022 - Namanya GIORA?

2K 213 79
                                    

Sebelum baca, cek mulmed dulu ya gaes! Biar baper-baper terlebih dahulu, hehehe.

Jangan lupa vote and comment!
-
-
-
-

Happy reading!!

Lo tau gak? Dari sikap lo ini gue bisa simpulkan

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Lo tau gak? Dari sikap lo ini gue bisa simpulkan. Kalau cowok itu makhluk yang nggak peka, sedangkan cewek makhluk yang penuh teka-teki.

-Ardyan Gio Syakuillen-

“Saura nggak OSIS lagi?” tanya Kafka ketika baru menyadari tak ada Saura di antara mereka. Karena saat ini anggota OSIS sedang kumpul membicarakan tentang kemah yang diadakan besok malam.

“Sakit katanya,” sahut Ara yang sedang sibuk melihat persiapan data-data kemah, biasanya Saura yang mengecek semua persiapannya, tapi karena Saura tidak ada maka diganti oleh Ara sebagai wakil ketua OSIS, tidak mungkin Bella-adik kelasnya-karena anak itu sudah memiliki tugas lain.

“Saura sakit apa lagi?” Tania bertanya.

“Biasa, rematik di kakinya kambuh.”

“Bah, sakit neneknya kambuh lagi,” ejek Kafka, mungkin kalau ada Saura kepalanya sudah menjadi samsak pukulan gadis itu.

Virgo yang sedari tadi diam, mendekat ke arah Ara yang sedang teliti melihat proposal acara, dimulai dari kegiatan, peserta yang ikut sampai jadwal yang sudah ditentukan. “Saura ikut kemah gak?” tanya cowok itu pada Ara, sedangkan yang ditanya malah mengangkat kedua bahunya acuh.

“Pasti ikut sih,” sahut Vino.

Virgo menganggukkan kepalanya. “Jadi jumlah yang ikut setiap angkatan berapa orang?”

“Masing-masing perwakilan kelas 2 orang, total dari dua angkatan ada 40 orang, setiap angkatan ada 20, sisanya anak pramuka, OSIS dan PMR,” jelas Ara detail.

Pandangan Virgo beralih pada Tania. “Jumlah pemasukan dan pengeluaran udah beres? Nggak ada yang perlu dibeli lagi?”

“Beres!”

“Ya udah kalau gitu pada pulang aja, siapin tenaga untuk besok.”

“Kok tumben?” Kafka menautkan alisnya. “Biasanya juga sampe tengah malem kok di ruang OSIS. Santai-santai dulu lah.”

“Gak bisa gue ada urusan.”

"Ya udah lo aja sana yang pergi duluan, biar RO gue yang kunci,” ucap Vino yang diangguki oleh Kafka.

Virgo tak ambil pusing, dengan segera ia itu mengambil tasnya yang berada di sofa ruang OSIS, lalu menyerahkan kuncinya pada Vino sebelum akhirnya melangkah meninggalkan semuanya setelah pamit undur diri.

Ara yang melihat Virgo pergi meninggalkan ruangan, buru-buru berlari mengejar langkah nya.

“Go tunggu.” Langkah cowok itu berhenti lalu menoleh menatap Ara bingung.

GIORAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن