil nasi goreng tersebut dari Kindness dan berkata, "Makasih, Kindness"

"Sama-sama, kak" kata Kindness.

Humility memakan nasi goreng buatan Kindness dengan lahap, tidak menyadari bahwa Kindness menatapnya dari tadi.

Kindness tidak pernah melihat kakaknya seperti ini. Biasanya kakaknya selalu ceria tak peduli apapun yang terjadi. Namun sekarang, kakaknya seperti kehilangan alasan untuk tersenyum. Kindness akhirnya menyadari betapa pentingnya peranan Pride dalam hidup kakaknya.

Kindness duduk di samping Humility, dan berkata dengan suara yang lembut, "Kakak istirahat saja dulu. Biar aku dan Envy yang menjaga kak Pride."

"Gak usah, kok. Aku gak mau ngerepotin-"

Ucapan Humility dipotong oleh Envy yang berkata, "Ngerepotin apanya ? Kak Pride kan kakakku, jadi sudah sewajarnya aku merawatnya"

"Tapi-"

Kali ini Diligence yang memotong perkataan Humility, "Gak ada tapi tapi, cepat istirahat sekarang"

Humility akhirnya menyerah dan memutuskan untuk beristirahat.

"Jadi kita bakal jagain kak Pride seharian, nih ?" tanya Envy.

"Tentu saja" jawab Kindness.

"Tapi bosan banget gak sih, duduk-duduk sambil natap kak Pride kayak Stalker" kata Envy

"Oi ! Kan kamu yang bilang kalo kamu bakalan jaga kak Pride, gimana sih ?" kata Diligence.

"Memang aku jagain, kan ?" kata Envy

"Tapi jangan gak ikhlas gitu, dong !" kata Diligence

"Siapa yang gak ikhlas ? Lagian kenapa kamu ngajak berantem ? Aku tahu kalau kamu sedang sedih karena Sloth gak ada di sini, tapi gak usah ngajak berantem juga !" kata Envy

"Siapa yang-"

Plak !

Ucapan Diligence terpotong oleh tamparan maut Charity, "Jangan bikin ribut dong, kak" kata Charity

"Tuh kan, dengerin kata adikmu" kata Envy.

Plak !

Ternyata Envy  juga terkena tamparan maut Charity.

"Kamu juga, Envy. Kalau kak Diligence ngajak ribut, kacangin aja dia, memangnya kamu gak tau bagaimana perasaan seorang pria saat ditinggalkan oleh gebetannya ke luar negeri ?" kata Charity.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu.

Para roh yang ada di ruangan tersebut seketika mengeluarkan keringat dingin. Bagaimana tidak ? Terakhir kali mereka mendengar suara ketukan di pintu, ternyata yang ada di balik pintu adalah pembunuh.

Suara ketukan pintu semakin keras, tetapi para roh tidak berani membuka pintu tersebut sampai akhirnya sosok di balik pintu tersebut menjadi tidak sabar dan mendobrak pintu masuk rumah tersebut.

"Kalian kok gak bukain pintu sih ?"

Para roh terkejut melihat siapa yang mendobrak masuk rumah para dosa.

"KIANA ?????!" teriak para roh secara bersamaan.

Secret Between Us Where stories live. Discover now