GIORA

Prolog

Disarankan menonton trailernya sebelum membaca⚠️

Follow, vote dan komen jangan lupa!

Happy reading!

***

Dua orang remaja berjenis kelamin berbeda itu tertidur saling membelakangi. Keduanya sama-sama tertidur tanpa sehelai benang pun, hanya selimut tebal yang menutupi tubuh keduanya.

Gadis dengan rambut sebahu itu terisak. Seluruh badannya terasa ngilu dan sakit. Rasanya, untuk berjalan saja dirinya sudah tak sanggup.

Tangisnya semakin menjadi ketika mengingat kejadian beberapa menit lalu, kejadia ketika orang yang dicintainya tega melakukan hal bejat padanya tanpa rasa kasihan. Dengan hati-hati, gadis itu berangsur turun dari kasur, membenahi satu persatu pakaian miliknya yang berceceran di lantai. Ia kembali menangis ketika melihat kebaya hitam miliknya sudah robek tak terbentuk.

Gadis itu memegangi kepalanya frustrasi, tidak ada pilihan lain selain memakai jas hitam milik lelaki brengsek yang saat ini dengan tidak tahu malunya tertidur nyeyak di kasur.

Selesai berpakaian, ia keluar hotel dengan tertatih-tatih. Waktu menunjukan pukul 02.00 pagi, membuatnya lega karena hanya ada beberapa orang saja yang berlalu lalang di lobby.

Gadis dengan rambut sebahu itu terduduk di pinggir trotoar, tidak sanggup melanjutkan jalannya. Dia kembali terisak, dadanya naik turun ketika ingatannya melayang pada kejadian di mana kehormatan yang selama ini dijaganya direnggut secara paksa oleh lelaki yang ia cintai. Ucapan Mamanya yang mengatakan ‘wanita harus bisa jaga diri’ seketika terngiang, membuat tangisnya semakin menjadi.

Dia bingung harus melakukan apa, dia hanya gadis berusia 15 tahun yang baru saja merayakan acara perpisahan SMP-Nya. Bagaimana reaksi Mamanya nanti? Apa kata orang-orang di sekitarnya nanti?

“Mama ... hiks, maa-fin Ra-ra, Ma...,” lirihnya.

Gadis bernama Saura itu terus menunduk, sampai ada suara yang tiba-tiba saja menghentaknya, membuat ia mendongak dengan jantung berdegup kencang.

“K-kalian si-apa?” katanya takut-takut. Melihat segerombolan pria berbadan besar dengan celana robek-robek dan kalung besar yang menghiasi lehernya.

“Wah, sempat-sempatnya gadis ini tanya siapa kita,” kata cowok dengan kepala botak klimis itu.

“Ja-jangan mendekat!” Saura melirik kanan kirinya, berniat meminta bantuan. Namun nihil, ia baru menyadari kalau di tempat ini hanya ada dirinya dan tiga pria berbadan besar itu.

“Jangan takut cantik, kita gak gigit kok, paling cuma raba-raba dikit,” ucap pria dengan tubuh gempal, membuat Saura kembali terisak dan mencoba menjauh.

“Tolong! To-tolong! Hiks, tolongin Rara! Tol—mbhh.” Teriakan Saura terhenti ketika mulutnya dibekap dan tangannya diikat dengan tiba-tiba.

Napasnya sesak dan matanya kabur sampai beberapa detik setelahnya Saura tak sadarkan diri. Tanpa tahu, akan sehancur apa dirinya ketika sadar nanti.

Tbc

Gimana nih sama prolognyaaa??

Makin penasaran gak??? Siap, untuk lanjut ke part selanjutnya???

Sebelum itu, mari kita say hai sama Gio dan Saura dulu yuk!😗😗

Say hai doang sama Saura!

Auristella Sauralova Shaenetta
- Polos
- Suka tantangan
- Sering marah tiba-tiba
- Punya trauma

Say hai sama Gio gays!!

Ardyan Gio Syakuillen
- Mulutnya pedas
- Sok cool
- Takut sama hal-hal berbau mistis
- Penggemar rahasia Saura
- Takut ketinggian
- Otaknya rada-rada gesrek

Oke skip! Sisanya nyusul, jangan lupa vote ya untuk lanjut ke part selanjutnya!

Follow IG @Salwauralyra04 untuk info lebih lanjut seputar cerita GIORA!

Ah, sekalian numpang promosi ceritaku yang lain yaa wkwkwk, yakin deh gak nyesel! Semoga suka💞

Salam manis,
Wawa💚