021 - Penolakan

2.3K 226 59
                                    

Warning!
Part ini banyak bahasa kasar🙂 belum aku baca ulang juga, kalo ada typo kasih tau ya❤️

Betewe kalau bisa, baca part ini sambil dengerin ost. Kau Lagi (Celine & Nadya) ya gess☺️. Geser mulmed aja yaa.

Vote dulu jangan lupa😊

Happy reading!

[Gemes gak sih covernya??? Hihihi, Rara sama Gio jadi kek betboi-betgerl dingin githuu]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Gemes gak sih covernya??? Hihihi, Rara sama Gio jadi kek betboi-betgerl dingin githuu]

Perlakuanmu membuatku bimbang, dan sifatmu membuatku gamang

•••

“Ciuman yang tadi, bukan pertama kalinya buat lo kan? Bahkan lo pernah ngelakuin yang lebih ... sama Dion?”

“Gio, Rara mau pulang!”

Gio tersenyum smirk. “Oke, ayo pulang, tinggalin aja makanannya.” Gio bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendahului Saura yang diam-diam sedang menahan air matanya.

Selama perjalanan diam-diam Saura terisak kecil, sungguh hatinya bertalu mendengar kata-kata Gio yang menurutnya keterlaluan. Saura sedang mencoba melupakan masa lalu, tapi kenapa cowok yang sekarang sedang mengendarai motor ini malah mengungkitnya?

••

“Makasih untuk hari ini, Rara seneng banget.” Saura turun dari motor sport milik Gio dan beranjak ke samping cowok itu.

Cup

Satu kecupan mendarat di pipi kiri Gio. “Buat tebus rasa bahagia Rara ke Gio. Hati-hati di jalan, Rara masuk dulu,” kata Saura lirih sekali, karena sebenarnya gadis itu sedang mati-matian menahan genangan air yang menumpuk di matanya, sebelum akhirnya melangkahkan kakinya meninggalkan Gio yang sama sekali tidak meresponsnya.

“Ra, tunggu.”

Saura tersenyum getir ketika laki-laki memanggilnya, karena setidaknya Gio masih mau mengajaknya bicara, tidak mendiamkannya seperti beberapa menit lalu. Tanpa pikir panjang ia menoleh ke belakang lalu berjalan menghampiri Gio yang masih duduk di motornya.

“Kena-—”

“Lo mau jadi cewek gue?” kalimat sarkas itu diucapkan dengan cepat, memotong ucapan Saura yang belum selesai.

Gadis itu diam dengan kepala menunduk, pikirannya bercabang, hatinya juga sesak tak keruan, kenapa harus kalimat itu lagi yang didengarnya?!

Ragu-ragu Saura menatap Gio, ada perasaan bersalah ketika melihat manik cowok itu yang penuh ketulusan. “Gio, Rara-—”

“Oke, gue tau jawaban lo. Gue pulang, salam buat keluarga lo. Sampaikan maaf gue karena bawa anak perempuannya pulang malam tanpa izin.” Wajah datar dan senyum kecut di akhir kalimatnya membuat dada Saura serasa ditikam pisau yang sangat tajam. Rasanya nyeri sekali.

GIORAWhere stories live. Discover now