Chapter 29 : Let's Party !

250 27 40
                                    


                 Pride masih tidak sadarkan diri, dan Humility yang selalu setia menunggu kebangunannya menggenggam kedua tangan Pride, air matanya masih tidak bisa berhenti mengalir.

"Kak Hum, sudah dong nangisnya, aku kan capek" kata Chastity sambil mengepel lantai yang basah akibat tangisan Humility.

"M-maaf, Chas" kata Humility.

Tiba-tiba, pintu rumah para dosa terbuka dengan lebar, memperlihatkan Wrath, Sloth, Gluttony, Shiroyuki, dan Inu.

Melihat Shiroyuki, sebuah senyuman mengembang di wajah Humility, "Lama tak berjumpa, Yuki"

Shiroyuki mengangguk, "Lama tak berjumpa juga, Humility-san. Inu."

Seolah mengerti apa yang dimaksud oleh Shiroyuki, Inu mengeluarkan sebuah botol berisi cairan berwarna putih di dalamnya dan memberikannya kepada Shiroyuki.

Shiroyuki mengambil botol berisi cairan berwarna putih tersebut, kemudian menuangkannya ke dalam mulut Pride.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

"Huek ! Apa ini ?! Gak enak banget !" teriak Pride yang sudah bangun dari tidur panjangnya.

"Hueee !!!! Pride !!!!" tangis Humility sambil memeluk Pride dengan erat.

"Gak . . . Bisa . . . Nafas" kata Pride yang membuat Humility melepaskan pelukannya.

"Maaf" kata Humility.

"Karena kak Pride telah bangun, bagaimana kalau kita adakan pesta ?" usul Gluttony.

"SETUJU !!!!" sahut Charity.

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan dari arah pintu.

"Siapa ?" tanya Envy sambil membuka pintu.

Seorang bocah berambut putih berlari melewati Envy dan melompat ke dalam pelukan Kindness, "Kak Kindness !!!!"

"Wah ! Rion !" seru Kindness, membalas pelukan Rion.

"Mama pulang !" seru seorang wanita berambut coklat panjang yang berdiri di belakang Rion sambil membawa beberapa koper.

"Mama !" kata Kindness, melepaskan pelukan Rion untuk memeluk Mama.

"Maaf ya, Mama pulangnya lama. Soalnya korban bencana di Palu lebih banyak dari yang Mama kira" kata Mama.

"Gak apa-apa, kok" kata Kindness, "Ngomong-ngomong, mari kita mulai pestanya !"

Belum sempat yang lain menjawab pernyataan Kindness, pintu yang tadi telah ditutup oleh Envy, kembali terbuka, menampilkan seorang wanita dengan rambut yang disanggul ke atas. Siapa lagi kalau bukan . . .

"Hanabi !" kata Envy dan Kindness secara bersamaan, membuat Hanabi tersenyum.

"Ciee ! Yang ngomongnya serentak. Ngomong-ngomong, hanya sekedar informasi, aku adalah Maskerwoman" kata Hanabi.

"Udah tahu kaliiii" kata Envy.

Hanabi terkejut mendengar pernyataan Envy, "B-bagaimana . . ?"

"Tentu saja aku tahu, gaya rambutmu kan familiar banget. Hanya orang bodoh yang gak tahu" kata Envy.

"Aku tidak tahu kalau Hanabi adalah Maskerwoman" kata Kindness.

Charity dan Greed memandang Hanabi dengan ekspresi terkejut, "Kamu kan pelanggan aneh yang waktu itu"

"Dan kamu adalah @Masukeru_Wibu" timpal Lust.

"Hahaha ! Dunia ini sempit, ya !" kata Hanabi sambil tertawa terbahak-bahak walaupun tidak ada yang lucu.

Envy menutup pintu agar tidak ada lalat atau nyamuk yang masuk ke dalam rumah, tetapi usaha tersebut sia-sia karena pintu rumah para dosa terbuka kembali, memperlihatkan para dosa dan kebajikan junior  : Rabid, Jealousy, Chaos, Violence, Murder, Rebel, Ignorance, Thriftless, Drunken, Love, Courage, Slender, Spite, Knowledge, Determination, Honesty, dan Mercy dalam wujud loli dan shota.

"Kalian ? Kok bisa ada wujud manusianya ?" tanya Envy.

"Ini semua berkat orang aneh itu" kata Chastity sambil menunjuk ke arah Hanabi.

"Kak Kindness !!! Kangen !!!" kata Love sambil memeluk Kindness.

'Cih ! Kok Kindness dari tadi dipeluk-peluk sih ? Kindness kan bukan boneka, yang gunanya hanya menemani kamu disaat kamu bosan ' batin Envy.

Envy memutuskan untuk menutup pintu. Lagi. Cemburuan banget sih, mas ? Oh iya, kalian mungkin bisa menebak apa yang akan terjadi. Yap, pintu tersebut dibuka lagi. Dan yang membuka pintu tersebut tak lain adalah Libertas.

"Hai, semua !" Sapa Libertas, namun tak ada yang merespon sapaan Libertas karena faktanya, hanya Envy yang menyadari keberadaan Libertas, yang lainnya malah sibuk sendiri.

Envy memutuskan untuk menutup pintu, namun sebelum menutup pintu, Envy memalingkan pandangannya ke depan kamera untuk bertanya kepada Author-san, "Gak akan ada yang datang lagi, kan ?"

Maaf, nak. Author-san tidak bisa memberitahumu hal tersebut karena akan menjadi spoiler.

"Ya sudahlah, kututup saja pintu ini, toh memangnya siapa lagi yang akan datang ?" kata Envy sambil menutup pintu.

Oho ! Tidak semudah itu, mas ! Pintu yang ditutup Envy terbuka lagi, menampilkan seorang pengemis dan seorang pengamen.

"Arrggghhh !" kata (?) Envy dengan sebal sembari menghantamkan kepalanya ke dinding secara berulang-ulang layaknya orang gila.

"Diam kamu, thor ! Ini semua salahmu !" kata Envy, tetapi tidak ada yang mempedulikannya, termasuk Author-san.

"Eh ?! Bapak kan bapak pengemis yang waktu itu !" kata Patience (chapter Kesabaran yang Gak Peka)

"Kamu kan yang nyanyi gak jelas waktu itu !" kata Wrath (chapter Kesabaran yang Gak Peka)

"Sudahlah, kita mulai saja pestanya !" kata Hanabi.

"Aku akan menyiapkan makanannya !" kata Humility sambil berlari ke arah dapur.

"Yosh !" kata Temperance dan Gluttony secara bersamaan yang mengakibatkan Temperance auto blushing dan Gluttony auto tersenyum ala lolicon.

Secret Between Us Where stories live. Discover now