Chapter 12 : Temperance, Gluttony, dan Envy Wibu ?!

454 37 44
                                    


Krik krik . . .

       Hanya suara jangkrik saja yang terdengar di ruangan itu. Para roh lainnya tidak bersuara dan rasanya akan sangat canggung bila ada yang berbicara, sampai seseorang yang memiliki keberanian yang sangat hebat memilih untuk memulai pembicaraan.

"Anu . . ." kata Gluttony dan Temperance bersamaan.

Lalu ruangan tersebut kembali hening sampai . . .

Mayowazu . . . Nakihajimeta kirisame tachi ~

Terdengar suara nyanyian seorang pria dari arah Temperance yang sedang bermain ponsel. Dan sepertinya Gluttony mengenal suara dan lagu tersebut.

"Eh, jeng, gak nyangka eke kalau kamu sebenarnya adalah seorang wibu" kata Gluttony dengan nada yang agak menjijikkan.

Muka Temperance seketika memerah, "B-bagaimana k-kamu bisa tahu !? Dan lagi, ada apa dengan gaya bicara kamu yang sangat menjijikkan itu !?"

"Aku tahu kalau kamu adalah seorang wibu karena kita kan sehati (´ ε ' )♡" kata Gluttony.

"Dia tahu karena itu kan lagu theme song dari Shu Sakamaki yang berjudul 'Farewell Song'" kata Envy

' Rasain lu, Glut ! Gue merusak momen gombal kamu ! Pokoknya gak boleh ada yang pacaran sebelum aku pacaran dengan Kindness !' kata hati Envy.

"Ih ! Kak Envy hancurin momen gombalku deh. Apa yang kak Envy lakukan ke aku itu JAHAT !" kata Gluttony.

"Maaf, Glut" kata Envy yang sedang memasang muka menyesal padahal hatinya sedang tertawa ria.

"Oh iya, Envy juga wibu kan ?" tanya Kindness.

"Eh, iya. Ka-"

Perkataan Envy terpotong oleh Temperance yang langsung mendekati Envy dengan mata berbinar-binar, "Kamu wibu ?! Suka anime apa ? Terus, bagaimana perasaanmu terhadap kak Kindness ? Suka dengar lagu vocaloid gak ?"

"Um . . . Iya, aku wibu. Aku suka anime Nanatsu no Taizai. Aku sebenarnya mencintai Kindness. Aku suka dengar lagu vocaloid, terutama 7 Deadly Sins Series" kata Envy yang menjawab pertanyaan dari Temperance satu-satu tanpa menyadari adanya ranjau dibalik pertanyaan-pertanyaan tersebut.

"Kok cuma kak Envy yang ditanyain sih ? Aku juga wibu, JUGA WIBU. I am a wibu. Boku wa wibu desu !" kata Gluttony.

"Oke, oke. Waifu-mu siapa ?" tanya Temperance.

"Waifu-ku itu . . ." kata Gluttony

"Pemirsa-pemirsa sekalian, akhirnya kita akan tahu siapa waifu dari adik daku yang tercinta. Jadi, siapakah waifu dikau ?" tanya Greed.

"Lebay kamu" kata Charity.

'Yes ! Akhirnya aku tahu tipe wanita kesukaan Gluttony.' pikir Temperance dengan senyuman lebar di  wajahnya.

"Waifu-ku adalah . . . Siapa lagi kalau bukan Temperance  terrcinta !" kata Gluttony dengan bangga.

"Mantap bang, mantap" kata Greed.

"Apa sih ? Basi banget. Itu gombalan zaman kapan coba ?" kata Envy.

"Zaman now" kata Gluttony yang menjawab perkataan Envy.

Sementara itu, muka Temperance memerah, "O-ogah gue sama lo !"

"Kalau ini anime, Temperance bakal jadi karakter tsundere dan Gluttony bakal jadi peran utama pria yang romantis kemudian dimulailah kisah cinta antara Temglut a.k.a Temperance dan Gluttony yang diberi nama . . .

Ku Benci Dia Tapi Ku Suka Dia" kata Envy.

Tiba-tiba Pride memukul meja membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke arah Pride.

"Kalian ribut banget sih ?! Gak tau ya kalau aku sedang memikirkan rencana untuk kita ?! Wrath !" kata Pride.

Seolah-olah mengerti apa yang Pride ingin dia lakukan, Wrath segera menyiapkan apinya dan berkata dengan nada yang sangat mengerikan, "DIAMLAH, ATAU KALIAN (kecuali Patience/ kata hati Wrath/) AKAN KUBAKAR DENGAN API LALU KUBERI MAKAN CANES DENGAN DAGING KALIAN YANG SUDAH KUCINCANG TERLEBIH DAHULU !"

Semua orang kecuali Pride berkeringat dingin mendengar ancaman Wrath dan memutuskan untuk diam.

"Ngomong-ngomong Canes itu apa sih ?" tanya Patience.

Tidak ada jawaban.

Semua roh terkejut melihat Wrath yang mengacangin Patience hingga timbul bisikan-bisikan makhluk halus.

"Wrath tidak menjawab pertanyaan dari Patience ? Apakah dunia ini akan berakhir ?"

"Kok bisa ya Wrath seperti itu ?"

"Apa gerangan yang terjadi di antara mereka berdua ?"

"Sebenarnya Wrath begitu karena masih ngambek soal kejadian waktu 'itu' . Kalau gak tahu atau lupa, coba cek chapter yang berjudul 'Kesabaran yang Gak Peka' " (bisikan Author)

" Ooo. . . Gitu ya ?"

"Ternyata abang Wrath bisa ngambek juga"

Wrath yang mendengar bisikan gaib tersebut langsung membanting meja dan mengucapkan sebuah mantra, "Atas tuanmu Pride sebagai saksimu, saya ingin memanggilmu wahai Canes, sang Anjing milik Pride. Canes, keluarlah !"

Tiba-tiba muncullah seekor anjing besar berwarna biru di hadapan mereka.

Dialah Canes, Sang anjing biru !

Katakan Canes !

(Author : Canes !)

Lebih keras lagi !

(Author : Canes !!)

Lebih keras lagi !

(Author : CANES !!!!)

Lebih keras lagi !

(Author : CAAANNNEEESSS !!!!!!!!!!!!! *sampai kaca jendela tetangga sebelah pecah*)

Lebih keras lagi !

(Author : Sudah dong, narator. Capek nih !)

(Narator : Maaf, thor)

Sudahlah, hiraukan pembicaraan gak jelas tadi. Balik ke cerita . . .

Jadi, Canes, sang anjing biru telah datang !








Secret Between Us Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon