08 - Mulut Samyang

3.1K 336 40
                                    

Vote sebelum membaca, untuk yang belum tau caranya vote. Kalian bisa pencet tanda bintang di ujung kiri bawah ya🙂

Follow dan comment juga jangan lupa👀

Disarankan mendengarkan lagu di mulmed sebelum membaca, supaya bersemangat

Happy reading!

Setidaknya, bertemu denganmu membuatku lupa tentang rumitnya hidupku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setidaknya, bertemu denganmu membuatku lupa tentang rumitnya hidupku

•••

"Gio bawa jaket nggak?" kata Saura ketika mereka telah sampai di parkiran sekolah.

"Terus kalo ada mau apa? Buat tutupin rok lo yang penuh darah itu? Najis bego!"

Saura memanyunkan bibirnya kesal. "Gio frontal banget sih ngomongnya! Dikira Rara nggak malu apa diomongin gitu sama cowok!"

Gio tertawa sinis. "Lo punya malu? Serius?"

"Udahlah, buruan mana motor Gio? Kasian si Emeng udah sekarat. Lagian Rara juga bisa nangis kalau lama-lama ada di deket Gio."

"Lebay lo! Gue bawa mobil," ucap Gio sembari berjalan ke arah mobilnya, diikuti Daura dari belakang dengan tangan yang memegang tas yang sengaja ia turunkan sampai ke bawah roknya.

"Nanti mobil Gio kotor, gapapa?" tanya Saura ketika mereka sudah sampai di depan mobil honda city milik Gio.

Cowok itu berdecak kemudian memberikan si Emeng pada Saura lali mengeluarkan sebuah jaket dari dalam tasnya. "Pake, abis itu buruan masuk!" Cowok berputar arah untuk menaiki kemudi mobilnya.

"Gioo...," ucap Saura ketika ia sudah duduk nyaman di dalam mobil.

Gio menyalakan mesin mobilnya lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Ini halangan hari pertama Rara, dan rumah Rara jauhh bangettt ... nanti kalo kelamaan bisa-bisa umm ... darahnya se-semakin b-banyak," ucap Saura terbata. Gadis itu sedang berusaha mati-matian menghilangkan rasa malunya untuk sementara waktu.

Gio menjalankan mobilnya membelah kota Jakarta yang selalu ramai setiap harinya, mengabaikan Saura yang sedari tadi memanyunkan bibirnya kesal.

"Emeng, Rara dikacangin sama Gio, Emeng jangan kacangin Rara ya? Emeng pokoknya harus sembuh dan jadi kucing Rara!" curhat gadis itu. Selama perjalanan tidak ada sedkit pun percakapan di antara keduanya, yang terdengar hanya suara Saura yang berceloteh panjang lebar kepada seekor kucing berwarna putih keabu-abuan itu.

***

"Loh, Gio, ini di mana? Ini bukan rumah Rara." Saura celingak-celinguk memperhatikan sekelilingnya.

"Turun, ini rumah gue," sahut Gio sembari membuka pintu mobilnya.

Saura menggangguk cepat, lalu ikut turun dari mobil dan mengikuti Gio dengan keadaan tubuhnya yang memeluk si Emeng.

GIORAWhere stories live. Discover now