015 - Antara Gio dan Virgo

2.5K 273 46
                                    

Vote sebelum membaca🌚

Comment banyak-banyak ya di part ini😬🙏🏻

Siap-siap ketemu Virgoo😗😗

Happy reading!

Hari sialku saat ini, adalah hari menyenangkanku di masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sialku saat ini, adalah hari menyenangkanku di masa depan

•••

“Ra, lo udah belajar belum?”

Saura yang baru saja datang langsung mengerutkan keningnya. “Belajar? Rara semalam gak belajar, tumben banget Dara tanya pertanyaan gitu?”

“Hari ini ulangan harian matematika peminatan oon!! Serius lo gak belajar?!” kata Dara ngegas.

“Ulhar? Kok gak ada yang kasih tau Raraa!!” kata Saura heboh sendiri.

Dara menghela napasnya kesal, lalu menatap Saura malas. “Makanya buka grup. Percuma deh lo punya hape tapi jarang buka chat!” katanya sarkas.

“Rara tuh semalam ketidurann, kepala Rara pening banget karena kena bola basket kemarin.” Gadis itu memanyunkan bibirnya, lalu segera duduk di samping Dara dengan lemas. “Rara pasrah aja deh, lagi gak mood belajar tau Daraa.”

“Gak bisa Ra, lo harus belajar. Lo itu sumber jawaban gue, Ra!”

“Gak mau, Dara aja yang belajar nanti Rara liat Dara. Rara tuh benci itung-itungan. Rara tuh jagonya di Bahasa Indonesia dan Seni Budaya.”

“Kalo gak suka itung-itungan ngapain lo masuk IPA? Hah?!”

“Karena awalnya Rara pengen jadi dokter bedah jantung, walaupun Fisika Rara remed terus yang penting Rara masuk IPA. Tapi sekarang Rara berubah haluan, Rara pengen masuk sastra Bahasa Indonesia aja,” katanya membuat Dara memutar bola mata.

“Terus sekarang lo mau ngapain?”

Saura mengetuk pipinya seraya berpikir. “Coba dong pinjem buku tulis matpem Dara, soalnya Rara jarang nyatet.” Dengan cepat Dara menyerahkan buku tulisnya pada Saura, berharap gadis itu akan paham dan bisa berbagi jawaban dengannya nanti.

“Paham, Ra?” tanya Dara penuh harap.

Saura menggeleng. “Nggak.”

“Kok tumben?!” kata Dara tak percaya. ‘Terus, lo ngapain ngamatin buku gue kalo gak paham?"

“Rara cuma mandangin buku Dara doang kok.”

Dara mendengus. “Bolot!”

Bel masuk berbunyi bertepatan dengan guru matematika peminatan yang masuk menenteng map berisi soal-soal ulangan.

GIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang