Chapter 34 : Cemburu dan Fandom, Dua Hal yang Berbeda

283 20 34
                                    

       

              "Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru ! Anthro, silahkan perkenalkan dirimu" kata Diligence dengan Anthro di sampingnya yang tampaknya acuh tak acuh.

"Mas, perkenalkan dirimu" kata Diligence kepada Anthro.

Anthro mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, melihat rangkaian murid-murid yang tampaknya menyadari ketampanan Anthro. Bahkan Sloth yang biasanya tidur di kelas terlihat sedang memandangi wajah tampan Anthro. Hal tersebut cukup untuk membuat Diligence cemburu.

"Gak jadi, deh. Silahkan duduk di kursi kosong" kata Diligence, tidak ingin Sloth menatap Anthro lebih lama lagi.

Anthro berjalan ke arah Sloth, kemudian duduk di kursi kosong di sebelah Sloth yang jelas membuat Diligence semakin cemburu.

"Kenapa kamu duduk di sana ?! Oho, kamu mau modus, ya ? Aku tahu kalau Acedia memang cantik, tapi gak harus kan kamu duduk di sebelahnya ?!" teriak Diligence.

"Kamu buta ya ? Kursi kosong kan memang cuma satu ! Memang ya kata orang, cinta itu bisa bikin kamu buta" kata Anthro membuat Diligence menghembuskan nafas karna lega.

Kira-kira beginilah denah tempat duduk di kelas yang diajari Diligence :

Gluttony -- Sloth -- (kursi kosong yang sekarang ditempati Anthro)

Meka -- Kuu -- Siti

Arif -- Yani -- Akika

Catatan : Tempat duduk Sloth memang sengaja ditempatkan di barisan paling depan oleh Diligence karena alasan pribadi.

Gluttony tersenyum melihat Diligence yang cemburu, kemudian mendekatkan diri kepada Sloth untuk berbisik, "Pacar kakak cemburuan banget ya orangnya"

Tentu saja bisikan Gluttony tidak ditanggapi oleh Sloth yang sedari tadi sibuk memandangi Anthro membuat Gluttony menatap Sloth heran.

"Ada apa, kak ?" tanya Gluttony, tetapi Sloth hanya menggelengkan kepalanya kemudian melanjutkan aktivitas tidur paginya.

Gluttony menatap Sloth dengan tatapan curiga. 'Pasti ada sesuatu'  batin Gluttony. Apapun itu yang disembunyikan oleh Sloth, Gluttony harus mencari tahu.

Gluttony mengeluarkan sebuah kacamata hitam dari tasnya, kemudian memakainya lalu melipat kedua lengannya dan berkata dengan keren sambil melihat ke atas, "Waktunya bagi G, sang detektif terhebat di dunia untuk mencari tahu !"

---------------------------------

     
            Karena bolos dari sekolah, hari ini Hanabi merasa sangat senang. Sekarang Hanabi sedang menonton serial India yang berjudul Lonceng Cinta sambil menikmati sepiring nasi dengan kare agar lebih menghayati suasana.

"Abhi dan Pragya, mengapa ada banyak sekali rintangan dalam kisah cinta kalian ?" tanya Hanabi dengan nada dramatis.

"Betul itu. Terkadang mama suka merasa kesal melihat Aliya dan Tanu menghancurkan hubungan Abhigya" kata mama yang tahu-tahu sudah ada di samping Hanabi.

"Mama nonton Lonceng Cinta juga ?" tanya Hanabi.

"Benar sekali, Hanabi ! Ohoho, mama tidak tahu kalau kita berada di fandom yang sama" kata mama, senang karena menemukan seseorang yang berada di fandom yang sama dengannya.

"Fufufu, saya juga tidak menyangka, sis. Selain Lonceng Cinta, fandom mama apa ?" tanya Hanabi.

"Orang Ketiga" jawab mama, membuat seekor kucing hitam tiba-tiba melayang ke pangkuan mama.

"Inu ? Apa yang kamu lakukan di sini ?" tanya Hanabi.

"Ha ha ha, pendengaran saya akan menajam ribuan kali lipat ketika mendengar seseorang berbicara tentang fandom saya" kata Inu yang merupakan seorang Indobu sejati.

"Wah, senangnya ! Fandom kita sama ! Saya juga suka sinetron orang ketiga !" Hanabi memberikan dua kantong keripik timun 'cap semut' kepada mama dan Inu kemudian mereka bertiga mulai berbicara panjang lebar tinggi tentang fandom mereka. Inilah jadinya jika orang-orang yang berada di fandom yang sama bertemu : Pembicaraan yang panjang lebar tinggi.

Secret Between Us Where stories live. Discover now