Chapter 47 : Seorang Wibu Belajar Tentang Cinta

192 17 12
                                    


      
        Hanabi memutuskan untuk mengunjungi markas Organisation of Spirit Protection untuk meminta bantuan dari seorang kenalannya, Helm Cumi. Helm Cumi sangat terkenal karena pengetahuannya yang sangat mendalam tentang romance.

Sekarang Hanabi sedang duduk di lantai dengan Helm Cumi untuk membahas perihal cinta.

"Kak, cinta itu apa sih ?" tanya Hanabi sambil memegang mikrofon di depan wajah Helm Cumi dan mengambil kamera untuk merekam dengan tangan lainnya

"Cinta itu . . . adalah ketika hati kita berdebar-debar melihat 'dia'  . . .  ketika kita tersenyum saat melihat 'dia' tersenyum . . . ketika kita rela mengorbankan apapun demi sehari bersama 'dia'" kata Helm Cumi. (Author-san juga gak tahu apa itu cinta jadi Author-san pake penjelasan yang sering Author-san dengar di karya fiksi aja, maaf kalo salah)

"Bagus, lebih dramatis lagi" kata Hanabi layaknya seorang kameramen sejati.

"Woi ! Gue mau ngajarin kamu supaya kamu bisa ngerayu Anthro ! Bukan mau shooting buat video !" teriak Helm Cumi sambil mencubit pipi Hanabi.

"Aduh ! Maaf, kak ! Maaf !" kata Hanabi sambil mengeluarkan air mata buaya darat.

Helm Cumi hanya bisa menggeleng pelan dan tersenyum, lalu meletakkan tangan kanannya ke kepala Hanabi untuk mengelus rambutnya, "Adek aku gak pernah besar, ya"

"Gak pernah besar ? Gue udah dewasa, kak. Gimana sih ?" kata Hanabi.

"Iya, iya. Ini, buku karya ahli romance profesional yang akan mengajarimu perihal cinta" kata Helm Cumi sambil menyodorkan sebuah buku tebal bersampul pink kepada Hanabi.

"Makasih, kakak >~< " kata Hanabi sambil memeluk Helm Cumi.

"Sama-sama, adik~" kata Helm Cumi sambil membalas pelukan Hanabi.

Hanabi kemudian melepaskan dirinya dari pelukan Helm Cumi dan membuka buku yang diberikan Helm Cumi, kemudian mencermati apa yang tertulis di buku tersebut. Setelah 15 menit berlalu, Hanabi menutup buku tersebut dengan satu hentakan keras, lalu berkata, "Aku sudah mengerti, wahai kakakku"

Helm Cumi menatap Hanabi dengan serius, lalu meletakkan tangannya di bahu Hanabi, "Selamat berjuang, adikku"

"Baiklah" kata Hanabi sambil mengangguk serius.

Hanabi pamit kepada Helm Cumi, lalu berjalan keluar dari markas Organisation of Spirit Protection. Dan ketika dia baru saja keluar dari markas, matanya tiba-tiba menangkap sesosok Anthro yang sedang berjalan dengan kerennya.

'Pasti lagi ngerjain misi. Gue hancurin ah rencananya, supaya gak ada roh yang mati' batin Hanabi sebelum berjalan mengikuti Anthro.

"Mas Anthro~ Mau ke mana ?" tanya Hanabi sambil memeluk Anthro dari belakang.

Anthro berputar ke 180° untuk menghadap Hanabi, lalu bertanya, "Ngapain meluk-meluk gitu ? Jijik aku"

"Mau ke mana ?" tanya Hanabi.

"Ke Kafe Fandom" jawab Anthro, membuat mata Hanabi bersinar dengan kegembiraan.

'Wah, sekali tepuk dua nyamuk ini' batin Hanabi.

Hanabi mengikuti Anthro sampai ke depan sebuah kafe besar dengan papan bertuliskan Kafe Fandom. Lalu ikut masuk ke dalam kafe tersebut ketika Anthro masuk.

"Ngapain lo ikut masuk ?" tanya Anthro, terganggu dengan keberadaan Hanabi.

"KYAAA !! KAFE FANDOM !! KAFE FANDOM !!!" teriak Hanabi sambil mengguncang-guncang bahu Anthro.

"Ganggu banget, sih" kata Anthro sambil menepiskan tangan Hanabi darinya.

"Selamat datang di Kafe Fandom. Silahkan duduk di mana saja. Di lantai juga boleh." kata seorang gadis berambut biru muda.

Hanabi langsung mengenali sosok gadis tersebut.

"Kamu Kula Diamond ?" tanya Hanabi, ingin memastikan kalau dia benar walaupun sudah jelas bahwa dia benar.

"Iya, aku Kula. Silahkan duduk dulu. K' ! Paman Maxima ! Ada pelanggan nih !" teriak Kula.

Seorang pria paruh baya dan seorang pria tampan berambut putih berjalan menghampiri Hanabi dan Anthro.

"Tuan Putri, kamu gak bisa berhenti berteriak ya ?! Berisik !" teriak pria tampan berambut putih tersebut.

"Sabar dong, K' ! Jangan marah-marah gitu dong" kata Kula kepada pria berambut putih yang diyakini bernama K'

Hanabi tersenyum melihat Kula dan K' yang sangat serasi, lalu mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan bersiap untuk memotret mereka.

"Kula ! K' ! Pose dong !" kata Hanabi sambil memotret Kula dan K' dari segala arah.

'Malu-maluin aja bocah ini' batin Anthro.

"Gue mau ngomong sama kamu. Iya, pake gue-kamu karena aku-kamu sama gue-lo dah terlalu mainstream" kata Hanabi sambil duduk di kursi terdekat.

Catatan dari Author-san :

Adakah yang merupakan kolektor fanfic Desime di sini  ?

Kalau ada, saya mau mempromosikan fanfic sobat saya, @FredsonDragneel yang berjudul 'Protect Our World !'

Btw, Kula, K', sama Maxima di sini merupakan karakter dari game 'King of Fighter 2002', ada yang main game ini ?

Nah, di sini K' manggil Kula 'Tuan Putri'. Di cerita game-nya (kadang di game ada cerita mengenai karakternya gitu) si K' (kalo gak salah) manggil si Kula dengan sebutan 'Princess' tapi karena ini fanfic Indonesia, rasanya sebutan 'Princess' agak gimana gitu . . . , jadi saya terjemahkan aja ke Indonesia.

Bagi pecinta game yang seperti Tekken dan Street Fighter, game ini boleh dicoba, lumayan lah, game fighting yang bisa dimainkan di HP (kok jadi promosi ya ?)

Secret Between Us Where stories live. Discover now