Chapter 8 : Pasangan

467 32 21
                                    


~flashback chapter sebelumnya ~

Libertas berjalan ke arah rumah di sebelah makam Wisdom dan membuka pintu rumah tersebut, "Ayo masuk, ada yang harus kita bicarakan"

~akhir dari flashback~

         Ruang tamu Libertas sangatlah luas sehingga bisa menampung 15 makhluk yang ada di sana. Sekarang, Libertas dan kawan-kawan sedang membicarakan tentang sesuatu yang penting, dan topik pembicaraan mereka adalah 'pasangan'

"Apa pasangan ?!!!! Apa maksudmu, Libertas ?!" tanya Envy dengan muka memerah setelah dia mendengar kata 'pasangan'

Libertas menghela napasnya dan meletakkan tangannya ke jidatnya, "Cape deh"

"Jijik aku, mas" kata Gluttony

"Diam lu"kata Libertas

"Jadi gini, intinya adalah kalian harus dibagi menjadi beberapa tim. Humility dengan Pride a.k.a HumPride, Kindness dengan Envy a.k.a Kindvy, Patience dengan Wrath a.k.a Paywra, Diligence dengan Sloth a.k.a Dilisloth, Charity dengan Greed a.k.a Charigreed, Temperance dengan Gluttony a.k.a Temglut, dan yang terakhir Chastity dan Lust a.k.a Chastlust" kata Libertas panjang kali lebar kali tinggi.

"Untuk apa ?" tanya Charity

"Sophia mengatakan kalau lebih baik kalian dipasangkan dengan rival kalian karena . . . Karena apa ya ? Aku lupa" kata Libertas

"Omongan pacar sendiri saja lupa, pacar macam apa kau ? Apa cinta kalian berdua sebesar sebutir beras saja ? Hah ?" ledek Envy

"Eh ! Enak aja ! Cinta di antara kami itu kuat banget ! Tau gak ? Apa perlu kuceritakan cerita cinta tentang kami berdua ?" kata Libertas

"Gak" kata para dosa besar selain Lust

"Eh, mau dong ! Kamu dengan Sophia ada lakuin ***** terus **** gak ?" tanya Lust yang mulai memikirkan hal tidak senonoh

Chastity langsung menjitak jidat Lust, "Dasar mesum"

"Ehehehehe, jitak lagi dong, Chastity~" kata Lust

"Cih" kata Chastity yang memalingkan pandangannya dari Lust

"Apa itu ?" tanya Kindness saat dia melihat Libertas mengeluarkan sepucuk surat dengan stiker berbentuk hati sebagai segel surat tersebut.

"Ini," kata Libertas sambil menyodorkan surat tersebut kepada Kindness, "Surat ini adalah sebuah diari yang kutulis pada hari terakhir aku bertemu dengan Sophia. Kuharap ini dapat membantu. Dan karena urusan kalian sudah selesai di sini, aku mohon diri dulu, kalian silahkan keluar dari sini"

Para dosa besar dan kebajikan besar keluar dari rumah Libertas dan mereka semua masuk ke dalam mobil. Sebelum Patience masuk ke dalam mobil, Wrath menarik lengan Patience agar Patience tidak masuk ke dalam mobil dan berkata, "Kalian pulang dulu, ada yang harus kami bicarakan"

"Cie~~~yang mau keluar dari status jomblo~~~" kata Gluttony

"Bisa diam gak !? Apa perlu aku bakar mobil ini ? Atau kucincang tubuh kalian dan kujadikan makanan kecoak ?" tanya Wrath yang tampaknya tidak main-main dengan perkataannya.

Semua roh terdiam dan segera meninggalkan Patience dan Wrath sendirian.

"Ada apa, Wrath ? Apakah ada sesuatu yang penting ?"tanya Patience

"Kiana nembak aku" kata Wrath tanpa basa-basi

Secret Between Us Where stories live. Discover now