8. Lebih Dari Cukup

1.6K 183 19
                                    

Suzy dan jiyeon berdiri di depan kampus melihat dengan saksama air mata langit yang bahkan belum mau berhenti. mereka menghembuskan nafas mereka dalam waktu yang sama lalu saling menatap dan tertawa menyadari tingkah mereka. suzy dan jiyeon tak sadar bahwa persahabatan mereka sudah selama itu.

 "suzy...mengapa kau tak menyukai kim jong in ?"jiyeon basa-basi

"dia bukan tipe pria yang akan menghabiskan waktu hanya untuk mencintaiku. Karena aku hanya ingin bersama dengan pria yang bisa ku percaya, bahwa aku satu-satunya dan terakhir untuknya"

Jiyeon terdiam, bae suzy memang tipe wanita yang kadang terlihat seperti seorang pemimpi di siang hari. Seperti tak menyadari bagaimana cara kerja dalam sebuah hubungan. Mana ada manusia yang hanya akan mencintai satu orang sepanjang hidupnya? semuanya hanya bulshit belaka.

"tak ada pria seperti itu bae suzy"suzy tersenyum mendengar ucapan jiyeon sambil menatap langit dan air hujan yang kian menetes.

"kau hanya belum menemukannya park jiyeon"

jiyeon menghembuskan nafas beratnya. Jika ada yang bisa menunjukan padanya di mana pria seperti itu, jiyeon berjanji akan memberikan apapun yang mereka mau.

"dari sekian banyak orang yang aku kenal...setidaknya aku berharap kau akan menikah dengan pria seperti kim jong in dan segera mengakhiri mimpi burukmu tentang hutang, tentang Seo woo dan kau hanya perlu menikmati hidupmu"

"aku tak memerlukan pria sepertinya"balas suzy dengan nada lembut hanya terkesan tegas.

"mengapa?"

"karena aku takut ia akan mengkhianatiku sama seperti lee dong gun"

"ka..kau...bagaimana kau tahu??"jiyeon yakin ia belum menceritakan apapun pada sahabatnya.

"karena aku tak bertanya, bukan berarti aku tak tahu... aku hanya berpura-pura dan terus menunggu hingga kau yang akan menceritakannya sendiri"

mata jiyeon langsung berkaca-kaca, suzy tersenyum lembut dan memegang bahu sahabatnya

"kau sudah melakukan yang terbaik park jiyeon... aku bangga padamu"

'kau...dasar menyebalkan"desis jiyeon.

"aku tahu"balas suzy dengan tawa miliknya. tak lama chanyeol bergabung bersama mereka

"hei penghuni tertua di kampus"

"Prof..."pekik mereka keras, chanyeol hanya tertawa sebagai balasannya.

"kalian mau pulang?? Mengapa tak bersamaku saja? sudah lama aku tak kumpul dengan penghuni terakhir di kampus ini... kalian pasti begitu merindukanku sampai masih betah"tawar chanyeol sambil meledek.

"baiklak kita akan ikut de..."

"sepertinya aku tak bisa"potong suzy dengan menatap lurus pria tampan dengan tinggi semampai yang berdiri tak jauh dari mereka dengan membawa payung berwarna kuning, pria yang tengah melambaikan tangan itu ke arah mereka itu berjalan dan mendekat pada mereka. jiyeon dan chanyeol menatap kearah yang sama.

"pria itu??"jiyeon dan chanyeol mengucapkan selamatnya

"maaf....sehun terlambat bukan??"ucap sehun dengan polos, suzy menggeleng kepalanya menandakan bahwa tidak. Lalu sehun mengeluarkan salah satu tangan dari sakunya di ulurkan pada istrinya, dengan senang hati suzy menerimanya. "sehun tak akan terlambat lagi...."suzy menganggukan kepalanya mengiyakan tak lupa mengenggam tangan sehun dan mendekat mengusap-usap bahu suaminya yang sedikit basah.

"aku bisa menunggu lebih lama"sehun mengangguk dan tersenyum bodoh, suzy masih mengusap lembut rambut suaminya ''dan bisa menunggumu lebih lama lagi"kemudian suzy menoleh pada jiyeon yang melongo seperti orang bodoh, tentu saja bagaimana ia tak melongo, ia fikir ia sedang menonton drama romantis. "prof....park jiyeon.... aku akan pulang duluan..."chanyeol mengangguk dan jiyeon juga mengangguk masih dengan tampang bodoh.

MY PERFECT HUSBAND (END)Where stories live. Discover now